Scroll untuk membaca artikel
Eviera Paramita Sandi
Senin, 26 September 2022 | 16:16 WIB
Warga Malaka yang ditebas pada Minggu (25/9/2022) di Dusun Len-len, Desa Boen, Kecamatan Rinhat, Kabupaten Malaka. [Istimewa]

SuaraBali.id - Nasib nahas dialami tiga orang warga di Kabupaten Malaka, NTT. Ketiganya mengalami luka parah setelah dianiaya dengan parang oleh rekannya sendiri.

Kejadian sadis ini terjadi pada Minggu (25/9/2022) di Dusun Len-len, Desa Boen, Kecamatan Rinhat, Kabupaten Malaka.

Sebagaimana dilansir digtara.com - jaringan suara.com, mereka yang ditebas parang masing-masing Nahor Tafuli (58), warga dusun Len-len, Desa Boen, Siprianus Tafuli (45), warga Dusun Oebubun, Desa Boen dan Benyamin Ato (54), warga Dusun Len-len, Desa Boen, Kecamatan Rinhat, Kabupaten Malaka.

Ketiganya dibacok parang oleh seorang pria bernama Lukas Tafuli (44), warga Dusun Len-len, Desa Boen, Kecamatan Rinhat, Kabupaten Malaka.

Tak diketahui pasti alasan Lukas membacok 3 orang tersebut.

Awalnya ketiga korban sekitar pukul 15.00 wita sedang makan siang bersama di rumah korban Nahor Tafuli di Dusun Len-len.

Namun beberapa saat kemudian pelaku Lukas Tafuli dan bertanya “au fe et me” yang artinya “istri saya dimana”.

Namun belum sempat dijawab, pelaku langsung mengeluarkan parang dan memotong/menebas serta membacok ketiga korban hingga ketiga korban tersebut mengalami luka potong yang serius.

Karena ketakutan, korban Benyamin Ato kemudian melarikan diri ke dalam hutan . Sedangkan dua korban lainnya tidur terkapar di lokasi kejadian karena mengalami luka parah.

Setelah kejadian ini, pelaku pun pergi meninggalkan kedua korban.

Sedangkan Marta Timu (istri korban Nahor Tafuli) saat itu sedang berada di belakang rumah mendengar ada keributan di dalam rumah sehingga masuk ke dalam rumah.

Ia pun kaget karena suaminya, Nahor Tafuli serta korban Siprianus Tafuli sudah dalam kondisi terluka dan penuh dengan darah.

Marta Timu pun langsung berteriak meminta pertolongan kepada masyarakat sekitar.

Korban Nahor Tafuli dan Siprianus Tafuli pun langsung dievakuasi ke Puskesmas guna mendapat pertolongan medis.

Sedangkan korban Benyamin Ato belum ditemukan keberadaannya karena melarikan diri ke hutan untuk bersembunyi dari kejaran pelaku.

Baru lah pada malam hari sekira pukul 19.00 wita, korban Benyamin Ato berhasil ditemukan di dalam hutan sekitar tempat kejadian.

Benyamin Ato langsung dievakuasi ke Puskesmas guna mendapat perawatan medis. Kondisi nya sekarat karena mengalami luka potong pada bagian kepala serta luka potong pada tangan bagian kiri hingga hampir putus.

Korban Nahor Tafuli mengalami dua luka potong pada kepala bagian kiri, luka potong pada bagian hidung, luka potong di bagian pinggang kiri, luka potong di lengan kiri, luka potong di bagian punggung bawah.

Sementara korban Siprianus Tafuli mengalami luka potong pada kelopak mata bagian kiri memanjang sampai pipi kiri, luka potong pada pinggang bagian kiri belakang, serta luka potong pada bagian bokong kiri.

Kapolres Malaka, AKBP Rudy JJ Ledoh, SIK melalui Kasat Reskrim Polres Malaka, Iptu Joni Boro, SH yang dikonfirmasi Senin (26/9/2022) membenarkan kejadian ini.

“Terjadi tindak pidana penganiayaan dengan menggunakan sebilah parag yang dilakukan oleh pelaku Lukas Tafuli terhadap tiga orang korban,” ujarnya.

Polisi langsung ke lokasi kejadian melakukan olah TKP dan memeriksa saksi yang mengetahui kejadian ini.

Korban juga menjalani visum dan hingga saat ini masih menjalani perawatan intensif di Puskesmas.

Polisi pun masih mendalami motif kasus ini dan mencari pelaku guna mempertanggungjawabkan perbuatannya.

Load More