Scroll untuk membaca artikel
Eviera Paramita Sandi
Selasa, 08 November 2022 | 07:08 WIB
Anggota Polisi Satwa Polri mengikuti apel gelar pasukan Operasi Puri Agung 2022 dalam rangka pengamanan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Denpasar, Bali, Senin (7/11/2022). [ANTARA FOTO/Nyoman Hendra Wibowo/wsj].

SuaraBali.id - Menjelang KTT G20 di Bali, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) RI Luhut Binsar Pandjaitan mengingatkan pasukan gabungan TNI dan Polri untuk tidak membuat kesalahan saat menjaga kegiatan pada 15-16 November 2022 tersebut.

Hal ini dikatakan Luhut Binsar saat menghadiri gelar pasukan pengamanan VVIP untuk KTT G20 di Denpasar, Senin (8/11/2022).

Luhut meminta agar pasukan pengamanan KTT G20 dapat menghindari kesalahan. Apabila bekerja harus profesional, mengikuti prosedur, mempertahankan kerja sama dan koordinasi antaranggota TNI, Polri, serta satuan pengamanan lainnya.

"Pengamanan ini sekali lagi at all cost harus aman. Saya minta Panglima TNI dan Kapolri, tidak ada celah kita membuat kesalahan. Saya minta sebagai seniormu, yang saya sudah pensiun, saya tidak ingin kita tidak mampu mengamankan pekerjaan besar ini," terang Luhut saat memberi arahan.

Baca Juga: PHRI Sebut Hotel di Bali Akan Pekerjakan 100 Persen Karyawannya Saat KTT G20

Ia menyebut bahwa Presiden Republik Indonesia Joko Widodo bakal datang langsung ke Bali dan mengecek kesiapan pasukan gabungan TNI dan Polri yang bertugas menjaga keamanan selama KTT G20 berlangsung.

"Presiden nanti malam (7/11) akan datang ke Bali dan beliau sudah mulai mengecek semua kesiapan sampai besok (8/11), sampai lusa (9/11). Presiden akan hadir di tactical floor game (TFG) yang kalian lakukan. Dan, saya minta Panglima TNI, Kapolri, lakukan itu dengan baik, dan itu adalah refleksi profesionalisme TNI dan Polri. Saya ulangi tidak ada ruang untuk membuat kesalahan," kata Menko Marves RI yang menjabat sebagai Pengarah Panitia Nasional Penyelenggara Presidensi G20 Indonesia.

Tactical floor game merupakan kegiatan simulasi pengamanan yang dilakukan oleh anggota TNI dan Polri sehingga aparat keamanan yang bertugas memiliki gambaran mengenai situasi saat KTT G20, serta dapat mengantisipasi berbagai potensi ancaman seperti misalnya aksi teror, penculikan, atau ancaman bom.

Selanjutnya Luhut juga meminta TNI maupun Polri harus total menjalankan pekerjaannya. Hal ini karena KTT G20 adalah kegiatan yang penting. Bukan hanya untuk Indonesia, tetapi juga dunia.

"Kegiatan KTT G20 ini sangat penting bagi kita, karena ini baru datang (kembali) ke Indonesia 20 tahun lagi. Saya ulangi, kegiatan KTT G20 ini akan datang ke Indonesia 20 tahun lagi. Oleh karena itu, Presiden (Joko Widodo) memerintahkan seluruh kekuatan TNI Polri harus satu padu dalam mengamankan kegiatan ini," kata Menko Marves RI.

Baca Juga: Cerita Raffi Ahmad Dan Baim Wong Bikin Klub Malam di Bali yang Akhirnya Bangkrut

Luhut juga berpesan kepada anggota TNI dan Polri yang bertugas untuk senantiasa mempelajari rincian tugasnya masing-masing.

"Saya tidak ingin kita tidak kerja dengan prosedur yang sudah kita buat beberapa puluh tahun ang lalu, dan itu berjalan dengan baik," kata Luhut sebelum menutup arahannya untuk para prajurit.

Sebanyak 14.351 prajurit TNI yang terdiri atas 1.063 prajurit Mabes TNI, 1.451 anggota Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres), 6.552 prajurit TNI Angkatan Darat, 2.474 prajurit TNI Angkatan Laut, dan 2.811 prajurit TNI Angkatan Udara, mengikuti gelar pasukan pengamanan VVIP untuk kegiatan KTT G20 di Lapangan Niti Mandala, Renon, Denpasar, Bali, Senin.

Kegiatan gelar pasukan itu dipimpin langsung oleh Panglima TNI Jenderal TNI Andika Perkasa, dihadiri oleh Kapolri Jenderal Pol. Listyo Sigit Prabowo dan Menko Marves RI Luhut Binsar Pandjaitan.

Puluhan ribu prajurit TNI itu tergabung dalam Komando Gabungan Terpadu Pengamanan (Kogabpadpam) VVIP. Di KTT G20, VVIP merupakan para pemimpin negara anggota G20, kepala negara/kepala pemerintahan, pejabat setingkat presiden/perdana menteri atau yang mewakili, dan kepala/pimpinan dari organisasi internasional. (ANTARA)

Load More