Scroll untuk membaca artikel
Eviera Paramita Sandi
Sabtu, 01 Oktober 2022 | 20:06 WIB
Warga melihat tambak udang Vaname di Kecamatan Labuhan Badas, Sumbawa Besar, Kabupaten Sumbawa, NTB, Sabtu (4/9/2021). ANTARA FOTO/Ahmad Subaidi/foc.

SuaraBali.id - Investor asal Malaysia ingin menjajaki ekspor hasil budidaya udang di Pulau Sumbawa. Hal ini pun langsung mendapat dukungan dari Gubernur Nusa Tenggara Barat, Zulkieflimansyah.

Ia pun bersedia memastikan untuk membantu dikarenakan ada kendala akses daerah yang sulit.

"Saya tahu tidak mudah untuk mengakses daerah tersebut sehingga apapun yang dibutuhkan dalam pengembangan budidaya ini, kami jamin untuk siap membantu," ujarnya disela-sela menerima investor asal Malaysia dalam keterangan tertulis diterima wartawan di Mataram, Sabtu (1/1/2022).

Menurutnya Sumbawa adalah wilayah utama penghasil udang di Indonesia. Sehingga potensi daerah ini sangat besar untuk mengembangkan budidaya udang.

Baca Juga: SMKN 2 Sumbawa Besar Ciptakan Mesin Pencacah Pakan Ternak Tenaga Listrik

"Selama rencana bisnis ini masuk akal, kami (Pemprov NTB, red) akan selalu terbuka untuk itu," ucap Bang Zul sapaan akrabnya.

Adapun seorang investor asal Malaysia, Steven menilai Sumbawa merupakan tempat yang bagus dan strategis untuk digunakan sebagai pemberdayaan ekspor udang dan tentunya akan memberikan keuntungan bagi pemerintah setempat.

"Kami sudah mengidentifikasi lokasinya. Kami punya lahan seluas 18 hektar di Sumbawa dan sebagian akan digunakan untuk tambak udang termasuk fasilitas yang akan digunakan untuk ekspor. Rencananya produksi akan kita buat dekat lahan pembibitan-nya jadi masih segar," ujarnya.

Menurut Steven, hasil research bersama KKP (Kementerian Kelautan dan Perikanan) dua tahun lalu, produksi udang di Indonesia sangat besar tapi kualitasnya masih sangat buruk.

"Kami ingin mengatasi masalah tersebut, dari segi transportasi-nya, pemberian protein yang baik dan segala sesuatu yang sudah kita bahas dua tahun yang lalu kedepannya kita bisa ekspor sampai ke Singapura," katanya.

Steven juga berharap dengan rencana investasi sebesar 500 juta US Dollar, pemerintah daerah dapat menjamin bahwa proses perencanaan ini terhindar dari adanya sabotase atau mafia dibalik petani udang-nya nanti.

Konsultan Hukum dan Investor Lawyer, Mahfud, mengatakan bahwa investor dari Malaysia ini datang untuk mengembangkan budidaya udang dari hilir ke hulu.

"Jadi proses mulai dari pembibitan hingga di ekspor-nya nanti mereka yang tangani. Untuk pembibitan udang sudah mulai berjalan tinggal ekspor-nya saja, kita harap selanjutnya bisa berkembang ke perikanan secara keseluruhan," katanya. (ANTARA)

Load More