SuaraBali.id - Umat Hindu di Bali bersiap menyambut Hari Raya Nyepi yang jatuh pada Rabu (22/3/2023) nanti. Sebuah penanda kian dekatnya Hari Raya Nyepi di Bali adalah semakin banyaknya ogoh-ogoh yang dikreasikan setiap Banjar yang tersebar di seluruh Bali.
Salah satu kreasi ogoh-ogoh unik yang bisa ditemukan di Denpasar ada di Banjar Dukuh Mertajati, Kelurahan Sidakarya, Denpasar Selatan. Pada tahun ini, kelompok pemuda di Banjar Dukuh Mertajati yang tergabung dalam Sekaa Truna Tunas Muda mengusung ogoh-ogoh bertemakan dampak perang yang berjudul Kali Citta Pralaya.
“Konsepnya kita tentang konflik perang. Kita berusaha menggambarkan ogoh-ogoh ini tentang dampak dari perang. Judul ogoh-ogohnya Kali Citta Pralaya, kehancuran yang diakibatkan pikiran yang buruk,” ujar Ketua ST Tunas Muda Banjar Dukuh Mertajati, Pageh Wedhanta (24) saat ditemui di balai banjar, Senin (20/3/2023) malam.
Menurut penjelasan Pageh, terdapat tiga bagian dari ogoh-ogoh banjarnya. Bagian terbawah disebut Bedawang Nala yang merepresentasikan bumi.
Sementara lapisan di tengah menggambarkan korban dari perang berupa nyawa, harta, dan harapan.
Sementara lapisan teratas menggambarkan raksasa yang tak memiliki tangan dan kaki. Simbol tersebut menggambarkan sebuah sosok yang bahkan hanya menggunakan pikirannya saja dapat menghancurkan dunia.
“Yang utama itu simbol raksasa tidak memiliki tangan atau kaki. Tangan kaki ada di kepala. Kami ilustrasikan sebagai sebuah sosok yang tidak perlu turun tangan atau kaki, tapi cukup dengan pikirannya saja dapat membuat dunia ini menjadi kacau,” imbuh Pageh.
Menariknya, Pageh menyebut banjarnya selalu menggunakan bahan-bahan limbah alami sebagai hiasan ogoh-ogoh.
Pada tahun ini, ogoh-ogohnya menggunakan bahan alami seperti kulit cabai, tulang daun, jerut purut kering, dan akar kering.
Baca Juga: Pria Rusia Turunkan Celana di Gunung Agung Lalu Diviralkan ke Medsos
“(Memilih karena) cukup unik dan itu sudah kami terapkan dari tahun 2015. Karena bahan tersebut juga cocok untuk tekstur ogoh-ogoh. Itu bahan organik juga untuk mengurangi limbah plastik di ogoh-ogoh itu,” tuturnya.
Sejak 2015 juga Banjar Dukuh Mertajati selalu menggunakan limbah alami untuk ogoh-ogoh seperti kulit telur, tembakau, ikan teri, korek api, dan arang.
Atas kreativitasnya itu, ogoh-ogoh di Banjar Dukuh Mertajati juga diganjar dengan penghargaan sebagai juara pertama lomba ogoh-ogoh se-Kecamatan Denpasar Selatan pada tahun ini. Pageh juga menyebut penghargaan tersebut sudah diraih sebanyak tiga kali beruntun.
Karena meraih juara, ogoh-ogohnya juga mendapat kesempatan tampil diarak di Catur Muka pada Sabtu (18/3/2023) lalu. Pageh juga menjelaskan bahwa ogoh-ogoh Kali Citta Pralaya itu akan diarak di seputar desa pada Hari Pengerupukan yang jatuh pada Selasa (21/3/2023) ini.
Kontributor : Putu Yonata Udawananda
Berita Terkait
-
Pernah Jebol Argentina, Maouri Ananda Tetap Berlatih Meski Bali United Libur 10 Hari
-
Djakarta Warehouse Project 2025 Hadir dengan 67 Artis dan Pengalaman 10 Hari di GWK Bali
-
Ketika Kuliner Bali Menyatu dengan Alam: Perpaduan Rasa, Budaya, dan Kemurnian
-
Tanggapi Kekalahan Borneo FC dari Bali United, Bojan Hodak: Saya Kepikiran Persija
-
Strategi Jitu Johnny Jansen yang Sukses Hentikan 11 Kemenangan Beruntun Borneo FC
Terpopuler
- Naksir Avanza Tahun 2015? Harga Tinggal Segini, Intip Pajak dan Spesifikasi Lengkap
- 5 Krim Kolagen Terbaik yang Bikin Wajah Kencang, Cocok untuk Usia 30 Tahun ke Atas
- 7 Rekomendasi Ban Motor Anti Slip dan Tidak Cepat Botak, Cocok Buat Ojol
- 5 Mobil Bekas Senyaman Karimun Budget Rp60 Jutaan untuk Anak Kuliah
- 5 Rekomendasi Bedak Waterproof Terbaik, Anti Luntur Saat Musim Hujan
Pilihan
-
Google Munculkan Peringatan saat Pencarian Bencana Banjir dan Longsor
-
Google Year in Search 2025: Dari Budaya Timur hingga AI, Purbaya dan Ahmad Sahroni Ikut Jadi Sorotan
-
Seberapa Kaya Haji Halim? Crazy Rich dengan Kerajaan Kekayaan tapi Didakwa Rp127 Miliar
-
Toba Pulp Lestari Dituding Biang Kerok Bencana, Ini Fakta Perusahaan, Pemilik dan Reaksi Luhut
-
Viral Bupati Bireuen Sebut Tanah Banjir Cocok Ditanami Sawit, Tuai Kecaman Publik
Terkini
-
Menkeu Purbaya 'Sentil' Menteri Ara soal Lahan Rusun di Bali: Dia Bukan Bos Saya!
-
5 SUV Paling Laris Akhir 2025: Dari Hybrid Canggih Sampai Harganya 200 Jutaan
-
7 Jenis Heels Populer Bikin Kakimu Jenjang dan Elegan
-
5 Maskara Andalan Bikin Mata Hidup Maksimal
-
Eropa Kekurangan Tenaga Produktif, Ini Syarat Agar Anda Bisa Jadi Pekerja Migran