Scroll untuk membaca artikel
Eviera Paramita Sandi
Jum'at, 18 November 2022 | 17:01 WIB
Contoh recharging baterai sepeda motor listrik di SPKLU, yang dipamerkan dalam Indonesia International Motor Show (IIMS) Hybrid 2022 [Suara.com/CNR ukirsari].

SuaraBali.id - Saat KTT G20, Bali dibanjiri banyak kendaraan listrik. Jalanan di Bali terutama di wilayah Nusa Dua bagai dunia baru yang canggih karena banyaknya kendaraan masa depan ini berlalu lalang.

Namun setelah gelaran besar tersebut selesai, bagaimana nasib mobil dan motor listrik tersebut?

Termasuk juga Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) yang disiapkan untuk mendukung KTT G20?

Meskipun saat ini kendaraan listrik dari Wuling masih lalu lalang di kawasan Nusa Dua, Bali, tapi, frekuensinya tidak seramai hari-hari menjelang perhelatan akbar tersebut. 

Baca Juga: Warganet Sambut Gembira Setelah Shin Tae-yong Minta Timnas Berkandang di Bali

Salah satu petugas Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) di Nusa Dua, Wibawa mengatakan, frekuensi penggunaan kendaraan listrik mulai berkurang sejak 15 November, tepatnya pada hari pertama berlangsungnya KTT G20.

Hal itu karena sudah dilakukan berbagai pembatasan jalan.

"Dua hari ini tidak ada yang mengisi daya mobil, kata Wibawa, Jumat (18/11/2022).

Kabarnya, SPKLU Kendaraan Listrik ini akan segera dibongkar. Rencananya akan dibongkar lagi nanti setelah gelaran KTT G20 berakhir.

"Sifatnya sementara untuk G20, nanti kalau tidak salah tanggal 20-an (dibongkar)," katanya.

Baca Juga: Dua Penusuk Polisi yang Booking Cewek Michat di Bali Ternyata Masih Remaja

Menurut Wibawa ada 3 titik pengisian daya mobil listrik. Mereka ada di kawasan Nusa Dua, Tanjung Benoa dan Tuban.

Masing-masing lokasi SPKLU memiliki mesin pengisian yang berbeda. 

"Kalau di sini bisa buat charge mobil atau bus listrik," kata Wibawa. 

Pengisian daya biasanya dilakukan dalam waktu yang cukup lama. Misalnya untuk pengisian daya bus, untuk durasi 1 jam, data yang terisi 30 persen.

Sehingga untuk mengisi daya sampai penuh butuh waktu sekitar 3 jam lebih. 

Sementara itu, pengisian daya mobil listrik cenderung lebih cepat. Dalam waktu 30 menit saja, 30 persen baterai sudah terisi.

Untuk melakukan pengisian daya, mobil harus menggunakan aplikasi My Pertamina. Pengguna mobil listrik harus melakukan reservasi di aplikasi tersebut.

Setiap pengisian daya tidak dikenakan biaya apapun alias gratis.

"Jadi harus reservasi dulu, terus sampai sini tinggal isi daya mobil," kata dia. 

Load More