Scroll untuk membaca artikel
Eviera Paramita Sandi
Jum'at, 17 Juni 2022 | 08:40 WIB
Ilustrasi stunting pada anak. [Istimewa]

SuaraBali.id - Sebanyak 1.819 anak bawah lima tahun (balita) atau 5,1 persen di Gianyar diperkirakan mengalami stunting, tapi angka itu yang terendah dibandingkan kabupaten lainnya.

"Jumlah ini terendah se-Bali, bahkan secara nasional Gianyar terbaik dalam penanganan stunting," kata Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Gianyar, Ida Komang Upeksa dalam siaran pers Diskominfo Gianyar, Kamis (17/6/2022).

Saat ini pemkab Gianyar tengah mengidentifikasi keberadaan serta penyebab dari balita stunting tersebut.

Pembahasan mengenai stunting ini diulas dalam acar Rembuk Stunting. Dalam acara tersebut juga disepakati desa lokus penanggulangan stunting 2023 di Kabupaten Gianyar.

Baca Juga: 6 Ribu Prajurit TNI Akan Dikerahkan Untuk Pengamanan Puncak G20 di Nusa Dua

Desa lokus tersebut berdasarkan perhitungan desa/kelurahan dengan prevelensi 4 persen ke atas serta desa/kelurahan dengan jumlah keluarga berisiko di atas 1.000.

Sekretaris Daerah Kabupaten Gianyar I Made Gede Wisnu Wijaya mengatakan dalam situasi pandemi/pascapandemi ini, permasalahan kesehatan tidak bisa diabaikan begitu saja terutama permasalahan stunting.

"Karena merupakan permasalahan rawan yang mengakibatkan rendahnya kualitas generasi penerus bangsa. Sehingga diperlukan beberapa upaya dalam Percepatan Penurunan Stunting. Salah satunya dengan pelaksanaan Rembuk Stunting," kata Sekda Gianyar. (ANTARA)

Load More