
Di kawasan Ubud juga ada Hutan Monyet Ubud Bali atau "Ubud Monkey Forest" Bali yang merupakan daerah konservasi hutan/rumah bagi sekitar 900 monyet yang hidup di hutan seluas 12,5 Ha ada 186 spesies pohon yang dapat dinikmati para pengunjung.
"Karena merupakan kawasan hutan, jadi suasananya tenang, teduh, dan nyaman bagi para wisatawan yang dapat menghirup udara segar sepuas-puasnya," kata General Manager (GM) Ubud Monkey Forest, Nyoman Sutarjana.
Pengelolaan kawasan hutan di "jantung desa" Ubud ini merupakan usaha masyarakat setempat sejak tahun 1970-an. Upaya itu membuahkan banyak prestasi, diantaranya menerima penghargaan Kalpataru pada tahun 2012. Jadi, Ubud Monkey Forest itu merupakan BUMDes.
Selain sukses merawat konservasi hutan, Desa Padangtegal juga telah sukses membangun rumah kompos sejak tahun 2012. Rumah kompos di area Ubud Monkey Forest memiliki luas 40 are (4.000 meter persegi) itu untuk mengolah limbah sampah rumah tangga masyarakat setempat untuk dijadikan pupuk kompos.
Baca Juga: Nasi Jinggo Kuah Soto Loloan, Kuliner Malam yang Jadi Buruan di Jembrana
"Jadi, bagaimana masyarakat desa mengatasi masalah sampah yang akhirnya dapat diolah menjadi pupuk kompos yang disebut rumah kompos di Kawasan Ubud Monkey Forest itu dapat menjadi destinasi wisata baru, wisata edukasi," kata Kades Desa Adat Padangtegal I Made Gendra.
Tegalalang
Di kawasan Ubud, para peserta G20 juga dapat menikmati hamparan sawah yang tertata rapi di Desa Tegalalang. Pengunjung desa wisata itu dapat melihat profesi masyarakat Bali yang hidup dari sektor pertanian.
Berbagai sarana permainan telah dibangun di desa wisata itu. Selain menikmati hamparan sawah yang indah, wisatawan juga dapat menikmati ayunan sambil menikmati hamparan sawah. Permainan ayunan ini merupakan wisata adventure.
Selain itu, wisatawan pun dapat bersepeda di udara. Para wisatawan dapat bersepeda di udara dari satu titik ke titik yang lain dengan latar belakang persawahan. Wisata berpetualang yang mengasyikkan sambil menikmati hamparan sawah yang menyejukkan mata.
Baca Juga: Wisata Pantai Cemagi Diserbu Pengunjung Setelah Viral di Media Sosial
Di kawasan wisata ini, banyak restoran dan kafe yang menawarkan berbagai kuliner khas Bali serta kopi Luwak. Jadi, para wisatawan dapat makan siang sampil mencicipi kopi dengan pemandangan sawah yang hijau.
Berita Terkait
-
Danau Laguna, Dikelilingi Perbukitan yang Semakin Membuatnya Tampak Menawan
-
Panoramanya Indah Danau di Atas Awan dalam Persona Wisata Habbema di Tanah Papua
-
Tren Liburan ke Australia Meningkat Pesat, Intip Promo Menggiurkan di Dwidayatour Carnival 2025!
-
Berlibur di Pulau Diyonumo, Suasananya Sepi Serasa Seperti di Pulau Pribadi
-
Bukit Langara, Pesona Wisata Alam dengan View Sungai Amandit di Kalimantan
Terpopuler
- Pascal Struijk Aneh dengan Orang Indonesia: Kok Mereka Bisa Tahu
- Dosen Asal Semarang Tewas Bersimbah Darah di Kamar Kos Sleman, Ini Kata Polisi
- Rekomendasi Mobil Suzuki Bekas Rp100 Jutaan: Ini Pilihan Terbaik dengan Spesifikasi dan Pajak Ringan
- Kapan Jadwal Pemutihan Pajak Kendaraan Jakarta 2025? Cek Jadwal dan Syaratnya
- Pemprov Kalbar Luncurkan Program Pemutihan Pajak Kendaraan Bermotor, Ini Syarat dan Ketentuannya
Pilihan
-
Penggugat Ijazah Palsu Jokowi Tunjuk Guru Besar UNS Jadi Mediator
-
Sri Mulyani Bocorkan 5 Kesepakatan RI-AS Untuk Batalkan Tarif Trump
-
Meski Ekonomi Lesu, Sri Mulyani Sebut Masyarakat Tetap Rajin Bayar Pajak
-
Sri Mulyani Sebut Rupiah Tahan Banting
-
8 Rekomendasi HP Samsung Murah Terbaik April 2025, Mulai Rp1 Jutaan
Terkini
-
Link DANA Kaget Spesial Malam, Siapa Cepat Pasti Mujur Dapat Saldo Gratis
-
Kenalkan Maxime Bouttier Pada Ibunya, Luna Maya Ternyata Sempat Diragukan Ingin Menikah
-
Siapa Cepat Dia Dapat, Link DANA Kaget Sekali Klik Langsung Cair Ratusan Ribu
-
Ceplas Ceplos Bak Anak Polos, Maxime Bouttier Bongkar Dapur Luna Maya
-
Intip Gaya Artis Bali Rayakan Galungan 2025: Happy Salma hingga Maharani Kemala