Scroll untuk membaca artikel
Eviera Paramita Sandi
Senin, 23 Oktober 2023 | 08:48 WIB
Warung tuak yang beroperasi hingga larut malam dengan suara musik keras di Jalan Siulan Gang Raflesia, Denpasar Timur, Bali ditutup polisi. [Istimewa]

SuaraBali.id - Warung tuak yang beroperasi hingga larut malam dengan suara musik keras di Jalan Siulan Gang Raflesia, Denpasar Timur, Bali langsung ditutup polisi karena bising. Kebisingan ini mengganggu tetangga di sekitarnya karena ada musik keras hingga tengah malam.

Personel dari UKL (Unit Kecil Lengkap) Polsek Denpasar Timur (Dentim) pun menutup Warung Lebah pada Sabtu 21 Oktober 2023 sekitar pukul 23.45 WITA. Pemilik warung tuak adalah I Wayan Sukadana (39) yang tinggal Jalan Kalah Raya No. 5, Banjar Kalah, Batubulan, Sukawati, Gianyar.

Adapun warung ini beroperasi dari pukul 13.00 WITA hingga tengah malam. Selama beroperasi, warung itu menjual minuman keras, seperti tuak dan bir. Selain jual minuman keras, warung itu menghidupkan suara musik dan karaoke. Tidak terima ada kebisingan, masalah ini dilaporkan oleh tetangganya.

"Tetangganya merasa terganggu oleh kebisingan tersebut dan memutuskan untuk melaporkan peristiwa ini kepada pihak kepolisian sektor Denpasar Timur," beber AKP I Gusti Ngurah Agung Udiana, pada Minggu 22 Oktober 2023.

Baca Juga: Perempuan Ini Buang Bayi di Bandara Ngurah Rai Setelah Melahirkan di Toilet Hotel

Personel Polsek Dentim yang tergabung dalam Unit Kecil Lengkap (UKL) segera merespons laporan tersebut dengan mendatangi lokasi dan mengimbau agar pemilik warung menutup usahanya, mematikan music karena sudah larut malam.

"Tindakan tegas ini diambil guna kenyamanan dan ketertiban di lingkungan tersebut," tegasnya.

AKP Gusti Ngurah Agung Udiana mengatakan pihaknya mengingatkan warga betapa pentingnya saling menghargai antar sesama tetangga untuk menciptakan lingkungan di tengah masyarakat yang aman dan damai.

”Kami akan merespon dengan cepat segala Laporan dari masyarakat sebagai wujud komitmen kami untuk menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat," pungkasnya.

Baca Juga: 5 Bahasa Ini Kerap Digunakan di Bali Meski Bukan Bahasa Asli

Load More