SuaraBali.id - Ketakutan warga di Desa Desa Fenun, Kecamatan Amanatun Selatan, Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS), NTT akan wabah virus rabies membuat adanya kewaspadaan yang berlebih.
Setelah hasil pemeriksaan dari laboratorium Balai Besar Veteriner Denpasar yang menyatakan sampel organ anjing di desa tersebut yang diperiksa ternyata positif rabies.
Warga yang awalnya tak tahu seberapa bahayanya virus ini mulai melakukan perlindungan sana-sini.
Termasuk keluar rumah membawa senjata tajam karena takut mendadak diserang anjing.
Virus rabies baru diketahui setelah awal Mei ada beberapa ekor anjing liar yang datang ke Desa Fenun lalu secara sembarang menyerang warga.
Lalu anjing tersebut mati dengan mengeluarkan busa dari mulutnya.
Setidaknya ada lebih dari 5 ekor anjing yang mati mendadak setelah mengigit warga.
Begitu juga jika anjing liar yang masuk ke desa mereka menggigit anjing milik warga kampung maka sudah langsung terkena rabies dan mati.
Disampaikan Antonius, saat ini warga Desa Fenun sangat waspada, dan jika menemukan adanya anjing liar maka akan langsung dikejar untuk dibunuh.
Baca Juga: Warga Ketakutan Rabies di Kampung, Tiap Malam Keluar Bawa Sajam
“Dalam beberapa hari ini sudah ada sekitar empat atau lima ekor anjing liar yang dibunuh masyarakat,” kata Kepala Desa Fenun, Antonius Tefa yang dihubungi Kamis (1/6/2023).
Dikatakannya, setelah mewabahnya rabies di Desa Fenun, seluruh anjing piaraan milik warga sudah langsung diikat dan dikandangankan.
“Sekarang semua anjing warga sudah diikat dan ada yang di kandang,” jelasnya.
Antonius mengatakan hingga Rabu siang belum ada vaksinasi dari pemerintah yang dilakukan di Desa Fenun.
“Baik itu terhadap anjing warga maupun terhadap warga yang pernah tergiggit,” kata Antonius.
Dia menjelaskan, saat ini ada 15 warganya yang dilaporkan pernah tergigit anjing. Tapi mereka belum juga mendapat vaksinasi.
Berita Terkait
-
HIV Sudah Bisa Dikendalikan, Stigmanya Belum
-
Misteri Sakit Federico Barba, Sang Pemain Bingung Penyebabnya
-
Napas Anak Terasa Cepat? Jangan Tunda! Ini Langkah Darurat Mengatasi Gejala RSV Menurut Dokter
-
Bukan Cuma Flu Biasa, Virus RSV Bisa Jadi 'Pembunuh' Senyap bagi Bayi Prematur
-
Wamendagri Ribka Haluk Sebutkan TPID Bali Miliki Peran Strategis Dalam Mendukung Program Nasional
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Ban Motor Anti Slip dan Tidak Cepat Botak, Cocok Buat Ojol
- 5 Shio yang Diprediksi Paling Beruntung di Tahun 2026, Ada Naga dan Anjing!
- Jordi Cruyff Sudah Tinggalkan Indonesia, Tinggal Tandatangan Kontrak dengan Ajax
- 5 Mobil Bekas Senyaman Karimun Budget Rp60 Jutaan untuk Anak Kuliah
- 5 Sabun Cuci Muka Wardah untuk Usia 50-an, Bikin Kulit Sehat dan Awet Muda
Pilihan
-
Orang Pintar Ramal Kans Argentina Masuk Grup Neraka di Piala Dunia 2026, Begini Hasilnya
-
6 Rekomendasi HP Rp 3 Jutaan Terbaik Desember 2025, Siap Gaming Berat Tanpa Ngelag
-
Listrik Aceh, Sumut, Sumbar Dipulihkan Bertahap Usai Banjir dan Longsor: Berikut Progresnya!
-
Google Munculkan Peringatan saat Pencarian Bencana Banjir dan Longsor
-
Google Year in Search 2025: Dari Budaya Timur hingga AI, Purbaya dan Ahmad Sahroni Ikut Jadi Sorotan
Terkini
-
Menkeu Purbaya 'Sentil' Menteri Ara soal Lahan Rusun di Bali: Dia Bukan Bos Saya!
-
5 SUV Paling Laris Akhir 2025: Dari Hybrid Canggih Sampai Harganya 200 Jutaan
-
7 Jenis Heels Populer Bikin Kakimu Jenjang dan Elegan
-
5 Maskara Andalan Bikin Mata Hidup Maksimal
-
Eropa Kekurangan Tenaga Produktif, Ini Syarat Agar Anda Bisa Jadi Pekerja Migran