SuaraBali.id - Merebaknya wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) di Bali membuat pemerintah Australia menerapkan kehati-hatian yang lebih pada Indonesia, khususnya Bali.
Adanya berbagai aturan dan seruan di Australia sehubungan dengan PMK di Bali membuat Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati atau Cok Ace turun tangan.
Ia mengaku sudah melakukan komunikasi dengan Australia terkait upaya pencegahan penyebaran virus PMK (Penyakit Mulut dan Kuku) di Bali, Jumat (29/7/2022).
"Kami sedang memberikan verifikasi juga dengan teman-teman di Australia antara lain bagaimana kita isolasi wilayah yang katakan lah merah ada wabau PMK dan juga upaya-upaya kita memusnahkan yang kena," kata Cok Ace.
Baca Juga: Gempa Bumi 4,6 M Dirasakan di Karangasem-Bali
Saat ini di Bali, menurutnya vaksinasi menjadi salah satu upaya yang sedang digencarkan.
Sedangkan untuk mengantisipasi penyebarannya ke negeri tetangga, di Bandara I Gusti Ngurah Rai telah dipasang karpet disinfektan untuk menghindari virus yang dibawa oleh penumpang.
Karpet disinfektan ini dipasang sejak Jumat (15/7/2022) lalu di Bandara dalam rangka penanggulangan penyebaran PMK di Indonesia. Karpet tersebut dipasang di terminal internasional dan domestik tepatnya di pintu keluar, sehingga seluruh pengguna jasa dengan mudah berjalan di atas karpet.
Terkait kebijakan Australia yang memeriksa tas warganya saat kembali dari Bali, Cok Ace tak mempermasalahkan hal tersebut.
"Itu kebijakan internal di sana, kita harus menghargai kebijakannya. Maksudnya jelas untuk melindungi karena kita tahu sendiri mereka penghasil daging sapi yang besar," ujar Wagub Bali.
Baca Juga: 15 Penyu Hidup yang Diamankan di By Pass IB Mantra Diduga Dikirim dari Jawa ke Bali
Kondisi ini dinilai Cok Ace sebagai hal yang wajar, mengingat Bali kerap mengalami kondisi serupa, namun dirinya bersyukur hingga saat ini kebijakan Australia tak mempengaruhi kondisi pariwisata di Bali, termasuk Australia dengan angka kunjungan wisatawannya yang tinggi ke Bali.
"Kebijakan Australia kita harapkan tidak akan mempengaruhi kunjungan wisatawan ke Bali dan ada kabar gembira juga China akan membuka penerbangannya China-Bali," kata Wagub asal Ubud tersebut.(ANTARA)
Berita Terkait
-
Ujian Berat Hadang Patrick Kluivert, Pelatih Baru Australia Penuh Pengalaman
-
Dear Patrick Kluivert, Kekuarangan Timnas Indonesia Ini Harus Dibenahi Jelang Hadapi Australia
-
Beda Kelas! Australia Gagal di Piala AFF, tapi Lolos ke Perempatfinal Piala Asia U-20 2025
-
Momen Valentine Romantis Tak Terlupakan Sambil Nikmati Sajian Istimewa dan Keindahan Laut Bali
-
Turnamen Taekwondo KASAL Cup Digelar di Bali, Ribuan Atlet Ikut Berpartisipasi
Terpopuler
- Apa Sanksi Pakai Ijazah Palsu? Razman Arif dan Firdaus Oiwobo Diduga Tak Diakui Universitas Ibnu Chaldun
- Aset Disita gegara Harvey Moeis, Doa Sandra Dewi Terkabul? 'Tuhan Ambil Semua yang Kita Punya...'
- Ragnar Oratmangoen: Saya Mau Keluar dari...
- Ragnar Oratmangoen Tak Nyaman: Saya Mau Kembali ke Belanda
- Bagaimana Nih? Alex Pastoor Cabut Sebulan Sebelum Laga Timnas Indonesia vs Australia dan Bahrain
Pilihan
-
Rusuh Persija vs Persib: Puluhan Orang Jadi Korban, 15 Jakmania, 22 Bobotoh
-
Dukungan Penuh Pemerintah, IKN Tetap Dibangun dengan Skema Alternatif
-
Perjuangan 83 Petani Kutim: Lahan Bertahun-tahun Dikelola, Kini Diklaim Pihak Lain
-
Persija vs Persib Bandung, Ridwan Kamil Dukung Siapa?
-
Jordi Amat Bongkar Dugaan Kasus Pencurian Umur: Delapan Pemain..
Terkini
-
Pedagang di Lombok Timur Diharap Tak Menjual Sembako ke Luar Daerah Jelang Ramadan
-
Ada Cupid Dan Cokelat Saat Hari Valentine di Bandara I Gusti Ngurah Rai
-
Singapura Dan Jakarta Jadi Rute Terpadat di Bandara I Gusti Ngurah Rai
-
Cocoklogi Warganet, Temukan Akun Medsos Pelaku Penusukan Viral di Denpasar
-
Upah Harian Dipotong Rp 40 Ribu, Sopir Angkutan Siswa di Gianyar Protes