Namun suara misterius dari bekas Kedatuan Besari muncul menasihati prajurit.
"Suara itu muncul, mengatakan jika semua orang ikut hilang, siapa yang akan menceritakan kisah ini ke generasi berikutnya," kata Amiq Kholid.
Dari kejadian tersebut, hingga saat ini secara turun-temurun kisah hilangnya Desa Besari menjadi cerita masyarakat setempat yang hidup di komunitas itu.
Museum Desa Amiq Kholid juga mendirikan sebuah museum yang diberi nama Museum Desa Genggelang.
Baca Juga: Dua Warga Prancis Selamat dari Kandasnya Kapal Ikan Terbang di Sumbawa
Di sana, beberapa benda peninggalan Kedatuan Besari dapat dijumpai. Benda-benda tersebut berupa rompi raja Besari hingga lampu minyak.
Di sana juga ada lontar yang mengisahkan kedatuan pertama di Lombok dan peta batas wilayah kedatuan. Ada juga tempat tinta yang digunakan Carik (sekretaris negara), alat khitan zaman dulu, gelang, aneka piring dan lainnya.
"Ada juga papan Warige untuk ilmu astronomi atau perbintangan zaman dulu," ujarnya.
Cerita Mistis Meskipun Desa Besari telah hilang namun desa tersebut dikabarkan daro mulut ke mulut sering muncul dan menunjukkan wujud kepada orang luar desa yang berada di sana. Saat gempa Lombok 2018, Fakultas Kedokteran Universitas Padjajaran Jawa Barat membentuk posko di pintu masuk Air Terjun Kerta Gangga yang berada sangat dekat di lokasi Desa Besari. Relawan gempa melayani pengobatan untuk masyarakat.
"Anehnya banyak warga datang berobat jam 2 dini hari sampai subuh," ujar Amiq Kholid.
Baca Juga: 2 Pria Terduga Penganiaya Anggota Polda NTB Ditangkap
Pasien-pasien yang berobat di sana justru sangat asing dan bukan berasal dari Desa Ganggelang. Keesokan harinya saat dokter melihat catatan nama pasien, nama pada catatan tersebut justru menghilang sendiri, demikian cerita Amiq.
Berita Terkait
-
Pedasnya Bikin Nagih, Ini 5 Kuliner Lombok yang Wajib Kamu Coba saat Liburan
-
Mobil Vs Motor di Lombok Timur: 1 Orang Tewas
-
99 Persen Mahasiswa Poltekpar Lombok Incar Kerja di Luar Negeri, Wamenpar Dukung, Tapi...
-
ASN Lombok Utara Diduga Jadi Korban Pemerasan Polisi, Arie Kriting Buka Suara
-
Arie Kriting Soroti Kasus Kematian ASN Lombok Utara yang Diduga Jadi Korban Pemerasan Polisi
Terpopuler
- Dedi Mulyadi Syok, Bapak 11 Anak dengan Hidup Pas-pasan Tolak KB: Kan Nggak Mesti Begitu
- Baru Sekali Bela Timnas Indonesia, Dean James Dibidik Jawara Liga Champions
- JakOne Mobile Bank DKI Diserang Hacker? Ini Kata Stafsus Gubernur Jakarta
- Terungkap, Ini Alasan Ruben Onsu Rayakan Idul Fitri dengan "Keluarga" yang Tak Dikenal
- Review Pabrik Gula: Upgrade KKN di Desa Penari yang Melebihi Ekspektasi
Pilihan
-
Libur Lebaran Usai, Harga Emas Antam Merosot Rp23.000 Jadi Rp1.758.000/Gram
-
Jadwal Timnas Indonesia U-17 vs Yaman, Link Live Streaming dan Prediksi Susunan Pemain
-
Minuman Berkemasan Plastik Berukuran Kurang dari 1 Liter Dilarang Diproduksi di Bali
-
Nova Arianto: Ada 'Resep Rahasia' STY Saat Timnas Indonesia U-17 Hajar Korea Selatan
-
Duh! Nova Arianto Punya Ketakutan Sebelum Susun Taktik Timnas Indonesia U-17 Hadapi Yaman
Terkini
-
Bali Larang Minuman Kemasan Plastik di Bawah 1 Liter, GPS : Kesewenang-wenangan, Bisa Digugat
-
Ini Fasilitas Posko Mudik BUMN dari BRI Saat Arus Balik Lebaran 2025: Agar Pemudik Nyaman
-
Minuman Berkemasan Plastik Berukuran Kurang dari 1 Liter Dilarang Diproduksi di Bali
-
Koster Perintahkan Pasar Tradisional di Bali Berhenti Gunakan Tas Kresek Saat Berjualan
-
Waspadai Cuaca Laut Saat Arus Balik Lebaran: Gelombang di Selat Bali dan Lombok Capai Dua Meter