SuaraBali.id - Jika ada siswa yang terkonfirmasi positif COVID-19 maka sekolah di Mataram boleh ditutup sementara selama 5-10 hari.
Aturan ini disampaikan oleh Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat. Langkah ini sebagai upaya untuk memutus rantai penyebaran COVID-19.
"Dalam edaran yang kita terima, aktivitas sekolah bisa ditutup selama 5-10 hari, ketika ada siswa yang terkonfirmasi positif COVID-19," kata Juru Bicara Satuan Tugas (Satgas) COVID-19 Kota Mataram I Nyoman Swandiasa, Senin (1/8/2022).
Sekolah pun bisa mengoptimalkan berbagai upaya pencegahan penularan Covid-19 misalnya melakukan penyemprotan cairan disinfektan di seluruh ruang kelas, ruang guru, dan lingkungan sekolah lainnya.
Selain itu, sekolah bisa menyiapkan langkah taktis yang lebih maksimal dalam upaya pencegahan dengan memperketat prokes COVID-19, termasuk melakukan pengecekan suhu tubuh terhadap setiap siswa, guru, atau tamu yang masuk ke areal sekolah.
"Harapannya, melalui upaya itu kita bisa memutus penularan COVID-19, sehingga anak-anak bisa tetap melaksanakan pembelajaran tatap muka (PTM)," katanya.
Swandiasa mengatakan apabila pemerintah mengeluarkan kebijakan kembali menutup sekolah seperti awal pandemi COVID-19, maka ini akan menjadi pekerjaan berat termasuk bagi orang tua.
"Hanya saja, kalau itu sudah menjadi kebijakan pemerintah pusat maka sepanjang kebijakan itu dinilai efektif untuk penanganan maka kita harus siap," katanya.
Ramdan, salah seorang orang tua siswa tingkat SMP Negeri di Mataram, menilai sistem PTM jauh lebih efektif dibandingkan belajar dengan sistem daring.
Baca Juga: Masyarakat di NTB Diminta Waspada Bencana Mulai Kekeringan Hingga Kebakaran
"Akan tetapi, kalau memang kasus COVID-19 terus meningkat dan sekolah kembali ditutup, yah kita ikut saja. Kalau diminta memilih PTM atau daring, kami memilih PTM," ujarnya. (ANTARA)
Berita Terkait
-
Di Parkiran Sekolah yang Sunyi, Apa yang Sebetulnya Didengar oleh Adrian?
-
CERPEN: Sepasang Tangan Misterius di Jendela Kelas
-
5 Sepatu Lokal Kembaran Converse, Desain Timeless Bisa Dipakai Anak Sekolah
-
Ulasan Drama Always Home: Perjalanan Tumbuh Perlahan
-
Sakit Hati Lamaran Ditolak, Mahasiswa IT Peneror Bom 10 Sekolah di Depok Pakai Nama Mantan Diciduk
Terpopuler
- 5 HP RAM 8 GB Memori 256 GB Harga Rp1 Jutaan, Terbaik untuk Pelajar dan Pekerja
- 7 Sepatu Adidas Diskon hingga 60% di Sneakers Dept, Cocok Buat Tahun Baru
- 5 Mobil Bekas yang Anti-Rugi: Pemakaian Jangka Panjang Tetap Aman Sentosa
- Diminta Selawat di Depan Jamaah Majelis Rasulullah, Ruben Onsu: Kaki Saya Gemetar
- Kencang bak Ninja, Harga Rasa Vario: Segini Harga dan Konsumsi BBM Yamaha MT-25 Bekas
Pilihan
-
Kaleidoskop Sumsel 2025: Menjemput Investasi Asing, Melawan Kepungan Asap dan Banjir
-
Mengungkap Gaji John Herdman dari PSSI, Setara Harga Rumah Pinggiran Tangsel?
-
Aksi Adik Kandung Prabowo yang Makin Mencengkeram Bisnis Telekomunikasi
-
Sesaat Lagi! Ini Link Live Streaming Final Futsal ASEAN 2025 Indonesia vs Thailand
-
Cerita 1.000 UMKM Banyuasin: Dapat Modal, Kini Usaha Naik Kelas Berkat Bank Sumsel Babel
Terkini
-
TPA Suwung Ditutup, Kemana Sampah Warga Denpasar dan Badung Akan Dibuang?
-
8 Toko Oleh-Oleh di Bali: Dari yang Murah Meriah Sampai Wajib Diburu Turis
-
5 Destinasi Wajib di Ubud: Dari Tari Kecak hingga Adrenalin Rafting Sungai Ayung
-
Tips Nikmati Liburan Aman dan Tenang di Bali
-
Perkuat Ekonomi Akar Rumput, BRI Raih Penghargaan Impactful Grassroots Economic Empowerment