Scroll untuk membaca artikel
Eviera Paramita Sandi
Kamis, 26 Oktober 2023 | 09:03 WIB
Kebakaran di TPA Suwung Kangin, Denpasar Selatan, Bali, Kamis (12/10/2023). [Istimewa]

SuaraBali.id - Kebakaran Tempat Pembuangan Akhir Regional Sarbagita (TPA Suwung) Kota Denpasar masih menimbulkan asap di beberapa titik Kota Denpasar. Namun kebakaran yang terjadi sejak 12 Oktober 2023 tersebut sudah mulai berkurang berkat Teknik pemadaman baru.

Sekretaris Daerah Provinsi Bali Dewa Made Indra pada Rabu (25/10/2023) mengatakan bahwa sebelumnya berbagai upaya telah dilakukan namun tidak efektif. Namun kini pihaknya sudah menemukan cara yang efektif.

"Kami upayakan secepatnya karena baru menemukan tekniknya. Di awal-awal sudah terus dilakukan upaya, tetapi tidak efektif. Sekarang sudah menemukan cara yang lebih efektif," katanya.

Menurutnya berbagai upaya pemadaman di lapangan yang sudah dilakukan memberikan banyak Pelajaran.

Baca Juga: Penarinya Gadis dan Belum Menikah, ini Sejarah Tari Pendet

Diantaranya seperti penggunaan helikopter pengebom air dan penyemprotan air menggunakan armada pemadam kebakaran, telah dilakukan untuk memadamkan kebakaran di TPA terbesar di Provinsi Bali itu.

"Ini berbeda dengan penanganan kebakaran lahan hutan atau gambut yang apinya di permukaan, sedangkan di TPA itu apinya jauh di dalam," ujarnya.

Kini menurut Dewaa Indra, helicopter tak lagi menyiram sambil berjalan namun berhenti di titik tertentu yang diperkirakan ada api, lalu air dengan volume lebih besar jatuh di titik itu.

Adapun upaya pemadaman ini tidak hanya melibatkan jajaran pemerintah kabupaten/kota di Provinsi Bali beserta jajaran TNI dan Polri, namun hingga meminta bantuan Kementerian Kehutanan.

"Kami meminta bantuan petugas Manggala Agung. Mereka orang-orang yang sudah profesional untuk pemadaman kebakaran," katanya.

Baca Juga: Cara Membuat Godoh Bali, Cemilan Khas yang Disukai Banyak Orang

Teknik baru untuk pemadaman TPA Suwung dengan membuka tumpukan sampah tertentu yang asapnya besar lalu disemprot dengan damkar dan penyemprot air.

"Dengan cara yang baru ini per kemarin kita perkirakan sudah 50 persen bisa dipadamkan," ujarnya.

Ia juga telah menyampaikan kepada pemkab/pemkot se-Bali agar belajar dari pengalaman kebakaran TPA Suwung, lalu diikuti TPA Mandung, Kabupaten Tabanan dan TPA Temesi, Kabupaten Gianyar.

"Saya menarik pembelajaran bahwa di tengah temperatur udara yang sangat panas ini maka potensi terjadinya kebakaran TPA bisa sangat tinggi," kata mantan Kepala Pelaksana BPBD Provinsi Bali itu.

Oleh sebab itu, ia mengemukakan pentingnya pencegahan dini kebakaran di TPA. Antisipasi itu sudah dilakukan oleh Kabupaten Buleleng dengan melakukan pembukaan tumpukan sampah agar berongga.

"Jadi disiram ditambah dengan garam, 'kan garam mendinginkan. Dengan cara begitu, astungkara TPA sampah di Buleleng tidak terbakar. Ini yang lain kami minta juga begitu, jadi ada pencegahan supaya tidak terus berlanjut," ucapnya. (ANTARA)

Load More