SuaraBali.id - Investor asal Malaysia ingin menjajaki ekspor hasil budidaya udang di Pulau Sumbawa. Hal ini pun langsung mendapat dukungan dari Gubernur Nusa Tenggara Barat, Zulkieflimansyah.
Ia pun bersedia memastikan untuk membantu dikarenakan ada kendala akses daerah yang sulit.
"Saya tahu tidak mudah untuk mengakses daerah tersebut sehingga apapun yang dibutuhkan dalam pengembangan budidaya ini, kami jamin untuk siap membantu," ujarnya disela-sela menerima investor asal Malaysia dalam keterangan tertulis diterima wartawan di Mataram, Sabtu (1/1/2022).
Menurutnya Sumbawa adalah wilayah utama penghasil udang di Indonesia. Sehingga potensi daerah ini sangat besar untuk mengembangkan budidaya udang.
"Selama rencana bisnis ini masuk akal, kami (Pemprov NTB, red) akan selalu terbuka untuk itu," ucap Bang Zul sapaan akrabnya.
Adapun seorang investor asal Malaysia, Steven menilai Sumbawa merupakan tempat yang bagus dan strategis untuk digunakan sebagai pemberdayaan ekspor udang dan tentunya akan memberikan keuntungan bagi pemerintah setempat.
"Kami sudah mengidentifikasi lokasinya. Kami punya lahan seluas 18 hektar di Sumbawa dan sebagian akan digunakan untuk tambak udang termasuk fasilitas yang akan digunakan untuk ekspor. Rencananya produksi akan kita buat dekat lahan pembibitan-nya jadi masih segar," ujarnya.
Menurut Steven, hasil research bersama KKP (Kementerian Kelautan dan Perikanan) dua tahun lalu, produksi udang di Indonesia sangat besar tapi kualitasnya masih sangat buruk.
"Kami ingin mengatasi masalah tersebut, dari segi transportasi-nya, pemberian protein yang baik dan segala sesuatu yang sudah kita bahas dua tahun yang lalu kedepannya kita bisa ekspor sampai ke Singapura," katanya.
Baca Juga: SMKN 2 Sumbawa Besar Ciptakan Mesin Pencacah Pakan Ternak Tenaga Listrik
Steven juga berharap dengan rencana investasi sebesar 500 juta US Dollar, pemerintah daerah dapat menjamin bahwa proses perencanaan ini terhindar dari adanya sabotase atau mafia dibalik petani udang-nya nanti.
Konsultan Hukum dan Investor Lawyer, Mahfud, mengatakan bahwa investor dari Malaysia ini datang untuk mengembangkan budidaya udang dari hilir ke hulu.
"Jadi proses mulai dari pembibitan hingga di ekspor-nya nanti mereka yang tangani. Untuk pembibitan udang sudah mulai berjalan tinggal ekspor-nya saja, kita harap selanjutnya bisa berkembang ke perikanan secara keseluruhan," katanya. (ANTARA)
Berita Terkait
-
Literasi Crypto untuk Mahasiswa: Bekal Penting di Tengah Lonjakan Investor Muda
-
Doa Buruk Malaysia Usai Timnas Indoensia U-22 Tersingkir dari SEA Games 2025
-
Investor Saham Makin Doyan Market Order, Nilai Transaksi Tembus Rp1 Triliun Per Hari
-
Lewat AIIR, Indonesia Serius Tingkatkan Kepercayaan Investor Asing di Pasar Modal
-
Malaysia Sudah Tumbang, Apalagi yang Harus Dilakukan Timnas Indonesia U-22 Supaya ke Semifinal?
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 7 Rekomendasi HP RAM 12GB Rp2 Jutaan untuk Multitasking dan Streaming
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- BRI Market Outlook 2026: Disiplin Valuasi dan Rotasi Sektor Menjadi Kunci
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
Terkini
-
Batik Malessa, Dari Kampung Tipes Memberdayakan Perempuan dan Menggerakkan Ekonomi Keluarga
-
BRI Bersama BNI dan PT SMI Biayai Proyek Flyover Sitinjau Lauik Senilai Rp2,2 Triliun
-
Rekomendasi Rental Motor Murah di Bali Mulai Rp50 Ribu
-
5 Rekomendasi Penginapan Murah Meriah di Ubud Bali
-
7 Tempat Wisata Wajib Dikunjungi Saat Pertama Kali ke Bali