Scroll untuk membaca artikel
Eviera Paramita Sandi
Kamis, 24 Agustus 2023 | 18:01 WIB
Launching SMART yang dihadiri TMF dan Wakil Gubernur Bali Tjok Oka Sukawati di Ubud, Kabupaten Gianyar, Kamis (24/8/2023) (suara.com/Putu Yonata Udawananda)

SuaraBali.id - Toyota Mobility Foundation (TMF) menggandeng Pemerintah Provinsi Bali untuk upaya mengurangi kemacetan dan emisi karbon di kawasan Ubud, Kabupaten Gianyar.

Salah satu upayanya adalah dengan mengoperasikan mobil shuttle elektrik di sekitar Ubud selama 6 bulan hingga Bulan Februari 2024 mendatang.

Menyambut hal itu, Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati menyambut baik upaya yang sejalan dengan visi Pemerintah Provinsi Bali untuk mengurangi emisi karbon.

Selama diuji coba selama 6 bulan, dia mengharapkan hasil positif dari tahapan tersebut.

Baca Juga: Toyota Gandeng Pemprov Bali untuk Kurangi Kemacetan Dan Emisi Karbon di Ubud

Terlebih, dia menilai jika uji coba tersebut menghasilkan tren positif, solusi dari TMF bisa menjadi model yang diterapkan secara menyebar kedepannya.

“Ini kan selama 6 bulan (uji coba), tentu selama 6 bulan ini kita akan melihat persoalan apa nanti yang akan terjadi. Selama 6 bulan kita pelajari, makanya tadi masih gratis. Tentu setelah 6 bulan ini akan menjadi bisnis model kita ke depan,” ujar Tjok Ace saat ditemui di kawasan Ubud Kabupaten Gianyar, Kamis (24/8/2023).

Hal senada diungkapkan Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Bali, IGW Samsi Gunarta yang menyebut upaya uji coba di Ubud ini sebagai permainan peta pasir atau sandbox.

Dari uji coba di Ubud pihaknya akan memantau hasil data untuk menjadi bahan evaluasi.

Nantinya, dari hasil evaluasi itu dia mengharapkan agar solusi yang sama bisa dibawa ke daerah lain di Bali yang mempunyai permasalahan kemacetan yang serupa.

Baca Juga: Bule Angkat Barbel di Tengah Macet Viral, Warganet Heran

“Ini kita harapkan agar bisa direplikasi di tempat lain dan kita sebut sebagai sandboxing, nah kita main di situ, kita lihat Ubud sebagai peta pasir dan bagaimana ini bisa berjalan seperti apa bisnisnya dan bisa dilaksanakan oleh lokal,” tutur dia.

Samsi bahkan sudah membeberkan kemungkinan daerah tempat yang nantinya bisa menjadi tempat diterapkannya metode shuttle elektrik ini. Wilayah tersebut meliputi Sanur, Kuta, Nusa Dua, hingga Nusa Penida.

“Sehingga kita bisa geser ke tempat lain dengan demikian harapan kita nanti dengan matangnya di Ubud, di tempat lain tingggal disesuaikan sedikit demi sedikit jadi tidak banyak adjustment (penyesuaian) yang perlu kita lakukan,” pungkasnya.

Selain pengoperasian mobil shuttle elektrik tersebut, TMF juga memberi solusi dengan mengoperasikan layar di halte-halte Bus Trans Metro Dewata untuk memberikan informasi akurat mengenai jadwal bus.

Solusi mobilitas yang diberi nama SMART (Sustainable Mobility Advancing Real Transformation) itu rencananya akan dimulai pada Bulan September 2023 ini.

Kontributor : Putu Yonata Udawananda

Load More