Scroll untuk membaca artikel
Eviera Paramita Sandi
Rabu, 07 September 2022 | 17:41 WIB
Polresta Mataram saat melakukan olah TKP kasus pembuhunan di jalan Rn Nuraksa, Kota Mataram, Rabu siang (7/9/2022) (Suara.com/Toni Hermawan)

SuaraBali.id - Seorang pedagang nasi yang juga pelatih silat ditikam saat berjualan di sebuah ruko, pinggir Jalan Rn. Nuraksa, Kota Mataram Selasa malam (6/9/2022). Korban diketahui Bernama Muhdan (40) Lingkungan Taman, Kelurahan Pagesangan Timur, Kecamatan Mataram, Kota Mataram.

Pelaku diduga Orang Dalam Gangguan Kejiwaan (ODGJ) dan sudah diamankan pihak kepolisian.

Informasinya sekitar pukul 19.30 Wita, telah terjadi penusukan, korban mengalami luka yang cukup serius.

Warga setempat pun membawa korban ke Rumah Sakit Kota Mataram. Sayangnya, pukul 20.10 Wita korban dinyatakan meninggal dunia.

IH (16) anak kandung korban mengaku sebelum kejadian pelaku melempar tempat ayahnya berjualan dengan bata merah. Selanjutnya ayahnya tersebut melakukan perlawanan.

"Dia (pelaku) tiba-tiba lempar batu", akunya.

IH juga mengaku sempat memberikan ayahnya sebuah paralon untuk menepis parang yang digunakan memukul. Nahas, paralon tersebut rusak akibat sajam milik pelaku.

"Ayah sempat jatuh ke selokan", katanya.

Sedangkan keluarga korban, Humaidi (46) mengatakan bahwa korban adalah pedagang nasi yang usaha cukup laris di kalangan pejabat di kota Mataram. Namun ia tidak mengetahui pasti kejadian yang menimpa kerabatnya tersebut karena saat itu tak ada di lokasi kejadian.

Namun kabar yang diterima jika keluarganya ditusuk sehingga meninggal dunia.

"Katanya sih dia (pelaku) ada kelainan,” kata Humaidi saat menyaksikan olah TKP yang di lakukan Polresta Mataram, Rabu (7/9/2022).

Humaidi menyerahkan dan mempercayakan kasus ini ke pihak berwajib untuk menyelesaikannya. Serta memberikan rasa keadilan.

"Kalau hukuman serahkan ke polisi aja", katanya.

Kasatreskrim Polresta Mataram Kompol Kadek Adi Budi Astawa mengatakan sudah melakukan olah TKP di lokasi kejadian dan memeriksa saksi-saksi. Nantinya hasil olah TKP akan dicocokkan dengan pemeriksaan saksi-saksi.

"Hari ini kami dari Polresta Mataram lakukan oleh TKP lanjutan perihal penganiayaan yang menyebakan meninggalnya seseorang", kata Kadek.

Informasi dari sudut pandang keluarga korban, pelaku disebut secara frontal memancing kemarahan korban. Hal itu membuat korban sempat duel.

Pelaku menggunakan senjata tajam dan korban melarikan diri sehingga terjadi terjatuh di got. Saat terjatuh di got pelaku langsung menusuk korban.

"Visum luar kami liat ada beberapa luka tusukan dan sayatan dada punggung, tangan, dan lengan secara komplit nanti kami jelaskan setelah autopsy,”  katanya.

Perihal kabar pelaku merupakan ODGJ pihak kepolisian berkoordinasi dengan Rumah Sakit Jiwa NTB. Nantinya Rumah Sakit yang akan melakukan observasi dan menyimpulkan kondisi kejiwaan pelaku.

"Kondisi pelaku bukan ranah penyidik yang menyimpulkan nanti kami akan kerjasama dengan rumah sakit jiwa,” sambungnya.

Usai kejadian rumah pelaku sempat dirusak massa yang marah.

"Kami menghimbau jangan ada perusakan lanjutan, percaya kepada Polresta Mataram", pesannya.

Kontributor Toni Hermawan

Load More