SuaraBali.id - Sehari berlalu sejak ditangkapnya orangtua yang melakukan kekerasan dengan merantai kedua anaknya. Saat ini orangtuanya sudah menjadi tersangka sedangkan kedua anaknya sudah diamankan.
Sementara itu saat suarabali.id mengunjungi rumahnya, pada Selasa (25/10/2022) kondisi TKP rumah yang mereka tempati di Desa Dajan Peken, Kecamatan Tabanan, Bali terlihat sepi.
Menurut pantauan, rumah tersebut terlihat tergembok dari luar pagar. Seorang tetangga yang enggan namanya disebutkan menyebut kedua pelaku dan dua anak yang jadi korban tersebut sudah tinggal bersama di rumah tersebut sejak beberapa bulan lalu.
Ratna (bukan nama sebenarnya) menuturkan bahwa ia tidak tahu persis kapan mereka mulai menempati rumah tersebut. Pasalnya mereka disebut tidak pernah bersosialisasi dengan tetangga.
Begitu pula dengan anak-anak yang disebut tidak pernah terlihat di luar rumah.
“Mereka tidak pernah keluar, tidak pernah bersosialisasi. Kemarin (saat kejadian) kan ramai, baru pertama saya lihat dia dengan jelas,” ungkapnya saat ditemui pada Selasa (25/10/2022).
Namun, karena pelaku yang tidak pernah bersosialisasi, Ratna dan tetangga lainnya juga tidak mengetahui persis pekerjaan apa yang dilakoni pelaku.
Meski begitu, Ratna kerap mendengar tangisan dari kedua anak tersebut yang ia curigai saat kedua pelaku sedang melakukan kekerasan terhadap korban.
“Kalau anaknya nangis kedengaran keras, saya aja dengarnya kasihan. Ya mungkin sekarang sudah gak tersiksa anaknya,” tuturnya.
Baca Juga: Ditemui Bupati Tabanan, Orangtua yang Tega Rantai Anaknya Tanpa Baju Mohon Maaf
Saat kedua anak malang tersebut ditinggal oleh orangtuanya, Ratna menjelaskan bahwa anak-anak tersebut tidak bisa ke luar rumah. Mereka hanya mengobrol dengan temannya dari atas tembok rumahnya.
Ratna bahkan menyebut beberapa kali tetangga lain pernah memberi makanan dan permen kepada anak-anak tersebut.
“Kadang main sama cucu saya, anak-anak itu dari dalam dah, dari tembok itu. Pernah juga dikasih permen sama nasi sama tetangga ini,” tutur Ratna.
Ia juga mengharapkan agar kedua anak yang menjadi korban agar bisa mendapatkan pengasuh yang lebih baik. Terlebih, agar salah satu korban yang sudah berusia 6 tahun agar bisa bersekolah.
“Semoga ada yang mengasuh, mungkin panti asuhan. Biar bisa sekolah juga karena harusnya sudah sekolah,” pungkasnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, dua anak ditemukan dirantai dan menangis di rumahnya pada Selasa (24/10/2022) kemarin.
Berita Terkait
-
Melanie Subono Sentil Keras Mason Elephant Park Bali: Gajah Ditunggangi dan Dijadikan Kanvas Lukis
-
Niatnya Bikin Konten Nakal di Bali, Bintang OnlyFans Ini Malah Berakhir Didenda dan Dideportasi
-
Melalui Kolaborasi Global di Bali, BKSAP Dukung Penguatan Diplomasi Ekonomi Biru Berkelanjutan
-
Hey Bali Tawarkan Penitipan Barang Gratis Selama 4 Jam, Strategi Bangun Kepercayaan Wisatawan
-
Kemenpar Klarifikasi Isu Larang Airbnb, Ini Fakta Terkait Penataan OTA di Bali
Terpopuler
- 4 Daftar Mobil Bekas Pertama yang Aman dan Mudah Dikendalikan Pemula
- 6 Rekomendasi Mobil Bekas Kabin Luas di Bawah 90 Juta, Nyaman dan Bertenaga
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- Calon Pelatih Indonesia John Herdman Ngaku Dapat Tawaran Timnas tapi Harus Izin Istri
- Harga Mepet Agya, Intip Mobil Bekas Ignis Matic: City Car Irit dan Stylish untuk Penggunaan Harian
Pilihan
-
6 Smartwatch Layar AMOLED Murah untuk Mahasiswa dan Pekerja, Harga di Bawah Rp 1 Juta
-
4 Tablet RAM 8 GB dengan Slot SIM Card Termurah untuk Penunjang Produktivitas Pekerja Mobile
-
3 Fakta Perih Usai Timnas Indonesia U-22 Gagal Total di SEA Games 2025
-
CERPEN: Catatan Krisis Demokrasi Negeri Konoha di Meja Kantin
-
CERPEN: Liak
Terkini
-
5 Mobil Keluarga dengan 'Kaki-Kaki' Jangkung Anti Banjir
-
Urutan Makeup Sempurna Skin Prep hingga Setting Spray Khusus Pemula
-
Lari Makin Nyaman, Cedera Minggir! Ini 4 Rekomendasi Sepatu Lari Pria dan Wanita
-
Viral Bonnie Blues Bangbus di Bali Berujung Deportasi
-
7 Rekomendasi Sunscreen SPF 50: Perlindungan Extra dari Sinar Matahari