SuaraBali.id - Ngaben merupakan upacara yang kerap dilakukan di Bali maupun umat Hindu. Ngaben merupakan tradisi terpenting umat Hindu, yaitu upacara pembakaran jenazah umat Hindu di Bali.
Namun pembahasan kali ini sedikit berbeda, jika Ngaben pada umumnya diperuntukkan khusus jenazah yang notabennya adalah manusia. Sedangkan Ngaben yang satu ini diperuntukkan bagi hewan atau hama sawah, sebut saja Ngaben Tikus.
Melansir dari laman resmi Kemdikbud, Ngaben tikus merupakan salah satu jenis upacara Nangluk Mrana.
Dalam buku Upacara ‘Nangluk Mrana’ karangan Tjokorda Raka Krisnu, ‘Nangluk’ adalah empangan, tanggul, pagar atau penghalang. Sementara ‘Mrana’ adalah hama atau bala penyakit.
Mrana ini adalah istilah yang digunakan untuk menyebut jenis-jenis penyakit yang merusak tanaman.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa Ngaben Tikus ini bertujuan untuk mengusir hama tikus yang biasanya merusak tanaman, tumbuhan, atau area persawahan.
Upacara Ngaben Tikus atau Ngaben Bikul ini dilakukan pada ribuan ekor tikus. Sebelum melakukan upacara ini para warga akan menangkap tikus secara massal.
Secara tradisi atau kepercayaan umat Hindu, Ngaben Tikus ini juga bertujuan untuk mengembalikan roh tikus yang telah mati ke alamnya.
Namun apabila terlahir kembali maka diharapkan tidak lagi menjadi hama perusak sawah petani.
Baca Juga: Kemarau, Petani Bali Antisipasi Tanam Komoditas Selain Padi Mulai Bunga Hingga Sayur
Seperti yang diketahui, hama tikus ini jika tidak dibasmi maka akan berakibat buruk terhadap tanaman padi dan sejenisnya. Sehingga populasi tikus bertambah dan populasi tanaman padi semakin berkurang.
Kontributor : Kanita
Berita Terkait
-
Djakarta Warehouse Project 2025 Hadir dengan 67 Artis dan Pengalaman 10 Hari di GWK Bali
-
Ketika Kuliner Bali Menyatu dengan Alam: Perpaduan Rasa, Budaya, dan Kemurnian
-
Tanggapi Kekalahan Borneo FC dari Bali United, Bojan Hodak: Saya Kepikiran Persija
-
Strategi Jitu Johnny Jansen yang Sukses Hentikan 11 Kemenangan Beruntun Borneo FC
-
Rekor Kemenangan Borneo FC Dihentikan Bali United, Kadek Agung Jadi Pembeda
Terpopuler
- Naksir Avanza Tahun 2015? Harga Tinggal Segini, Intip Pajak dan Spesifikasi Lengkap
- 5 Krim Kolagen Terbaik yang Bikin Wajah Kencang, Cocok untuk Usia 30 Tahun ke Atas
- 7 Rekomendasi Ban Motor Anti Slip dan Tidak Cepat Botak, Cocok Buat Ojol
- 5 Mobil Bekas Senyaman Karimun Budget Rp60 Jutaan untuk Anak Kuliah
- 5 Rekomendasi Bedak Waterproof Terbaik, Anti Luntur Saat Musim Hujan
Pilihan
-
Google Munculkan Peringatan saat Pencarian Bencana Banjir dan Longsor
-
Google Year in Search 2025: Dari Budaya Timur hingga AI, Purbaya dan Ahmad Sahroni Ikut Jadi Sorotan
-
Seberapa Kaya Haji Halim? Crazy Rich dengan Kerajaan Kekayaan tapi Didakwa Rp127 Miliar
-
Toba Pulp Lestari Dituding Biang Kerok Bencana, Ini Fakta Perusahaan, Pemilik dan Reaksi Luhut
-
Viral Bupati Bireuen Sebut Tanah Banjir Cocok Ditanami Sawit, Tuai Kecaman Publik
Terkini
-
Menkeu Purbaya 'Sentil' Menteri Ara soal Lahan Rusun di Bali: Dia Bukan Bos Saya!
-
5 SUV Paling Laris Akhir 2025: Dari Hybrid Canggih Sampai Harganya 200 Jutaan
-
7 Jenis Heels Populer Bikin Kakimu Jenjang dan Elegan
-
5 Maskara Andalan Bikin Mata Hidup Maksimal
-
Eropa Kekurangan Tenaga Produktif, Ini Syarat Agar Anda Bisa Jadi Pekerja Migran