Scroll untuk membaca artikel
Eviera Paramita Sandi
Kamis, 24 Agustus 2023 | 17:53 WIB
Launching SMART yang dihadiri TMF dan Wakil Gubernur Bali Tjok Oka Sukawati di Ubud, Kabupaten Gianyar,Bali Kamis (24/8/2023) (suara.com/Putu Yonata Udawananda)

SuaraBali.id - Yayasan nirlaba yang didirikan Toyota Motor Corporation, Toyota Mobility Foundation (TMF) bekerja sama dengan Pemerintah Provinsi Bali dalam upaya menekan emisi gas karbon dan meningkatkan penggunaan transportasi umum untuk mengatasi kemacetan di Bali.

Program yang diberi nama SMART (Sustainable Mobility Advancing Real Transformation) itu akan difokuskan di kawasan Ubud, Kabupaten Gianyar.

Dalam program tersebut, TMF akan menguji coba dua solusi utama yang ditawarkan selama enam bulan untuk mengurangi kemacetan di wilayah Ubud. Dimulai pada Bulan September 2023 nanti, uji coba tersebut rencananya akan berakhir dan ditindaklanjuti pada Bulan Februari 2024 mendatang.

Solusi pertama yang akan dicoba adalah dengan menerapkan kendaraan shuttle gratis yang akan membawa penumpang mengitari pusat Ubud. TMF rencananya menguji coba 10 kendaraan yang 5 diantaranya adalah kendaraan listrik dengan baterai, sedangkan 5 lainnya adalah kendaraan listrik hybrid.

Baca Juga: Bule Angkat Barbel di Tengah Macet Viral, Warganet Heran

“Kami akan menawarkan 10 kendaraan, 5 kendaraan listrik dengan baterai dan 5 kendaraan hybrid elekrtrik yang akan beroperasi di pusat Ubud dimulai dari beberapa titik parkir seperti di parkir monkey forest,” ujar Executive Program Director TMF, Pras Ganesh saat ditemui di Ubud, Kabupaten Gianyar, Kamis (24/8/2023).

Nantinya, para penumpang yang membawa kendaraan pribadi bisa memarkirkan kendaraannya di kantong parkir yang tersedia sebelum berkeliling dengan shuttle.

Untuk memudahkan akses, Ganesh juga menyebut akan menyediakan sejumlah halte pengangkutan yang jaraknya tidak sampai 10 menit jalan kaki dari kawasan wisata terdekat di sekitar Ubud.

“Kendaraan pribadi bisa diparkir di sana dan siapa pun bisa menaiki shuttle-nya melintasi pusat wilayah Ubud,” imbuhnya.

Selain itu, TMF juga mencoba memasang sembilan buah layar digital di halte-halte Bus Trans Metro Dewata yang memiliki lalu lintas tinggi. Layar tersebut nantinya memberikan informasi akurat terkait jadwal Bus Trans Metro Dewata sehingga akan meningkatkan kenyamanan pengguna.

Baca Juga: WN India yang Penangkapannya Diviralkan Ni Luh Djelantik Kini Dideportasi

Dari kedua solusi itu, TMF menginvestasikan dana sebesar USD 1,7 juta atau sekitar Rp26 miliar untuk meningkatkan mobilitas di kawasan Ubud.

Setelah enam bulan masa uji coba, TMF dan Pemerintah Provinsi Bali akan mempelajari data yang didapat dari kedua solusi itu dan menganalisis kemungkinan evaluasi untuk tahap selanjutnya.

Wakil Gubernur Bali, Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati yang hadir pada kegiatan tersebut juga menyambut baik kerja sama tersebut. Dengan upaya tersebut, dia mengharapkan dapat mengurangi emisi karbon dan membuat Ubud memiliki identitas sebagai kawasan yang ramah lingkungan.

“Harapan kita dengan proyek ini akan menguatkan identitas Ubud sebagai kawasan yang ramah lingkungan, itu harapan kita ke depan,” ucapnya.

Kontributor : Putu Yonata Udawananda

Load More