Scroll untuk membaca artikel
Eviera Paramita Sandi
Kamis, 12 Januari 2023 | 08:18 WIB
ILUSTRASI Gelombang tinggi di Pantai Kemiren, Cilacap Selatan, Cilacap, Jateng, Jumat (27/8/2021). ANTARA FOTO/Idhad Zakaria

SuaraBali.id - Peringatan dini kepada para pelaku usaha bahari dan nelayan di Bali untuk mewaspadai potensi angin kencang dan gelombang tinggi di sejumlah perairan Bali pada 11–13 Januari 2023.

Hal ini dikemukanan oleh Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG).

Kepala Balai Besar Meteorologi Klimatologi dan Geofisika Wilayah III Denpasar Cahyo Nugroho, menyebutkan tinggi gelombang laut selama 3 hari ke depan diprediksi mencapai 2 meter atau lebih.

“Tinggi gelombang laut di perairan utara Bali berkisar 0,5–1,25 meter, di perairan selatan Bali 1–3 meter, di Selat Bali 0,5–3 meter, dan di Selat Lombok 0,5–3 meter,” kata Cahyo, Rabu (11/1/2023).

Baca Juga: Harga Saham Produsen Anggur Bali Melesat di Luar Dugaan

Masyarakat diminta agar mewaspadai gelombang laut tinggi 2 meter atau lebih di Selat Bali bagian selatan, Selat Badung, Selat Lombok bagian selatan, perairan selatan Bali, dan Samudera Hindia di bagian selatan Bali.

Dalam informasi prakiraan cuaca yang sama, BMKG memprediksi angin kencang yang kecepatannya berkisar antara 5–30 kilometer per jam.

 Cahyo menambahkan angin diprediksi bertiup dari arah selatan ke barat.

BMKG juga memprediksi pada periode 11-13 Januari cuaca berpotensi hujan ringan sampai dengan hujan sedang secara tidak merata di wilayah barat, selatan, utara dan tengah Bali.

Sementara itu, untuk situasi di Bali, Rabu, BMKG melaporkan cuaca secara umum berawan dan hujan ringan di selatan Bali.

Baca Juga: Dimanakah Titik Nol Kilometer Kota Denpasar?

Sementara itu, angin bertiup dari arah barat daya ke barat dengan kecepatan 5–30 kilometer per jam.

“Sementara itu, suhu udara berkisar antara 22–32 derajat Celsius dengan kelembaban udara 60–95 persen,” kata Cahyo.

Dalam beberapa pekan terakhir, BMKG secara berkala mengeluarkan peringatan dini cuaca ekstrem di Bali, khususnya terkait angin kencang dan gelombang laut tinggi.

Sejauh ini, ada beberapa insiden wisatawan terseret ombak, di antaranya di Batu Belig wilayah Kuta Utara, Badung, dan di Diamond Beach, Nusa Penida, Klungkung. Untuk kasus di Klungkung, dua warga negara asing (WNA) asal Jerman dan Austria masih dilaporkan hilang sampai hari ini (11/1) setelah keduanya terseret ombak di Diamond Beach.

Pantai-pantai itu merupakan destinasi wisata yang cukup populer bagi wisatawan domestik dan mancanegara saat mereka berlibur di Bali. (ANTARA)

Load More