Scroll untuk membaca artikel
Eviera Paramita Sandi
Rabu, 29 Juni 2022 | 12:13 WIB
Tatanan sawah dengan irigasi sistem subak di Ubud, Bali. [Shutterstock]

SuaraBali.id - Tak hanya menawarkan keindahan alam, kawasan Ubud, Gianyar, Bali juga terkenal dengan wisata obat.

Nama Ubud berasal dari bahasa Bali yaitu Ubad yang berarti obat. Hal ini karena di sekitar daerah Campuhan Ubud, banyak ditemukan tanaman obat untuk pengobatan secara tradisional.

Terlebih kini dengan banyaknya wisatawan yang datang ke Ubud umumnya untuk yoga dan meditasi. Tempat yoga di Ubud sudah seperti swalayan minimarket yang berada di setiap sudut.

Selain itu di Ubud ada banyak restoran sehat dan vegetarian yang banyak dibutuhkan oleh orang yang suka yoga, meditasi, dan memiliki pola hidup sehat.

Baca Juga: Nasi Jinggo Kuah Soto Loloan, Kuliner Malam yang Jadi Buruan di Jembrana

Mantan Presiden Amerika Serikat Barack Obama sempat juga memilih Bali (kawasan Ubud, Bali) sebagai lokasi berlibur untuk mengistirahatkan "pikiran" bersama istri dan kedua anaknya pada 23-28 Juni 2017.

Ubud juga direkomendasikan menjadi salah satu lokasi tujuan wisata oleh negara-negara G20 yang melakukan KTT di Bali pada 15-16 November 2022, yang diperkirakan dihadiri 38 pemimpin dunia dan 60 menteri negara anggota G20 (20 negara).

Estimasinya ada 6.500 peserta dari 20 negara yang akan hadir dalam KTT G20. "Itu belum termasuk dari media asing yang meliput kegiatan KTT G20," kata Wakil Gubernur Bali Cok Ace, panggilan akrab Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati.

Para peserta G20 di Bali harus membahas upaya dan solusi pemulihan ekonomi dunia pasca pandemi COVID-19, ditambah dampak perang Rusia lawan Ukraina yang mengancam krisis ekonomi dunia berkepanjangan, sehingga menguras pikiran.

Jadi, pertemuan G20 di Bali ini memiliki topik dan tugas yang berat, sehingga pertemuan perlu diiringi dengan wisata di sejumlah destinasi di Ubud, sekaligus menjadi obat lelah guna merelaksasi pikiran.

Baca Juga: Wisata Pantai Cemagi Diserbu Pengunjung Setelah Viral di Media Sosial

Monkey Forest

Di kawasan Ubud juga ada Hutan Monyet Ubud Bali atau "Ubud Monkey Forest" Bali yang merupakan daerah konservasi hutan/rumah bagi sekitar 900 monyet yang hidup di hutan seluas 12,5 Ha ada 186 spesies pohon yang dapat dinikmati para pengunjung.

"Karena merupakan kawasan hutan, jadi suasananya tenang, teduh, dan nyaman bagi para wisatawan yang dapat menghirup udara segar sepuas-puasnya," kata General Manager (GM) Ubud Monkey Forest, Nyoman Sutarjana.

Pengelolaan kawasan hutan di "jantung desa" Ubud ini merupakan usaha masyarakat setempat sejak tahun 1970-an. Upaya itu membuahkan banyak prestasi, diantaranya menerima penghargaan Kalpataru pada tahun 2012. Jadi, Ubud Monkey Forest itu merupakan BUMDes.

Selain sukses merawat konservasi hutan, Desa Padangtegal juga telah sukses membangun rumah kompos sejak tahun 2012. Rumah kompos di area Ubud Monkey Forest memiliki luas 40 are (4.000 meter persegi) itu untuk mengolah limbah sampah rumah tangga masyarakat setempat untuk dijadikan pupuk kompos.

"Jadi, bagaimana masyarakat desa mengatasi masalah sampah yang akhirnya dapat diolah menjadi pupuk kompos yang disebut rumah kompos di Kawasan Ubud Monkey Forest itu dapat menjadi destinasi wisata baru, wisata edukasi," kata Kades Desa Adat Padangtegal I Made Gendra.

Tegalalang

Di kawasan Ubud, para peserta G20 juga dapat menikmati hamparan sawah yang tertata rapi di Desa Tegalalang. Pengunjung desa wisata itu dapat melihat profesi masyarakat Bali yang hidup dari sektor pertanian.

Berbagai sarana permainan telah dibangun di desa wisata itu. Selain menikmati hamparan sawah yang indah, wisatawan juga dapat menikmati ayunan sambil menikmati hamparan sawah. Permainan ayunan ini merupakan wisata adventure.

Selain itu, wisatawan pun dapat bersepeda di udara. Para wisatawan dapat bersepeda di udara dari satu titik ke titik yang lain dengan latar belakang persawahan. Wisata berpetualang yang mengasyikkan sambil menikmati hamparan sawah yang menyejukkan mata.

Di kawasan wisata ini, banyak restoran dan kafe yang menawarkan berbagai kuliner khas Bali serta kopi Luwak. Jadi, para wisatawan dapat makan siang sampil mencicipi kopi dengan pemandangan sawah yang hijau.

Lukisan, Patung, Tarian Kecak

Tidak hanya objek wisata, Ubud juga terkenal dengan seni lukisan, seni patung, seni tabuh, dan juga seni tari, seperti tarian Legong Ramayana, tarian Kecak, tarian Janger, tarian Barong, dan tarian lain-lain yang setiap malam dipentaskan di sekitar areal Ubud.

Jadi, para wisatawan ke Ubud juga dapat menikmati berbagai karya seni. Banyak toko yang menjual karya seni lukisan yang dapat menghiasi ruangan tamu atau kamar tidur, patung dan kerajinan tangan (handcraft), mulai dari perlengkapan rumah tangga, hiasan, di ruang tamu hingga di taman rumah.

"Sayang, Pasar Ubud masih dalam renovasi, namun para wisatawan tetap dapat membelanjakan uangnya untuk membeli cenderamata/souvenir dan kerajinan tangan di banyak toko di Ubud," kata Bupati Gianyar I Made Mahayastra.

Letih jalan-jalan saat pagi hingga sore hari di berbagai kawasan wisata dan kuliner di Ubud, maka para wisatawan dapat beristirahat sambil menyaksikan berbagai tarian tradisional Bali di Puri Ubud, dan berbagai lokasi di Kawasan Desa Ubud yang banyak menawarkan tontonan tarian tradisional.

Jadi, kawasan Ubud di Kabupaten Gianyar, Bali yang menyajikan pesona wisata yang dapat menjadi "obat" jasmani dan rohani, agaknya tak bisa dilewatkan begitu saja saat berwisata ke Pulau Dewata, khususnya bagi wisatawan yang kebetulan menjadi peserta/delegasi dalam pertemuan di Bali. (ANTARA)

Load More