SuaraBali.id - Musim hujan yang belakangan sering mengguyur Bali menyebabkan banyak sampah kiriman kini bertebaran di kawasan Pantai Kuta, Badung, Bali.
Menurut pantauan, sampah yang terlihat didominasi oleh batang dan ranting pohon.
Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan Kabupaten Badung menyebut hal ini biasa terjadi setiap akhir tahun.
Faktor musim hujan dan banjir di wilayah pesisir barat menyebabkan sampah terbawa ke laut dan dihempaskan ke bibir pantai oleh hembusan angin barat.
Koordinator Deteksi dan Evakuasi Sampah Laut DLHK Badung, I Made Gede Dwipayana menjelaskan sampah kiriman ini sejatinya sudah dimulai sejak tiga minggu lalu.
“Sebenarnya sampah kiriman ini sudah muncul sejak 3 minggu lalu. Tapi di daerah pesisir Utara seperti Pantai Cemagi,Canggu, Brawa, Batubolong, dan Batubelig,” ungkap Dwipayana saat dihubungi pada Rabu (25/10/2022).
Untuk membersihkannya, DLHK Badung mengerahkan 400 personel yang disebar dalam 10 zona. DLHK Badung juga mengerahkan beberapa alat berat meliputi loader, excavator, beach cleaner, dan truk sampah.
Dalam sehari, setiap zonanya bisa mendapatkan sekitar 5 ton sampah
Dwipayana menjelaskan bahwa pembersihan akan terus dilakukan setiap hari. Bahkan menurutnya, saat ini masib fase awal, sedangkan puncak sampah kiriman akan terjadi pada Bulan Desember hingga Januari.
Baca Juga: Bintang Puspayoga Nilai Pengasuhan Terbaik Dua Anak yang Dirantai Tetap Pada Orangtuanya
“Pembersihan kita lakukan setiap hari. Tidak menutup kemungkinan akan membengkak karena ini baru permulaan dan puncaknya kira-kira Bulan Desember dan Januari,” ujarnya.
Sementara itu Nana, salah seorang pengunjung mengaku kaget saat melihat banyaknya sampah di Pantai Kuta.
Pasalnya, ini merupakan kali pertamanya mengunjungi Pantai Kuta.
“Awalnya kaget kok ada ranting dimana-mana dan rasanya kotor soalnya ini baru pertama ke sini, biasanya lihat di foto kan bagus. Tapi baru tahu kalau ada sampah kiriman,” ujarnya.
Namun menurut Nana, adanya sampah tersebut tidak terlalu mengganggu kenyamanannya saat berkunjung.
“Gak apa-apa sih, ini (sampah) juga sudah dipinggirin jadi di pantainya gak terlalu terganggu. Masih banyak yang bersih (dari sampah) juga,” ujarnya.
Berita Terkait
-
Pernah Jebol Argentina, Maouri Ananda Tetap Berlatih Meski Bali United Libur 10 Hari
-
Djakarta Warehouse Project 2025 Hadir dengan 67 Artis dan Pengalaman 10 Hari di GWK Bali
-
5 Rekomendasi Motor Paling Aman untuk Musim Hujan: Rem Pakem, Ban Anti Slip
-
5 Pilihan Jaket Parka Tahan Air dan Angin, Tetap Hangat Saat Hujan
-
Ketika Kuliner Bali Menyatu dengan Alam: Perpaduan Rasa, Budaya, dan Kemurnian
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Ban Motor Anti Slip dan Tidak Cepat Botak, Cocok Buat Ojol
- 5 Mobil Bekas Senyaman Karimun Budget Rp60 Jutaan untuk Anak Kuliah
- Jordi Cruyff Sudah Tinggalkan Indonesia, Tinggal Tandatangan Kontrak dengan Ajax
- 5 Shio yang Diprediksi Paling Beruntung di Tahun 2026, Ada Naga dan Anjing!
- 5 Sabun Cuci Muka Wardah untuk Usia 50-an, Bikin Kulit Sehat dan Awet Muda
Pilihan
-
Google Munculkan Peringatan saat Pencarian Bencana Banjir dan Longsor
-
Google Year in Search 2025: Dari Budaya Timur hingga AI, Purbaya dan Ahmad Sahroni Ikut Jadi Sorotan
-
Seberapa Kaya Haji Halim? Crazy Rich dengan Kerajaan Kekayaan tapi Didakwa Rp127 Miliar
-
Toba Pulp Lestari Dituding Biang Kerok Bencana, Ini Fakta Perusahaan, Pemilik dan Reaksi Luhut
-
Viral Bupati Bireuen Sebut Tanah Banjir Cocok Ditanami Sawit, Tuai Kecaman Publik
Terkini
-
Menkeu Purbaya 'Sentil' Menteri Ara soal Lahan Rusun di Bali: Dia Bukan Bos Saya!
-
5 SUV Paling Laris Akhir 2025: Dari Hybrid Canggih Sampai Harganya 200 Jutaan
-
7 Jenis Heels Populer Bikin Kakimu Jenjang dan Elegan
-
5 Maskara Andalan Bikin Mata Hidup Maksimal
-
Eropa Kekurangan Tenaga Produktif, Ini Syarat Agar Anda Bisa Jadi Pekerja Migran