SuaraBali.id - Bakal Calon DPD RI Pemilu 2024 dari Bali Ni Luh Djelantik menyampaikan niatnya untuk mengabdi kepada masyarakat Bali.
Ia berjanji akan menyerahkan seluruh gaji dan tunjangannya kepada rakyat apabila terpilih menjadi anggota DPD RI.
"Saya 100 persen ngayah (mengabdi). Seluruh gaji dan tunjangan dari jabatan tersebut (DPD) akan diserahkan kembali untuk kegiatan rakyat Bali, dikelola oleh anak muda dan transparan," katanya, Sabtu, (24/12/2022) seusai menyerahkan syarat minimal dukungan ke KPU Bali.
Ni Luh Djelantik ingin membentuk sebuah portal di mana masyarakat setiap saat bisa mengawasi langsung pergerakan gaji dan tunjangan tersebut.
Baca Juga: 35 Pohon Tumbang di Denpasar Akibat Cuaca Ekstrem, Satu Korban Meninggal Dunia
Pengusaha sepatu asal Bali ini juga berjanji akan menyuarakan hal dan suara dari Bali ke pusat.
Karena ia tak ingin Bali dikenal hanya karena pariwisatanya tapi juga harus memanusiakan manusianya.
"636 desa di Bali akan mendunia dengan semua potensi dan hasil karya yang dimilikinya. Setiap rakyat Bali berharga dan kami masuk akan memetakan 636 desa dengan banjarnya, bergandengan dengan pemerintah dan rakyat sebagai aset utama," ujarnya.
Ni Luh Djelantik sendiri berhasil mengumpulkan 2.888 minimal dukungan melalui KTP elektronik.
Ia pun percaya diri karena menurutnya siapa saja berhak mengikuti kontestasi tersebut asal memiliki prinsip dan integritas.
"Kita menyampaikan bahwa siapapun kalian, apapun latar belakangnya, asalkan punya prinsip dan integritas, punya kecintaan pada Bali, ketulusan dan empati, maka berhak jadi pengabdi, pejabat, atau pelayan masyarakat Bali," tegasnya.
Di sisi lain, Ketua KPU Bali I Dewa Agung Gede Lidartawan menyampaikan bahwa pihaknya akan adil dalam menyambut setiap kedatangan bakal calon DPD Pemilu 2024.
Ni Luh Djelantik menjadi bakal calon kedua yang hadir dalam rangka mengumpulkan minimal dukungan dari total 24 orang yang mengambil akun di Sipol.
"Ada lagi rencana yang akan mengumpulkan minimal dukungan tanggal 26, 27, dan 28 Desember dan banyak yang belum konfirmasi. Nah risikonya yang mengumpul tanggal 29 itu kalau dia tidak konsultasi dulu dan persyaratan ada yang kurang maka akan ditolak, karena tidak ada lagi hari perbaikan," kata Lidartawan. (ANTARA)
Berita Terkait
-
Buntut 'Jalan-Jalan ke Bali', Pengamat Sarankan Pj Bupati Ganti Kadinsos Jika Tak Ingin Kepercayaan Masyarakat Hilang
-
Bikin Iri! Gaji dan Tunjangan Lulusan D3 dan D4 STAN Tembus Jutaan Rupiah?
-
Segini Gaji Marselino Ferdinan yang Selebrasi Ikonik usai Cetak Brace Lawan Arab Saudi
-
Nasib Warga Indonesia: Gaji Kecil Tapi Pajak Lebih Besar dari Negara Tetangga
-
Sri Mulyani Naikkan PPN Menjadi 12%, Pengusaha Kritisi Kebijakan
Tag
Terpopuler
- Viral Maling Motor Beri Tips Agar Honda BeAT dan Vario Tak Dimaling
- Elkan Baggott Disuruh Kembali H-1 Timnas Indonesia vs Arab Saudi: STY Diganti, Lu Bakal Dipanggil
- Respons Geni Faruk Terima Hadiah dari Dua Menantu Beda 180 Derajat, Aurel Hermansyah Dikasihani
- Timnas Indonesia Ditinggal Pemain Naturalisasi Jelang Lawan Arab Saudi, Siapa Saja?
- Marc Klok: Jika Timnas Indonesia Kalah yang Disalahkan Pasti...
Pilihan
-
Selain Marselino Ferdinan, Ini 3 Selebrasi Ikonik Pemain Indonesia: Gaya Suster Ngesot
-
Evaluasi Negatif, Kereta Tanpa Rel di IKN Dihentikan
-
Bikin Iri! Gaji dan Tunjangan Lulusan D3 dan D4 STAN Tembus Jutaan Rupiah?
-
Mendag Ancam Distributor Minyak Goreng MinyaKita yang Jual di Atas HET
-
Rupiah Langsung Loyo Terhadap Dolar AS Setelah BI Pertahankan Suku Bunga Acuan
Terkini
-
De Gadjah dan Koster Berdebat soal Penyebab Maraknya Laporan Kasus Kekerasan Seksual di Bali
-
Berencana Menjadi Tukang Kayu di Afrika, 3 WNI Asal Jawa Timur Ini Gagal Dapat Paspor
-
Desa Adat di Bali Didorong Untuk Membuat Perarem Anti Kekerasan Seksual
-
Penyidikan Kasus Penari Erotis di Mataram Dihentikan, Polisi Ungkap Alasannya
-
Stan Australia Akan Dibuka di Festival Universitas Udayana, Buka Peluang Studi Internasional