SuaraBali.id - Umat Hindu di Pulau Dewata Bali akan melakukan Catur Brata Penyepian, mulai besok, Rabu (21/3/2023). Pada perayaan Nyepi kali ini akan berbarengan dengan momen malam pertama bulan puasa Ramadan.
Pada malam Ramadan ini, umat muslim akan melakukan salat tarawih, sebagaimana tahun-tahun sebelumnya.
Namun demikian karena bertepatan dengan Nyepi maka MDA Bali membuat kesepakatan bersama yang wajib ditaati demi toleransi dan kerukunan beragama di Pulau Dewata.
Adapun aturannya umat muslim di Bali tetap dipersilakan menggelar salat tarawih. Namun demikian pada pelaksanaanya diimbau untuk berjalan kaki ke lokasi salat tarawih dan tidak bergerombol.
Seruan itu tertuang dalam hasil kesepakatan seruan bersama yang dicetuskan pada Senin (13/3/2023) lalu.
Dimana menurut Manggala Utama Pasikian Pecalang MDA Bali I Made Mudra, hal ini sudah disepakati bersama termasuk oleh Majelis Desa Adat (MDA) dan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Provinsi Bali.
"Atau melaksanakan salat tarawih di masjid atau musala terdekat dengan berjalan kaki, tidak bergerombol, tidak menggunakan sound system dan menggunakan lampu penerangan yang terbatas," ujar Made Mudra, Senin (21/3/2023).
Ketentuan ini diharapkan bisa dipahami semua pihak baik bagi umat muslim maupun pecalang yang bertugas saat Nyepi.
"Hal ini supaya bisa diterjemahkan oleh rekan-rekan pecalang agar tidak menimbulkan gejolak karena berbarengan salat tarawih dengan sipeng," jelasnya.
Baca Juga: Bertema Dampak Perang, Ogoh-ogoh Kali Citta Pralaya Gunakan Limbah Alami
Menurutnya untuk daerah dengan penduduk heterogen seperti Kota Denpasar biasanya letak masjid atau musala berada di wilayah desa adat dan banjar.
Oleh sebab itu maka umat muslim yang ingin salat masjid atau musala berkomunikasi terlebih dahulu dengan pecalang.
Mudra berharap hal ini tidak mengundang ketersinggungan sesama umat beragama yang melaksanakan kegiatan keagamaan.
Selain itu juga merupaan antisipasi supaya tak menimbulkan benturan.
Berita Terkait
-
Djakarta Warehouse Project 2025 Hadir dengan 67 Artis dan Pengalaman 10 Hari di GWK Bali
-
Ketika Kuliner Bali Menyatu dengan Alam: Perpaduan Rasa, Budaya, dan Kemurnian
-
Tanggapi Kekalahan Borneo FC dari Bali United, Bojan Hodak: Saya Kepikiran Persija
-
Strategi Jitu Johnny Jansen yang Sukses Hentikan 11 Kemenangan Beruntun Borneo FC
-
Menakar Masa Depan PPP Pasca Dualisme
Terpopuler
- Naksir Avanza Tahun 2015? Harga Tinggal Segini, Intip Pajak dan Spesifikasi Lengkap
- 5 Krim Kolagen Terbaik yang Bikin Wajah Kencang, Cocok untuk Usia 30 Tahun ke Atas
- 7 Rekomendasi Ban Motor Anti Slip dan Tidak Cepat Botak, Cocok Buat Ojol
- 5 Mobil Bekas Senyaman Karimun Budget Rp60 Jutaan untuk Anak Kuliah
- 5 Rekomendasi Bedak Waterproof Terbaik, Anti Luntur Saat Musim Hujan
Pilihan
-
Google Munculkan Peringatan saat Pencarian Bencana Banjir dan Longsor
-
Google Year in Search 2025: Dari Budaya Timur hingga AI, Purbaya dan Ahmad Sahroni Ikut Jadi Sorotan
-
Seberapa Kaya Haji Halim? Crazy Rich dengan Kerajaan Kekayaan tapi Didakwa Rp127 Miliar
-
Toba Pulp Lestari Dituding Biang Kerok Bencana, Ini Fakta Perusahaan, Pemilik dan Reaksi Luhut
-
Viral Bupati Bireuen Sebut Tanah Banjir Cocok Ditanami Sawit, Tuai Kecaman Publik
Terkini
-
Menkeu Purbaya 'Sentil' Menteri Ara soal Lahan Rusun di Bali: Dia Bukan Bos Saya!
-
5 SUV Paling Laris Akhir 2025: Dari Hybrid Canggih Sampai Harganya 200 Jutaan
-
7 Jenis Heels Populer Bikin Kakimu Jenjang dan Elegan
-
5 Maskara Andalan Bikin Mata Hidup Maksimal
-
Eropa Kekurangan Tenaga Produktif, Ini Syarat Agar Anda Bisa Jadi Pekerja Migran