Scroll untuk membaca artikel
Eviera Paramita Sandi
Kamis, 24 Agustus 2023 | 20:00 WIB
Tari Kecak Bali. (Dok: Kemenparekraf)

SuaraBali.id - Drama tari tradisional dari Pulau Bali, Tari Kecak sangat diminati oleh wisatawan baik domestik dan mancanegara yang berkunjung ke Bali.

Salah satu tempat yang populer untuk menonton pertunjukan Tari Kecak adalah di Kawasan Pura Luhur Uluwatu, Kabupaten Badung, Bali.

Nah, bukan hanya sekedar tontonan biasa, tari kecak ini tentu memiliki gerak dan pola lantai yang berbeda dengan tarian pada umumnya.

Tari Kecak menjadi salah satu jenis tari kolosal yang melibatkan 50 sampai 150 orang penari. Jalan cerita Tari Kecak diambil dari tradisi Sanghyang dan bagian cerita Ramayana.

Baca Juga: Villa Hemat di Bali, Per Malam Mulai Rp 200 Ribuan

Gerak Tari Kecak

Gerak penari Kecak akan diawali dengan masuknya para penari pria yang duduk membentuk lingkaran.

Kemudian dilanjutkan dengan drama tari tentang perjuangan Rama, pasukan Hanoman dan burung Garuda untuk menyelamatkan Shinta dari sosok Rahwana.

Dalam setiap pergantian penari di tiap adegan, para penari yang duduk membentuk lingkaran akan mengangkat kedua tangan dan menyerukan “cak cak ke cak cak ke”.

Dalam buku Keanekaragaman Seni Tari Nusantara (2012) oleh Resi Septiana Dewi dijelaskan bahwa gerakan penari Kecak tidak harus mengikuti pakem-pakem karena dalam tarian ini yang diutamakan adalah jalan cerita dan perpaduan suaranya.

Baca Juga: Deretan Vila di Bali Untuk Liburan Dan Konten Medsos

Pola Lantai Tari Kecak

Pola lantai adalah garis yang dibentuk oleh perpindahan gerak penari atau formasi penari untuk menghasilkan gerakan yang indah.

Pola lantai Tari Kecak adalah melengkung dengan barisan penari yang duduk akan membentuk lingkaran dengan ruang kosong di bagian tengahnya.

Ruang kosong ini akan digunakan penari lain untuk menjalankan cerita dari potongan kisah Ramayana.

Kontributor : Kanita

Load More