Scroll untuk membaca artikel
Eviera Paramita Sandi
Jum'at, 02 September 2022 | 11:00 WIB
Tipat Blayag. [Foto : Kooliner.com]

SuaraBali.id - Sajian kuliner di Bali bisa jadi sulit ditolak oleh pecinta kuliner tradisional. Salah satu menu tradisional khas Bali adalah Tipat Blayag.

Tipat Blayag adalah sajian dari potongan ketupat yang dipadukan dengan beragam isian, lalu disiram dengan kuah kuning kental. Kata blayag sebenarnya merujuk kepada tipat yang dalam bahasa Bali artinya ketupat.

Akan tetapi bentuknya berbeda dengan ketupat pada umumnya yang berbentuk jajar genjang (wajik), blayag justru berbentuk lonjong, inilah yang membuatnya berbeda.

Cara melipat blayag yang dilakukan secara memutar ke atas tersebut akan menghasilkan tekstur ketupat yang lembut. Tiap lipatan pada janur pembungkus blayag juga diberi sedikit rongga, tujuannya supaya uap bisa masuk ke dalamnya.

Baca Juga: Nelayan Sampan di Pesisir Bali Barat Tetap Nekat Melaut Meski Cuaca Ekstrem

"Biasanya kalau ketupat setelah direbus kan jadi padat, tapi blayag enggak padat sekali. Ada tekstur empuknya," jelas Menurut Chef Arie Aprianto, sous chef dari Plataran L'Harmonie dalam sebuah kesempatan.

Memasaknya pun tidak sebentar karena dibutuhkan waktu sampai empat jam. Rupanya, sebelum dimasak menjadi blayag, beras direndam terlebih dahulu selama satu jam.

Setelahnya, baru ia dimasukkan ke dalam lipatan janur dan siap untuk direbus.

Air bekas rebusan berasnya pun tak langsung dibuang, melainkan dipakai sebagai campuran. Sementara, buliran beras yang tersisa juga diulek bersama bumbu sebagai pengentalnya.

Rahasia kenikmatan dari kuliner Bali yang satu ini juga terletak pada bumbunya; base genep. Merupakan bumbu dasar khas Bali, base genep terdiri dari kunyit, lengkuas, jahe, kencur, bawang merah, hingga bawang putih.

Baca Juga: Putra Bali di NTB Sukses Rakit Sepeda Listrik Mirip Motor Trail Yang Go-Internasional

Bumbu tersebut dicampur bersama santan dan tepung beras, lalu dicampur suwiran ayam.

Load More