SuaraBali.id - Kontroversi seputar kasus reklamasi di Pantai Ungasan, Pecatu Kuta Selatan, kembali menimbulkan polemik.
Terlebih Bupati Badung Nyoman Giri Prasta dan pejabat Kabupaten Badung, serta belasan personel Direktorat Reskrimum Polda Bali telah mendatangi objek sengketa seluas 2.6 hektar tersebut.
Polda Bali pun langsung memasang "Police Line" agar lokasi ditutup karena masih dalam penyelidikan.
Tapi siapa sangka, garis pembatas berwarna kuning tersebut mendadak sudah terbuka, pada Senin 18 Juli 2022.
Baca Juga: Polisi Soroti Money Changer Nakal di Kuta Dan Legian Setelah Pasutri Australia Tertipu
Tak diketahui siapa yang telah membukanya, namun terbukanya Police Line di reklamasi Pantai Ungasan viral di media sosial.
Padahal proses penyelidikan kasus ini masih jauh dari kata selesai. Pihak Direktorat Reskrimum Polda Bali mengaku tidak ada melakukan pembukaan Police Line.
Direktur Reskrimum Polda Bali Kombespol Surawan menegaskan tidak mengetahui hal tersebut.
"Belum, nanti kami cek," ujarnya sebagaiamana diwartakan beritabali.com – jaringan suara.com.
Ia menerangkan bahwa pihaknya akan mengecek informasi tersebut dan segera menugaskan personel ke lokasi.
Baca Juga: Tak Ada Dampak Signifikan Terhadap Aturan Perjalanan Udara Terbaru di Bandara Ngurah Rai
Sebab, bagaimana bisa Police Line yang digunakan untuk menjaga status quo suatu tempat kejadian perkara (TKP) bisa terbuka
Termasuk adanya kemungkinan ada oknum yang sengaja membukanya. Pihak kepolisian enggan berspekulasi lebih jauh terkait hal itu.
Sedangkan soal laporan Bupati Giri Prasta soal kasus dugaan menyuruh menempatkan keterangan palsu ke dalam akta autentik dalam perjanjian antara kelompok nelayan dengan PT. Tebing Mas Estate tersebut, Kombes Surawan mengatakan sudah memanggil para saksi untuk dimintai keterangan.
Namun ia enggan membeberkan detail hasil pemeriksaan para saksi.
"Ya ada beberapa saksi sudah diperiksa dan proses penyelidikan masih terus dilakukan," tegasnya.
Pemkab Badung diwakili Satpol PP melaporkan objek lahan reklamasi seluas 2,6 hektar di Pantai Melasti ke Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu Polda Bali, pada Selasa 26 Juni 2022.
Pihak pelapor menduga di lahan reklamasi tersebut terjadi tindak pidana dugaan menempatkan keterangan palsu ke dalam akta autentik dalam perjanjian antara kelompok nelayan dengan PT Tebing Mas Estate.
Diinformasikan, lahan reklamasi disinyalir akan digunakan sebagai pangkalan kapal, penangkaran ikan dan beach club.
Namun pihak terlapor yang terlibat dalam kasus ini ternyata tidak mengantongi rekomendasi dari Kementerian terkait sehingga polisi memasang garis polisi.
Berita Terkait
-
Cerita Senior Calvin Verdonk Soal Sepak Bola Indonesia: Sungguh Gila!
-
Janggalnya 'Wisatawan Siluman' di Bali, Pendapatan Daerah Berpotensi Bocor
-
Pertumbuhan Properti Tembus USD142 juta, Bali Masih Jadi Magnet Investor Mancanegara?
-
Bali Larang Air Kemasan Plastik! Langkah Radikal Selamatkan Pulau Dewata dari Tsunami Sampah
-
Untung Rugi Jordi Amat Gabung Persib Bandung atau Bali United
Terpopuler
- Pamer Hampers Lebaran dari Letkol Teddy, Irfan Hakim Banjir Kritikan: Tolong Jaga Hati Rakyat
- Kekayaan Menakjubkan Lucky Hakim, Bupati Indramayu yang Kena Sentil Dedi Mulyadi
- Jairo Riedewald Belum Jelas, Pemain Keturunan Indonesia Ini Lebih Mudah Diproses Naturalisasi
- Jualan Sepi usai Mualaf, Ruben Onsu Disarankan Minta Tolong ke Sarwendah
- Bak Trio Ridho-Idzes-Hubner, Timnas Indonesia U-17 Punya 3 Bek Solid
Pilihan
-
Prabowo 'Kebakaran Jenggot' Respons Tarif Trump, Buka Seluruh Kran Impor: Pengusaha Teriak Bumerang!
-
Solusi Pinjaman Syariah Tanpa Riba, Tenor Panjang dan Plafon Sampai Rp150 Juta!
-
Dear Petinggi BEI, IHSG Memang Rapuh dan Keropos!
-
Harga Emas Antam Berbalik Lompat Tinggi Rp23.000 Hari Ini, Jadi Rp1.777.000/Gram
-
Wall Street Keok, IHSG Diprediksi Melemah Imbas Perang Dagang Trump vs Xi Jinping
Terkini
-
Ritual Undang Leak di Jembatan Tukad Bangkung Jadi Sorotan, Live Sambil Bawa Kain Rajah
-
Langkah Kecil, Dampak Besar: Suryani, Simbol Kartini Masa Kini
-
Pemprov Bali Juga Larang Distribusi Air Kemasan Plastik di Bawah 1 Liter dari Luar Bali
-
Keluhan dan Harapan Pedagang di Pasar Badung Jika Tas Kresek Dilarang di Bali
-
Hari Pertama Masuk Kerja, Antrean di Sentra Pelayanan Publik Mataram Membludak