SuaraBali.id - Para pemilik lahan yang ada di Sirkuit Mandalika Lombok Tengah masih menuntut pembayaran lahan ke pihak ITDC. Karena janji yang belum ditepati hingga saat ini, para pemilik lahan mendatangi kantor Gubernur NTB, Rabu (4/10) sore.
Salah seorang pemilik lahan di kawasan sirkuit Mandalika, Sibawaeh mengatakan hingga saat ini dia belum mau pindah dari lahan miliknya. Hal ini dikarenakan, janji pembayaran yang akan dilakukan belum ditepati.
“Jadi kondisi saya masih bertahan di situ karena sama dengan pemilik lahan yang lain, bertahan dan janji-janji selalu yang dilakukan,” katanya usai bertemu dengan PJ Gubernur NTB H. Lalu Gita Ariadi, Rabu (4/10) sore.
Tuntutan pembayaran lahan ini masih terus berlanjut hingga pelaksanaan WSBK sudah digelar dua kali dan MotoGP akan digelar kedua kalinya pada 13-15 Oktober ini. Disebutkan, lahan yang dimiliki khususnya di tikungan 9 tidak pernah diperhatikan apalagi mau dibayar.
“Kecewa karena lahan kami yang sudah terpakai menjadi lintasan sirkuit belum pernah diperhatikan selama ini. Tidak dibayar sama sekali. Kalaupun ada janji maka itu masuk kedalam pengertian saya bahwa itu diakui statusnya milik. Tapi sama sekali tidak ada,” katanya.
Ia mengatakan, dokumen kepemilikan lahan masih tetap dikantongi. Luas lahan yang dimiliki sekitar 6 ha. Namun orang tua dari Sibawaeh hanya sudah bertransaksi untuk pembayaran lahan seluas 82,5 are.
“Dari tiga verifikasi yang sudah muncul dari ITDC. Saya pegang semua itu. Di dalam sirkuit yang sudah digusur itu 3 ha. Itu yang belum,” jawabnya.
Sama halnya dengan pemilik lahan lainnya Lalu Syukri mengatakan lahan yang dimiliki seluas 77 are di dekat parkir sirkuit saat ini belum juga dibayar. Janji pembayaran lahan sudah cukup lama ditunggu oleh pemilik lahan untuk bisa ditepati.
“Saya bangga punya sirkuit. Tapi saya minta tolong dari pihak ITDC memenuhi kewajiban untuk warga-warga yang belum diselesaikan pembayarannya,” harapnya.
Ia mengungkapkan, janji pihak ITDC yang akan membayar lahan kami sudah cukup sering, namun hingga kini belum juga dibayarkan. Selain itu, setiap menjelang event balap digelar ia mengaku selalu dijanjikan lahan yang dimiliki akan dibayar tapi belum ada realisasi.
“Dari dulu kita dijanjikan. Terus dijanjikan setiap ada event dijanjikan. Drama terus dan sampai saat ini terus. Pada saat akad dijanjikan seminggu tapi sampai saat ini dan sekarang tidak ada kepastian,” tegasnya.
Terkait permintaan para pemilik lahan, PJ Gubernur NTB H. Lalu Gita Ariadi belum bisa memberikan tanggapan.
Kontributor : Buniamin
Berita Terkait
-
ITDC dan Jasaraharja Putera Resmikan Kontrak Asuransi Aset Pertamina Mandalika International Circuit
-
Sirkuit Mandalika Dipangkas 1000 Meter Persegi, Ada Apa?
-
Eks Bupati Lombok Tengah Laporkan Perempuan yang Diduga Merusak Mobil
-
Perut Panas hingga Muntah-muntah, 56 Warga di Bima NTB Keracunan usai Santap Hidangan Pemilik Hajatan 7 Bulanan
-
Wisatawan Sekarang Bisa Rasakan Sensasi Menjadi Pembalap MotoGP di Sirkuit Mandalika
Tag
Terpopuler
- Ragnar Oratmangoen: Saya Mau Keluar dari...
- Rusuh Lagi! Indonesia Siap-siap Sanksi FIFA, Piala Dunia 2026 Pupus?
- Apa Sanksi Pakai Ijazah Palsu? Razman Arif dan Firdaus Oiwobo Diduga Tak Diakui Universitas Ibnu Chaldun
- Aset Disita gegara Harvey Moeis, Doa Sandra Dewi Terkabul? 'Tuhan Ambil Semua yang Kita Punya...'
- Lolly Kembali Main TikTok, Penampilannya Jadi Sorotan: Aura Kemiskinan Vadel Badjideh Terhempas
Pilihan
-
Dukungan Penuh Pemerintah, IKN Tetap Dibangun dengan Skema Alternatif
-
Perjuangan 83 Petani Kutim: Lahan Bertahun-tahun Dikelola, Kini Diklaim Pihak Lain
-
Persija vs Persib Bandung, Ridwan Kamil Dukung Siapa?
-
Jordi Amat Bongkar Dugaan Kasus Pencurian Umur: Delapan Pemain..
-
Sejarah dan Makna Tradisi Nyekar Makam Sebelum Puasa Ramadan
Terkini
-
Pedagang di Lombok Timur Diharap Tak Menjual Sembako ke Luar Daerah Jelang Ramadan
-
Ada Cupid Dan Cokelat Saat Hari Valentine di Bandara I Gusti Ngurah Rai
-
Singapura Dan Jakarta Jadi Rute Terpadat di Bandara I Gusti Ngurah Rai
-
Cocoklogi Warganet, Temukan Akun Medsos Pelaku Penusukan Viral di Denpasar
-
Upah Harian Dipotong Rp 40 Ribu, Sopir Angkutan Siswa di Gianyar Protes