Scroll untuk membaca artikel
Eviera Paramita Sandi
Kamis, 26 Oktober 2023 | 08:49 WIB
Tari Pendet Bali [Foto : Wikipedia]

SuaraBali.id - Selain tari Kecak, masih banyak kesenian tari di Bali yang cukup populer, salah satunya yaitu Tari Pendet. Siapa yang tak pernah mendengar bahkan melihat tarian yang satu ini, sepertinya sudah banyak yang mengetahui.

Tarian yang sudah tak asing lagi di telinga ini biasanya digelar sebagai persembahan untuk para leluhur.

Menurut sejarahnya, Tari Pendet ini adalah tarian yang paling tua di daerah Bali. Sejak Tahun 1950, Tari Pendet ini sudah ada dan awalnya dilakukan ketika sembahyang di pura-pura.

Melansir dari laman Warisan Budaya Kemdikbud, Tari Pendet ditujukan sebagai bentuk ucapan selamat datang atas turunnya dewa di Bumi.

Baca Juga: Cara Membuat Godoh Bali, Cemilan Khas yang Disukai Banyak Orang

Tarian ini dibawakan oleh penari wanita berpakaian adat, masing-masing membawa sebuah bokor atau canang sari yang berisi bunga, kewangen dan lain-lain.

Selain itu juga membawa alat-alat upacara lainnya yang dibutuhkan seperti sangku, mangkok perak, kendi dan sebagainya.

Uniknya, para penari Tari Pendet ini sebisa mungkin adalah penari wanita yang belum menikah alias gadis. Selain itu bisa juga wanita yang sudah berhenti menstruasi atau sudah mewinten.

Tari Pendet dipimpin oleh seorang pemangku (pemimpin upacara) yang membawa pasepan (pedupaan). Pada bagian akhir, para penari akan meletakkan semua barang bawaan di palingih.

Bunga-bunga yang dibawa oleh setiap penari ini kemudian ditaburkan sebagai simbol Bhatara dan Bhatari (simbol penghormatan).

Baca Juga: Prof Suryani Ajak Teladani Ajaran Bali Soal Bertapa Sebelum Punya Anak

Menurut Guru Besar ISI Denpasar, Prof Dr I Wayan Dibia, penggagas tarian ini adalah 2 seniman kelahiran Desa Sumerta Denpasar, I Wayan Rindi dan Ni Ketut Reneng.

Keduanya menciptakan Tari Pendet yang dibawakan oleh  4 orang disajikan disejumlah hotel sebagai penyambutan.

Spesialnya lagi, Tari Pendet ini pernah digelar saat Upacara pembukaan Asian Games di Jakarta. Waktu itu Tari Pendet dibawakan secara massal dengan jumlah penari 800 orang.

Kontributor: Kanita Auliyana Lestari

Load More