Scroll untuk membaca artikel
Wakos Reza Gautama
Selasa, 22 November 2022 | 13:47 WIB
Ilustrasi Feby Sharon. Feby Sharon mengungkap AKBP Aris Rusdiyanto punya empat istri. [Suara.com/Rena Pangesti]

SuaraBali.id - Mantan Kapolres Muara Enim AKBP Aris Rusdiyanto dikabarkan memiliki empat orang istri. Ini diungkapkan salah satu istrinya bernama Feby Sharon.

Feby mengklaim dirinya adalah istri sah dari AKBP Aris Rusdiyanto. Menurut pengakuan Feby Sharon, dirinya menikah dengan Aris di tahun 2007 ketika Aris berstatus bujang.

Feby yakin saat itu Aris masih bujang karena melihat langsung dari Kartu Tanda Anggota (KTA) Aris yang berstatus lajang alias belum menikah.

Pernkahannya saat itu berlangsung di Jakarta dengan dihadiri para tamu termasuk keluarga Aris dari kampung. Hanya saja orang tua Aris tidak datang karena ayahnya sudah meninggal dan ibunya sudah sepuh.

Baca Juga: Feby Sharon Ngaku Dipukuli Aris Rusdiyanto hingga Lapor Propam Polda Kepri Tapi Tak Ada Kejelasan

Setelah menikah dengan Aris, Feby Sharon mengaku tidak menjadi ibu Bhayangkari. Ini karena suaminya selalu bertugas di luar kota sepergi di Batam, Semarang dan Papua. 

"Suami aku tugas di luar kota. Di Batam, Semarang, Papua. Bolak-balik aja ke Jakarta tapi ga stay. Suami bilang fokus di Jakarta aja," ujar Feby dikutip dari YouTube Uya Kuya TV.

Di tahun 2009, Aris bertugas di Tanjung Pinang, Kepulauan Riau sebagai Kepala KPPP Tanjung Pinang. Di situlah Feby baru tahu ternyata Aris punya istri lagi. 

Terkuaknya hal itu karena saat pindah tugas ke Tanjung Pinang, Aris susah dihubungi. Feby memutuskan datang ke Tanjung Pinang dan langsung ke kantor suaminya. 

Saat itu ia bertemu anak buah Aris dan mengaku sebagai istri Aris dari Jakarta. Anak buah Aris seperti heran mendengar pengakuan Feby kala itu. 

Baca Juga: Feby Sharon Blak-blakan Kronologi AKBP Aris Rusdiyanto Ketahuan Punya Banyak Istri: 'Aku Kaget, Syok'

"Anak buahnya kaget. Istrinya? Iya istrinya dari Jakarta. Anak buahnya ngeliatin aku. Telepon suami aku, suami aku datang kok datang ga bilang-bilang, anakku digendong, dibawa ke hotel," cerita Feby.

Sampai di hotel, HP Aris berbunyi terus. Feby lalu mengintip HP tersebut dan melihat nama kapolda yang menelepon suaminya.

"Yang telepon namanya Kapolda. Kata dia jangan berisik kapolda telepon. Kapolda nelepon nelepon terus. Namanya istrinya aku kepo, pas aku dengerin suaranya perempuan. Yang aku tahu kapoldanya laki," ujar Feby.

"Pas aku tanya siapa? perempuan itu malah teriakin aku. Ngomong kasar. aku kaget. Ini siapa? kata Aris, kamu diam. Tiba-tiba aku dipukulin sama suami aku," lanjut dia.

Feby terus mencecar suaminya mengenai siapa wanita di telepon tersebut. Lalu Aris menelepon dua rekannya sesama polisi mengakui telah memukuli istrinya.  Tak lama dua temannya datang.

Di situlah baru temannya ngomong sama aku. Mbak istrinya Aris? Iya aku istrinya. Mbak ga tau kalo Aris uda punya istri? aku kaget," kata Feby.

Feby lalu memutuskan untuk visum  setelah dipukuli Aris. Feby lalu pulang ke Jakarta namun Aris malah tidak pulang-pulang.

"Disitulah aku ngelapor ke Propam tahun 2009 itu. Aku kirim surat ke Komnas Perempuan, Propam Polda Kepri, Kompolnas, KPAI.
Di Propam ga ada tindakan. Aris satu tahun ga ada kabar. Satu tahun kemudian aris pulang datang lagi minta maaf mengajak untuk rujuk," tuturnya.

Load More