SuaraBali.id - Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Bali (Kadistan Pangan Bali) I Wayan Sunada menyatakan pengiriman hewan babi keluar Bali saat ini tanpa pemberian vaksinasi penyakit mulut dan kuku (PMK)
"Itu kan SE 6 (Surat Edaran Nomor 6 Tahun 2022, red) sudah turun. Untuk pengiriman babi, sudah tidak perlu divaksin sudah bisa," kata Wayan Sunada di Denpasar, Selasa 20 September 2022.
Dikatakan pula oleh Sunada bahwa babi yang tidak perlu mendapat suntikan vaksinasi adalah hewan yang dibawa keluar daerah untuk segera dipotong. Berbeda dengan babi yang masih dipelihara.
"Artinya kan untuk bibit-bibit tidak semuanya dijual keluar daerah. Yang dibawa keluar daerah itu akan segera dipotong di rumah potong yang segera dituju. Sedangkan babi yang tidak akan dikirim dan masih di Bali itu tetap divaksin," ujarnya.
Baca Juga: Meski Libur Kompetisi, Stefano Cugurra : Kami Tetap Latihan Seperti Biasa
Kepada media, dia menjelaskan bahwa babi yang mendapat vaksin adalah yang usianya remaja dan tidak keluar Bali. Sementara itu, yang siap dijualbelikan cenderung yang berusia dewasa dan siap dipotong.
Terkait dengan operasional pasar hewan, Sunada menyebut babi yang akan dijual terlebih dahulu mendapat vaksin PMK. Karena khawatir hewan kaki empat yang usianya masih remaja itu terkena virus.
"Untuk pasar hewan, kami vaksin dahulu babi-babi ini. Babi yang diantarpulaukan tidak perlu divaksin, kalau di Bali divaksin. Untuk pasar hewan belum buka, kekhawatiran kami nanti ada babi yang terkena," ujar Kadistan Pangan Bali itu.
Sementara itu, aturan kelonggaran terhadap hewan babi sesuai dengan surat edaran dari Satgas Penanganan PMK, Jumat (16/9) lalu.
Koordinator Tim Pakar dan Juru Bicara Satgas Penanganan PMK Prof. Wiku Adisasmito menyampaikan edaran ini disesuaikan dengan situasi dan kondisi wabah terkini.
Seiring dengan menurunnya angka temuan virus PMK dan dalam rangka menyukseskan KTT G20 pada bulan November mendatang, kata dia, ada pengetatan lalu lintas hewan rentan PMK.
"Namun, terdapat pengecualian peraturan, yaitu boleh melalulintaskan babi keluar dari Bali dan sudah tidak adanya pengaturan syarat vaksinasi pada hewan babi di dalamnya," kata Wiku Adi. (Antara)
Berita Terkait
-
Ulasan Novel 'Tari Bumi', Kehidupan Perempuan Bali di Tengah Tekanan Kasta
-
Jadwal Persib Kontra Bali United Resmi Ditunda
-
Kronologi Kasus Lina Mukherjee: Makan Kulit Babi Berujung Dipenjara
-
Jokowi Direncanakan Akan Datang ke Bali Demi Kampanyekan Mulia-PAS, Megawati Tidak
-
Buntut 'Jalan-Jalan ke Bali', Pengamat Sarankan Pj Bupati Ganti Kadinsos Jika Tak Ingin Kepercayaan Masyarakat Hilang
Terpopuler
- Mees Hilgers Didesak Tinggalkan Timnas Indonesia, Pundit Belanda: Ini Soal...
- Elkan Baggott: Pesan Saya Bersabarlah Kalau Timnas Indonesia Mau....
- Miliano Jonathans Akui Tak Prioritaskan Timnas Indonesia: Saya Sudah Bilang...
- Denny Sumargo Akui Kasihani Paula Verhoeven: Saya Bersedia Mengundang..
- Elkan Baggott Kembali Tak Bisa Penuhi Panggilan Shin Tae-yong ke TC Timnas Indonesia
Pilihan
-
Harga Emas Antam Masih Bertahan Tinggi di Level Rp1.541.000/Gram Pada Akhir Pekan
-
Sambut Presiden dengan Kemewahan, Mercedes-Maybach S650 Pullman Jadi Tunggangan Prabowo di Abu Dhabi
-
Tangan Kanan Bongkar Shin Tae-yong Punya Kendala di Timnas Indonesia: Ada yang Ngomong...
-
PublicSensum: Isran-Hadi Unggul Telak atas Rudy-Seno dengan Elektabilitas 58,6 Persen
-
Munawwar Sebut Anggaran Rp 162 Miliar untuk Bimtek Pemborosan: Banyak Prioritas Terabaikan
Terkini
-
Tiket Ludes 2,5 Bulan, OPPO Run 2024 Sukses Gelar Event Olahraga di Bali
-
Ingin Punya Rumah di Kota Pahlawan? Hadiri KPR BRI Property Expo 2024
-
Pintu Masuk Desa yang Terdampak Erupsi Lewotobi Dipasangi Spanduk Dilarang Masuk
-
Bawaslu Bali Mulai Awasi Serangan Fajar Jalur Uang Digital
-
Inilah Kelebihan Apple Watch SE Gen 2