SuaraBali.id - Sudah pernah berkunjung ke Tanah Lot? Kalau sudah pasti kalian tak asing lagi dengan keberadaan Ular Suci.
Keberadaan Ular suci ini sangat berkaitan dengan sejarah pembangunan Pura Tanah Lot, dimana saat sosok yang paling berpengaruh dalam penyebaran agama Hindu di Bali, Dang Hyang Nirartha datang ke Bali sekitar abad ke 15 masehi.
Para pengunjung pura, kerap menyempatkan waktu untuk menyentuh ular ini. Lokasinya berada di dalam gua yang berada di bawah pura.
Di dalamnya ada sosok pawang ular untuk memberi perlindungan ketika terjadi hal tak diinginkan.
Ular Suci
Pura Tanah Lot legendanya dibangun oleh seorang Brahmana yang mengembara dari Jawa, yaitu Dang hyang Nirartha yang berhasil menguatkan kepercayaan penduduk Bali akan ajaran Hindu dan membangun Sad Kahyangan tersebut pada abad ke-16.
Pada saat itu, penguasa Tanah Lot yang bernama Bendesa Beraben merasa iri kepadanya karena para pengikutnya mulai pergi untuk mengikuti Dang hyang Nirartha. Bendesa Beraben kemudian menyuruh Dang hyang Nirartha meninggalkan Tanah Lot.
Dang hyang Nirartha menyanggupi, tetapi sebelumnya dengan kekuatannya dipindahkannya Bongkahan Batu ke tengah pantai (bukan ke tengah laut) dan membangun Pura di sana, termasuk juga mengubah selendangnya menjadi ular penjaga Pura. Ular inilah yang konon masih ada sampai sekarang.
Anehnya, tak ada jejak ular itu bersarang atau berkembang biak di gua. Ketika laut pasang dan merendam gua, ular-ular itu akan pergi. Saat surut, ular-ular itu akan kembali.
Baca Juga: Asal Mula Pura Tanah Lot yang Berdiri di Tengah Laut
Bisanya lebih mematikan dari Kobra
Ular suci itu memiliki ukuran rata-rata 1-2 meter saat dewasa dengan corak belang-belang putih abu-abu dan hitam. Ujung ekornya agak pipih yang berguna untuk berenang di laut.
Bentuk seperti ini biasa dijumpai pada spesies ular laut. Hal ini tidak mengherankan, karena ular suci tersebut memang merupakan jenis ular laut yang berasal dari suku elipidae.
Ular yang termasuk dalam suku elipidae, dikenal sebagai golongan ular yang punya bisa sangat berbahaya.
Ular suci dari Pulau Bali ini, secara khusus menjadi jenis ular yang punya bisa sangat mematikan. Bahkan, bisa dari ular ini, lebih berbahaya kalau dibandingkan dengan bisa ular kobra.
Namun faktanya tidak pernah ada kejadian wisatawan atau masyarakat yang digigit oleh ular berbisa sangat berbahaya tersebut. Padahal, cukup dengan sekali gigit, siapapun bisa kehilangan nyawanya dalam hitungan menit.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Ban Motor Anti Slip dan Tidak Cepat Botak, Cocok Buat Ojol
- 5 Shio yang Diprediksi Paling Beruntung di Tahun 2026, Ada Naga dan Anjing!
- Jordi Cruyff Sudah Tinggalkan Indonesia, Tinggal Tandatangan Kontrak dengan Ajax
- 5 Mobil Bekas Senyaman Karimun Budget Rp60 Jutaan untuk Anak Kuliah
- 5 Sabun Cuci Muka Wardah untuk Usia 50-an, Bikin Kulit Sehat dan Awet Muda
Pilihan
-
Orang Pintar Ramal Kans Argentina Masuk Grup Neraka di Piala Dunia 2026, Begini Hasilnya
-
6 Rekomendasi HP Rp 3 Jutaan Terbaik Desember 2025, Siap Gaming Berat Tanpa Ngelag
-
Listrik Aceh, Sumut, Sumbar Dipulihkan Bertahap Usai Banjir dan Longsor: Berikut Progresnya!
-
Google Munculkan Peringatan saat Pencarian Bencana Banjir dan Longsor
-
Google Year in Search 2025: Dari Budaya Timur hingga AI, Purbaya dan Ahmad Sahroni Ikut Jadi Sorotan
Terkini
-
Menkeu Purbaya 'Sentil' Menteri Ara soal Lahan Rusun di Bali: Dia Bukan Bos Saya!
-
5 SUV Paling Laris Akhir 2025: Dari Hybrid Canggih Sampai Harganya 200 Jutaan
-
7 Jenis Heels Populer Bikin Kakimu Jenjang dan Elegan
-
5 Maskara Andalan Bikin Mata Hidup Maksimal
-
Eropa Kekurangan Tenaga Produktif, Ini Syarat Agar Anda Bisa Jadi Pekerja Migran