Sempat Ingin Segera Pergi dari Bali
Seusai proses peliputan dari Kuta dan pulang ke rumah Minggu pagi (13 Oktober 2002 ) sekitar pukul 05.00 wita, Sigit langsung menemui istri dan mengajaknya untuk pulang ke Jawa. Ia sempat terbesit dipikiran untuk segera meninggalkan Bali.
“Saya katakan bahwa kita harus keluar dari Bali hari itu juga. Saya menyuruh istri untuk segera mencari tiket pesawat atau bus, agar sekeluarga dapat keluar dari Bali. Saya tidak ingin melihat pengalaman buruk di daerah-daerah konflik akan menimpa kami. Tetapi istri saya tetap bertahan, tidak mau meninggalkan Bali hari itu juga. Sejak itulah beberapa hari kemudian saya merasa tidak nyenyak tidur karena selalu dihinggapi perasaan takut, khawatir dan trauma,” tutur dia
Namun kekhawatirannya tidak terbukti, lambat laun masyarakat Bali baik dari berbagai suku, agama, dan kebangsaan bahu membahu bangkit bersama untuk membangun Bali kembali.
Dokumenter ini menjadi bukti kecintaan kami terhadap Bali, meski saya harus mengerjakan proses pasca produksi ini secara “single fighter” sekitar empat tahun. Dia menjelaskan ide pembuatan dukumenter ini muncul sekitar pertengahan tahun 2004 ketika dia sedang belajar di Australia, sebagai seorang kamerawan TV yang mengikuti kasus Bom Bali sejak awal, tiba-tiba muncul keinginan untuk membuat sebuah dokumenter yang dapat menjadi referensi asli bagi siapa saja yang ingin mengetahui kasus ini.
“Alasannya karena pemda Bali maupun Pemerintah Indonesia belum pernah membuat video dokumenter kasus Bom Bali secara resmi.
Gagasan tersebut disampaikan kepada Profesor Peter Manning, mentornya yang sekaligus merupakan seorang praktisi televisi terkenal di Australia.
“Saya mendedikasikan dokumenter ini khususnya untuk masyarakat Bali, para korban dan keluarga korban serta masyarakat internasional yang cinta damai. Tidak lupa kepada 22 negara yang warganya ikut menjadi korban Bom Bali, semoga dokumenter ini dapat menjadi tali pengikat rasa solidaritas kemanusiaan di antara kita sebagai masyarakat internasional,” papar dia
Dirinya menjelaskan tujuan membuat video dokumenter memberikan gambaran utuh, peledakan Bom di Bali 12 Oktober 2002 telah membawa dampak dan pengaruh yang luas terhadap berbagai aspek kehidupan seperti sosial, perekonomian, keamanan dan pariwisata.
Baca Juga: AJI Denpasar Dan IJTI Bali Gelar Pemutaran Film The White Balance 20 Tahun Bom Bali
Dokumenter bersifat idealis dan profesional lahir dari sebuah semangat idealisme untuk mendokumentasikan sebuah tahapan dalam proses perjalanan sejarah Bali dan bangsa Indonesia.
“Dokumenter ini bukan merupakan sebuah “pembelaan” ataupun “perlawanan” terhadap suatu kelompok tertentu, sehingga dibuat secara lugas dan faktual dengan alur cerita bersifat kronologis sejak ledakan Bom terjadi,” kata dia
Ia memberikan judul dokumenternya dengan sebutan White Balance yang merupakan suatu istilah teknis dalam kamera video.
White Balance berfungsi menyesuaikan warna agar gambar yang dihasilkan kamera sesuai warna aslinya.
Kesalahan dalam melakukan White Balance akan berakibat warna yang dihasilkan kamera menjadi salah, warna biru bisa menjadi merah, warna putih bisa menjadi hijau dan sebagainya.
White Balance memberikan referensi obyektif tentang warna sebuah objek, sedangkan dalam persepsi masing-masing orang, warna putih belum tentu putih dan warna hitam belum tentu hitam.
Tag
Berita Terkait
-
Catatan AJI: Masih Banyak Jurnalis Digaji Pas-pasan, Tanpa Jaminan Kesehatan dan Keselamatan Kerja
-
Suara.com Gelar Workshop Jurnalisme Konstruktif untuk Perkuat Liputan Lingkungan
-
Film Dokumenter Palestina 'The Voice of Hind Rajab' Akhirnya Tayang di Bioskop Indonesia
-
Yura Yunita Ungkap Pernah Liputan ke Penjara Nusakambangan: Challenging!
-
Yura Yunita Ungkap Pengalaman Menegangkan Saat Liputan di Penjara Nusakambangan
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Ban Motor Anti Slip dan Tidak Cepat Botak, Cocok Buat Ojol
- 5 Mobil Bekas Senyaman Karimun Budget Rp60 Jutaan untuk Anak Kuliah
- Jordi Cruyff Sudah Tinggalkan Indonesia, Tinggal Tandatangan Kontrak dengan Ajax
- 5 Shio yang Diprediksi Paling Beruntung di Tahun 2026, Ada Naga dan Anjing!
- 5 Sabun Cuci Muka Wardah untuk Usia 50-an, Bikin Kulit Sehat dan Awet Muda
Pilihan
-
6 Rekomendasi HP Rp 3 Jutaan Terbaik Desember 2025, Siap Gaming Berat Tanpa Ngelag
-
Listrik Aceh, Sumut, Sumbar Dipulihkan Bertahap Usai Banjir dan Longsor: Berikut Progresnya!
-
Google Munculkan Peringatan saat Pencarian Bencana Banjir dan Longsor
-
Google Year in Search 2025: Dari Budaya Timur hingga AI, Purbaya dan Ahmad Sahroni Ikut Jadi Sorotan
-
Seberapa Kaya Haji Halim? Crazy Rich dengan Kerajaan Kekayaan tapi Didakwa Rp127 Miliar
Terkini
-
Menkeu Purbaya 'Sentil' Menteri Ara soal Lahan Rusun di Bali: Dia Bukan Bos Saya!
-
5 SUV Paling Laris Akhir 2025: Dari Hybrid Canggih Sampai Harganya 200 Jutaan
-
7 Jenis Heels Populer Bikin Kakimu Jenjang dan Elegan
-
5 Maskara Andalan Bikin Mata Hidup Maksimal
-
Eropa Kekurangan Tenaga Produktif, Ini Syarat Agar Anda Bisa Jadi Pekerja Migran