SuaraBali.id - Sekitar 300 ternak di Kabupaten Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat (NTB), dinyatakan tertular penyakit mulut dan kuku atau biasa dikenal PMK.
Merebaknya virus ini, membuat para peternak dihimbau jangan berbondong-bondong menjual sapi dengan harga murah. Sebab akan merugikan peternak.
Saat ini pihak terkait sedang berusaha memberikan pengobatan terbaik sembari menunggu intruksi dari pemerintah pusat.
Kepala Bidang Kesehatan Hewan dan Masyarakat Veteriner, Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Lombok Timur Drh Hultatang mengkhawatirkan dengan merebaknya PMK masyarakat akan berbondong-bondong menjual sapi-sapinya dengan harga murah.
Baca Juga: Pemkab Agam Bentuk Tim Cegah PMK
Tindakan ini dinilai akan merugikan peternak dan menguntungkan pihak-pihak yang mengambil keuntungan di tengah kepanikan.
"Kami imbau masyarakat jangan berbondong-bondong menjual sapi dengan harga murah," pesan Hultatang saat dihubungi suara.com, Minggu (15/5/2022).
Ia mengatakan populasi sapi di Lombok Timur sekitar 157.000 ekor dan yang terserang PMK sekitar 300 ekor. Penyebaran PMK ini sangat cepat mencapai 90 hingga 100 persen.
Penyebarannya pun bukan hanya dari hewan ke hewan, melainkan manusia juga dapat membawa virus. Untuk itu harus membatasi pergerakan sapi, para peternak, atau tukang potong sapi.
"Kami sudah tutup pasar hewan selama tiga minggu, kandang sudah di lockdown, membatasi pergerakan hewan, dan melarang para saudagar sapi masuk kandang," tegasnya.
Baca Juga: Warga Muna Barat Meninggal Dunia Saat Mencari Sapi Dalam Hutan
PMK Bisa Sembuk Dalam 7 Hari
Pihaknya juga meminta masyarakat harus diedukasi supaya tidak menimbulkan kepanikan yang berlebih. Dampaknya para peternak menjual sapi dengan harga murah disebabkan kehawatiran peternak melihat sapi-sapi miliknya sakit ataupun karena peternak penasaran dengan PMK dengan mengunjungi kandang yang terdampak wabah.
Hal ini sangat keliru dikhawatirkan peternak membawa virus ke kandangnya.
"Kita harus edukasi masyarakat, PMK ini bisa kita obati pelan-pelan, angka sakit PMK ini tinggi tapi angka kesembuhannya juga tinggi. Sapi-sapi dewasa diobatin tujuh hari Insyaallah bisa sembuh," katanya.
Salah satu peternak sapi di lingkungan Renco, Kelurahan Kelayu Jorong, Kecamatan Selong, Lombok Timur Haerudin mengaku khawatir dengan merebaknya PMK. Namun hingga saat ini belum pernah melihat sapi yang terjangkit PMK.
"Khwatir sih, tapi saya belum melihat sapi yang terserang PMK," akunya.
Ia bersyukur sampai saat ini dikandang belum ada sapi-sapi yang sakit. Ketika awal merebaknya virus PMK, kandang-kandang langsung disemprot dan lebih memperhatikam kebersihan kandang dan pakan yang diberikan.
"Alhamdulillah di kandang ini gak ada yang kena," ujarnya.
Saat dinyatakan Lombok Timur positif PMK, kata Haerudin kandang-kandang sapi disemprot dengan cairan disinfektan dan memperhatikan kebersihan kandang, melarang warga untuk masuk masuk kandang secara sembarangan.
"Kandang udah disemprot. Peternak yang keluar masuk kami perhatikan," katanya.
Meskipun pasar hewan ditutup tiga pekan, Haerudin mengaku tidak masalah. Sebab selama tiga minggu ia bersama para peternak lainnya dapat memperhatikan pola makan ternak dan fokus untuk kesehatan-kesehatan ternak lainnya.
"Katanya sih ditutup tiga minggu, ya gak apa apa namanya juga penyakit," pungkasnya.
Kontributor: Toni Hermawan
Berita Terkait
-
Mudik 2025: Pemerintah Siapkan Kejutan! Diskon Tol dan Aplikasi Mudik Gratis Jadi Andalan?
-
Resep Masak Rendang Sapi Agar Daging Empuk Dan Bumbu Meresap
-
Resep Rendang Daging Sapi Untuk Hidangan Lebaran Idul Fitri
-
Tragedi Banjir Bekasi: 55 Ekor Sapi Mati, Kerugian Mencapai Rp1,3 Miliar
-
Resep Rendang Sapi Sat Set ala Shireen Sungkar, Rasanya Nendang Bikin Kangen Kampung Halaman
Terpopuler
- Psikolog Lita Gading Tegur Orangtua Arra TikToker Cilik: Tolong Ajarkan Attitude
- Sejak Dulu Dituntut ke Universitas, Kunjungan Gibran ke Kampus Jadi Sorotan: Malah Belum Buka
- Timnas Indonesia Resmi Panggil Striker 1,82 Meter, Dulu Tak Dipercaya Shin Tae-yong!
- Firdaus Oiwobo Tuntut Ganti Rugi ke Kementerian, Nama Menteri PUPR Jadi Sorotan
- Maharani Dituduh Rogoh Rp 10 Miliar Agar Nikita Mirzani Dipenjara, Bunda Corla Nangis
Pilihan
-
Jadwal Imsak untuk Balikpapan, Samarinda dan Bontang 12 Maret 2025
-
Hasil BRI Liga 1: Drama 5 Gol, Persis Solo Kalahkan PSS Sleman
-
Polda Metro Jaya Temukan Minyakita Tak Sesuai Takaran, 3 Distributor Terindikasi Curang
-
Menpora: Sapu Bersih Lawan Australia dan Bahrain!
-
Kaget Rumah Ridwan Kamil Digeledah KPK, Ini Komentar Jokowi
Terkini
-
Tertulis 1 Liter, Ternyata Isi Minyakita di Pasar Mataram Hanya 820 Mililiter
-
Bisnis Solar Bersubsidi Ilegal di Bali, 4 Orang Ini Raup Keuntungan Nyaris Rp 2 Miliar
-
Gudang Pengoplos di Bali Miliki Ribuan Gas Melon, Sasar Usaha Laundry Atau Warung
-
Bank Mandiri Group Santuni 57.600 Anak Yatim, Dhuafa, Lansia dan 668 Yayasan di Bali - Nusra: Berbagi Kebaikan Ramadan
-
Pencuri Motor TNI di Kuta Ini Didor Kakinya Setelah Kabur Lalu Sembunyi di Asrama Militer