SuaraBali.id - Operasi pencarian dua warga negara asing (WNA) berkebangsaan Jerman dan Austria yang hilang setelah terseret ombak di Diamond Beach, Nusa Penida, Klungkung, Bali akhirnya dihentikan oleh Tim pencarian dan penyelamatan (SAR).
Melalui keterangan resminya, Kepala Kantor Basarnas Bali Gede Darmada mengumumkan penghentian operasi setelah mencari selama 9 hari.
“Kami selalu berkomunikasi dari awal (dengan para pihak) dari awal kejadian ini sampai hari kesembilan baik dengan keluarga, sahabat, termasuk dengan konsulat dan semuanya kooperatif dan memahami tugas kami, mereka juga menghargai regulasi yang ada di Indonesia,” kata Gede Darmada.
Menurutnya, pencarian tersebut telah melibatkan berbagai pihak termasuk TNI, Polri, warga dan aparat di Nusa Penida, untuk mencari dua WNA yang hilang itu.
Pencarian juga diperlebar ke area pencarian sampai ke Manta Point, Crystal Bay, dan sampai mendekati perbatasan Selat Lombok.
“Kami tidak berhenti sampai di situ, kami juga membagi informasi (WNA hilang) ke kapal-kapal yang melintas agar saat mereka melihat (keberadaan dua WNA) agar share ke kami,” kata dia.
Dua WNA, yang masing-masing berinisial YC dan MM dilaporkan hilang terseret ombak di Diamond Beach, Nusa Penida, minggu lalu (3/1).
Upaya pencarian pun langsung dilakukan oleh tim SAR gabungan sampai Rabu (11/1).
“Kami telah mencari di dua sisi, baik lewat laut maupun lewat darat. Pencarian lewat laut pada hari ketujuh ini kami optimalkan sampai timur Nusa Penida. Area pencarian kami perlebar, tetapi hasilnya masih nihil,” kata Gede Darmada pada awal minggu ini (9/1).
Baca Juga: Potensi Gelombang Tinggi di Perairan Bali 11-13 Januari 2023 di Atas 2 Meter
Dalam kesempatan yang sama, ia menambahkan pencarian dua WNA pada hari ketujuh terkendala cuaca buruk, khususnya gelombang laut yang tingginya dapat mencapai 2,5 meter sampai dengan 4 meter.
Sementara itu, Koordinator Unit Siaga SAR Nusa Penida Cakra Negara pada hari ketujuh pencarian menyampaikan penyisiran pada Senin dilakukan ke arah selatan sampai dengan selatan Lombok. Luas area pencarian mencapai 7,38 nautical mile persegi.
Tidak hanya mencari di wilayah laut, tim SAR gabungan juga menyisir area darat terutama di pesisir Diamond Beach, dan memantau dari atas tebing.
“Kami berupaya semaksimal mungkin menyisir bibir pantai dan atas-atas tebing, karena (dari ketinggian) kami bisa melihat (kemungkinan) korban mengambang atau mengapung di laut,” kata Kepala Basarnas Bali Gede Darmada.
Namun, berbagai upaya tim SAR gabungan itu belum membuahkan hasil. (ANTARA)
Berita Terkait
-
Warga Desa Jatiluwih Bali Gelar Aksi Protes dengan Tutupi Sawah
-
Prananda Prabowo di Bali, Buka Liga Kampung Soekarno Cup II dengan Doa untuk Korban Bencana
-
Pernah Jebol Argentina, Maouri Ananda Tetap Berlatih Meski Bali United Libur 10 Hari
-
Djakarta Warehouse Project 2025 Hadir dengan 67 Artis dan Pengalaman 10 Hari di GWK Bali
-
Kontroversi Lift Kaca Kelingking Jadi Pelajaran: Ini Aturan Main Baru Investasi di Nusa Penida
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Ban Motor Anti Slip dan Tidak Cepat Botak, Cocok Buat Ojol
- 5 Shio yang Diprediksi Paling Beruntung di Tahun 2026, Ada Naga dan Anjing!
- Jordi Cruyff Sudah Tinggalkan Indonesia, Tinggal Tandatangan Kontrak dengan Ajax
- 5 Mobil Bekas Senyaman Karimun Budget Rp60 Jutaan untuk Anak Kuliah
- 5 Sabun Cuci Muka Wardah untuk Usia 50-an, Bikin Kulit Sehat dan Awet Muda
Pilihan
-
Orang Pintar Ramal Kans Argentina Masuk Grup Neraka di Piala Dunia 2026, Begini Hasilnya
-
6 Rekomendasi HP Rp 3 Jutaan Terbaik Desember 2025, Siap Gaming Berat Tanpa Ngelag
-
Listrik Aceh, Sumut, Sumbar Dipulihkan Bertahap Usai Banjir dan Longsor: Berikut Progresnya!
-
Google Munculkan Peringatan saat Pencarian Bencana Banjir dan Longsor
-
Google Year in Search 2025: Dari Budaya Timur hingga AI, Purbaya dan Ahmad Sahroni Ikut Jadi Sorotan
Terkini
-
Menkeu Purbaya 'Sentil' Menteri Ara soal Lahan Rusun di Bali: Dia Bukan Bos Saya!
-
5 SUV Paling Laris Akhir 2025: Dari Hybrid Canggih Sampai Harganya 200 Jutaan
-
7 Jenis Heels Populer Bikin Kakimu Jenjang dan Elegan
-
5 Maskara Andalan Bikin Mata Hidup Maksimal
-
Eropa Kekurangan Tenaga Produktif, Ini Syarat Agar Anda Bisa Jadi Pekerja Migran