Muhammad Yunus
Minggu, 22 Mei 2022 | 15:24 WIB
Perilaku eksibisionis dari seorang pria terhadap dua wanita pegawai laundry di Jalan Glogor Carik, Pemogan, Denpasar Selatan, Minggu (22/5/2022) [SuaraBali.id/Istimewa]

SuaraBali.id - Dua wanita pegawai sebuah laundry trauma. Setelah di depannya seorang pria melakukan aksi pornografi. Mengeluarkan alat kelamin tepat di depan mereka.

Perilaku eksibisionis ini terjadi di Jalan Glogor Carik No.51, Pemogan, Kecamatan Denpasar Selatan, Kota Denpasar, Bali, pada Minggu (22/5/2022) siang.

Pria yang tidak diketahui identitasnya itu memainkan alat vitalnya di atas sepeda motor yang dihentikan di seberang usaha laundry. Tempat dua perempuan tersebut bekerja.

Pelaku mengendarai sepeda motor dengan nomor polisi M 6337 IS, meski ada kendaraan lain yang melintas pelaku tak segan melakukan aksinya. Sambil menatap dua perempuan tersebut.

Baca Juga: Aksi Bocah Mancing di Taman Tengah Jalan Sudirman Denpasar Membuat Pengendara Motor Heran

"Orang itu dari atas motor mengeluarkan alat vitalnya tepat di depan kami sambil melihat kami," ujar salah satu pegawai laundry, Naya.

Pelaku usai melakukan aksinya di depan kios cuci motor yang sedang tutup lalu dengan sepeda motornya sempat berpindah mendekati laundry tempat kedua perempuan itu bekerja.

Kebetulan kios potong rambut juga sedang tutup karena Hari Minggu, namun sejurus kemudian pria tersebut pergi meninggalkan lokasi.

Naya berharap kasus-kasus seperti ini mendapatkan perhatian dari pihak yang berwajib. Karena sangat meresahkan sebab bukan tidak mungkin kejadian lebih buruk terjadi kepada siapa pun. Bukan karena niat saja tapi karena adanya kesempatan.

Naya menuturkan, bahwa pelaku melakukan aksinya dari atas motor beberapa saat, pelaku juga mengenakan helm tanpa masker, jaket warna cokelat, dan celana pendek.

Baca Juga: Warga Denpasar Ngaku Ini Kehilangan Jaket Dan Helm di Bangli, Pulang Malam Kedinginan

Naya dan seorang pegawai lainnya semenjak kejadian yang pertamakali menimpanya itu, mereka trauma, apalagi setiap ada laki-laki yang melintas atau berhenti di depan.

"Jadi takut bawaannya setiap ada laki-laki yang lewat di depan sini, deg-degan was-was," papar dia.

Kontributor Bali : Yosef Rian

Load More