Scroll untuk membaca artikel
Eviera Paramita Sandi
Kamis, 27 Oktober 2022 | 07:29 WIB
Sampah di Pantai Kuta pada Rabu (25/10/2022) sore. [suara.com/Putu Yonata Udawananda]

SuaraBali.id - Musim hujan yang belakangan sering mengguyur Bali menyebabkan banyak sampah kiriman kini bertebaran di kawasan Pantai Kuta, Badung, Bali.

Menurut pantauan, sampah yang terlihat didominasi oleh batang dan ranting pohon.

Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan Kabupaten Badung menyebut hal ini biasa terjadi setiap akhir tahun.

Faktor musim hujan dan banjir di wilayah pesisir barat menyebabkan sampah terbawa ke laut dan dihempaskan ke bibir pantai oleh hembusan angin barat.

Baca Juga: Bintang Puspayoga Nilai Pengasuhan Terbaik Dua Anak yang Dirantai Tetap Pada Orangtuanya

Koordinator Deteksi dan Evakuasi Sampah Laut DLHK Badung, I Made Gede Dwipayana menjelaskan sampah kiriman ini sejatinya sudah dimulai sejak tiga minggu lalu.

“Sebenarnya sampah kiriman ini sudah muncul sejak 3 minggu lalu. Tapi di daerah pesisir Utara seperti Pantai Cemagi,Canggu, Brawa, Batubolong, dan Batubelig,” ungkap Dwipayana saat dihubungi pada Rabu (25/10/2022).

Untuk membersihkannya, DLHK Badung mengerahkan 400 personel yang disebar dalam 10 zona. DLHK Badung juga mengerahkan beberapa alat berat meliputi loader, excavator, beach cleaner, dan truk sampah.

Dalam sehari, setiap zonanya bisa mendapatkan sekitar 5 ton sampah

Dwipayana menjelaskan bahwa pembersihan akan terus dilakukan setiap hari. Bahkan menurutnya, saat ini masib fase awal, sedangkan puncak sampah kiriman akan terjadi pada Bulan Desember hingga Januari.

Baca Juga: Kaesang Pangarep Diisukan Hubungi Bali United Untuk Desak KLB PSSI, Ini Kata Yabes Tanuri

“Pembersihan kita lakukan setiap hari. Tidak menutup kemungkinan akan membengkak karena ini baru permulaan dan puncaknya kira-kira Bulan Desember dan Januari,” ujarnya.

Sementara itu Nana, salah seorang pengunjung mengaku kaget saat melihat banyaknya sampah di Pantai Kuta.

Pasalnya, ini merupakan kali pertamanya mengunjungi Pantai Kuta.

“Awalnya kaget kok ada ranting dimana-mana dan rasanya kotor soalnya ini baru pertama ke sini, biasanya lihat di foto kan bagus. Tapi baru tahu kalau ada sampah kiriman,” ujarnya.

Namun menurut Nana, adanya sampah tersebut tidak terlalu mengganggu kenyamanannya saat berkunjung.

“Gak apa-apa sih, ini (sampah) juga sudah dipinggirin jadi di pantainya gak terlalu terganggu. Masih banyak yang bersih (dari sampah) juga,” ujarnya.

Menurut Dwipayana, dari pengalaman tahun-tahun sebelumnya sampah kiriman akan terus menuju pantai hingga Bulan Maret atau April nanti.

Kontributor Bali : Putu Yonata Udawananda

Load More