SuaraBali.id - Belajar dari kasus video mesum viral dimana pelakunya menggunakan baju adat Bali, masyarakat untuk bijaksana dalam memposisikan diri dalam menggunakan media sosial.
Seperti diketahui pelaku video mesum yang menggunakan baju adat Bali itu sudah ditangkap. Namun video tindakan asusilanya itu terlanjur beredar luas di media sosial.
"Himbauan dari kami agar masyarakat menggunakan media sosial secara bijak," kata Kabid Humas Polda Bali Satake Bayu saat menggelar konferensi pers di Lobi Direktorat Reserse Krimininal Khusus (Dirkrimsus) Polda Bali, Kamis (22/9/2022).
Pelaku pembuat video mesum yang mengenakan pakaian adat Bali dan disebarluaskan melalui mediaTwitter.
Baca Juga: 350 Calon PMI Bali Ditipu Sejak Tahun 2019, Sudah Dimintai Biaya Per Orang Rp 30 Juta
Polda Bali menyebut bahwa di era digital yang ditandai dengan pertukaran informasi yang begitu cepat, perlu adanya kontrol diri yang baik, termasuk tidak mengunggah video yang tidak terpuji di media sosial.
"Dengan adanya video viral tersebut, kita harus secara bijak menggunakan media sosial, memakai akal sehat dengan berbagai pertimbangan-pertimbangan yang matang," kata dia
Menurut Satake Bayu, ini merupakan hal yang penting dan mendesak untuk mengedukasi masyarakat supaya kejadian serupa tidak terulang kembali kepada masyarakat yang lainnya.
Sebagai salah satu bentuk komitmen Polda Bali dalam mengedukasi masyarakat, bidang hubungan masyarakat telah menggelar temu penggiat media sosial di Gedung Perkasa Raga Garwita, Denpasar, beberapa hari lalu dalam acara bertajuk “Cerdas Bersama Netizen Kita Sukseskan Presidensi G20 Indonesia 2022” yang diikuti oleh perwakilan penggiat media sosial dari berbagai kabupaten/kota di Bali.
Selain media sosial, saat ini media massa juga media online marak beredar yang menyajikan banyak pilihan informasi baik yang positif maupun yang negatif. Untuk itu, penting bagi pembaca memilah informasi yang tidak dapat dipertanggungjawabkan sumber dan kebenarannya.
Melalui pertemuan tersebut, dia juga berharap warganet dapat membantu Polri dalam memerangi kabar bohong atau hoaks dan ujaran kebencian yang dibuat oleh orang-orang yang tidak bertanggungjawab agar kegiatan presidensi G20 yang diselenggarakan di Bali dapat berjalan dengan aman dan lancar. (ANTARA)
Berita Terkait
-
Mengenal Kopino, Anak-anak dari Ibu Filipina Korban Pria Korea Selatan
-
Profil Rumah Literasi: Diduga Selewengkan Uang Donasi, Donatur Tagih Transparansi
-
Fenomena Brain Rot: Pembusukan Otak karena Sering Konsumsi Konten Receh
-
Liga 1: Dewa United Bertekad Gagalkan Misi Bangkit Bali United, Mampukah?
-
Rekaman Video Diduga Keluarga Bahlil Lahadalia Pakai Private Jet Viral, Publik Sentil Prabowo
Terpopuler
- Pemilik Chery J6 Keluhkan Kualitas Mobil Baru dari China
- Profil dan Aset Murdaya Poo, Pemilik Pondok Indah Mall dengan Kekayaan Triliunan
- Jadwal Pemutihan Pajak Kendaraan 2025 Jawa Timur, Ada Diskon hingga Bebas Denda!
- Pemain Keturunan Maluku: Berharap Secepat Mungkin Bela Timnas Indonesia
- Jairo Riedewald Belum Jelas, Pemain Keturunan Indonesia Ini Lebih Mudah Diproses Naturalisasi
Pilihan
-
Sekantong Uang dari Indonesia, Pemain Keturunan: Hati Saya Bilang Iya, tapi...
-
Solusi Pinjaman Tanpa BI Checking, Ini 12 Pinjaman Online dan Bank Rekomendasi
-
Solusi Aktivasi Fitur MFA ASN Digital BKN, ASN dan PPPK Merapat!
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan RAM 8 GB, Terbaik untuk April 2025
-
Gelombang Kejutan di Industri EV: Raja Motor Listrik Tersandung Skandal Tak Terduga
Terkini
-
UMKM Asal Sidoarjo Ini Sukses Tembus Pasar Ekspor Berkat Pemberdayaan BRI
-
Cerita Warga Bali Dijadikan Admin Judi Online di Myanmar, Bukan Kerja di Hotel Malah Disetrum
-
53.000 Tanda Tangan di Petisi Undang-undang Pencegahan Kim Soo Hyun, Good Day Hapus Wajahnya
-
Koster Minta Tak Masukkan Canang Sari di Penghitungan Inflasi Bali : Itu Niskala
-
Investor Merapat! BRI Umumkan Cum Date Dividen, Jangan Sampai Ketinggalan