SuaraBali.id - Seekor penyu berukuran besar terdampar dan sudah dalam kondisi mati ditemukan warga di pesisir Pantai Kolo, Kota Bima, Nusa Tenggara Barat, Jumat (13/5/2022).
Berdasarkan video yang beredar, kondisi penyu tersebut cukup mengenaskan. Tempurungnya berlubang dan bagian tubuh lainnya terluka.
Menurut Kepala Seksi Wilayah III Bima-Dompu BKSDA NTB Bambang Dwidarto mengatakan, Penyu tersebut jenis Penyu Hijau dengan nama ilmiah Chelonia mydas.
"Penyu tersebut termasuk satwa yang dilindungi," ungkapnya.
Baca Juga: Penutupan Akibat Wabah PMK, Peternak Sapi di Bima Sulit Kirim ke Jawa
Temuan Penyu Hijau di perairan Teluk Bima ini baru pertama kali terjadi. Bambang mengatakan awalnya mendapatkan informasi dari warga di pantai Kolo yang termasuk dalam perairan Teluk Bima.
"Petugas langsung turun melakukan evakuasi dan identifikasi," ungkapnya sebagaimana diwartakan beritabali.com – jaringan suara.com.
Petugas BKSDA menemukan penyu hijau dalam kondisi mati dan terapung, sehingga langsung dievakuasi ke daratan. Hasil identifikasi, diduga penyebab kematian penyu tersebut karena benturan keras.
Itu terlihat dari luka terbuka pada sisiknya, kemudian dari aroma bau diperkirakan penyu tersebut sudah lama mati. Bambang menjelaskan, ukuran penyu hijau bisa mencapai panjang 150 cm.
Sedangkan yang ditemukan di pantai Kolo, panjang 105 cm dengan lebar 60 cm. Habitat Penyu Hijau, bukan di perairan Teluk atau dangkal tapi di laut lepas.
Baca Juga: Pasar Hewan Selagalas Diwacanakan Tutup Untuk Menghindari Virus PMK
Sesuai prosedur penanganan jenis satwa dilindungi, Peraturan Menteri nomor 106/MENLHK/SETJEN/KUM.1/12/2018, setelah dilakukan identifikasi, bangkai penyu langsung dikuburkan bersama kelompok masyarakat setempat.
Berita Terkait
-
Bima Arya Pastikan Wali Kota Depok Akan Ditegur, Imbas Izinkan ASN Mudik Pakai Mobil Dinas
-
Jadi Lawan Main di Mungkin Kita Perlu Waktu, Sha Ine Febriyanti Akui Kualitas Akting Bima Azriel
-
Film Mungkin Kita Perlu Waktu: Kisah tentang Kehilangan dan Trauma Mendalam
-
Wamendagri Bima Tegaskan Pentingnya Sinkronisasi Program Kerja Pusat dan Daerah untuk Kelola Keuangan Berkualitas
-
Wamendagri Bima Ingatkan Kepala Daerah Lakukan Mitigasi, Menilik Sejumlah Wilayah Diprediksi Alami Cuaca Ekstrem
Terpopuler
- CEK FAKTA: Diskon Listrik 50 Persen Berlaku Lagi, Periode Maret-April 2025
- Pembagian Port Grup Piala Dunia 2026 Dirilis, Ini Posisi Timnas Indonesia
- Masak Rendang 12 Kg, Penampilan BCL di Dapur Jadi Omongan
- Cruiser Matik QJMotor SRV 250 AMT Paling Digandrungi di Indonesia
- Persija Jakarta: Kalau Transfer Fee Oke, Rizky Ridho Mau Ya Silahkan
Pilihan
-
Petaka Mees Hilgers: Cedera Jadi Kontroversi Kini Nilai Pasar Terus Turun
-
Potret Denny Landzaat Salam-salaman di Gereja Saat Lebaran 2025
-
Media Belanda: Timnas Indonesia Dapat Amunisi Tambahan, Tristan Gooijer
-
Jumlah Kendaraan 'Mudik' Tinggalkan Jabodetabek Tahun Ini Meningkat Dibandingkan 2024
-
PSSI Rayu Tristan Gooijer Mau Dinaturalisasi Perkuat Timnas Indonesia
Terkini
-
Idul Fitri di Balik Jeruji: Ratusan Napi di Bali Dapat Remisi, Ada yang Langsung Pulang
-
Postingan Akun TikTok Wapres Gibran Selalu Ramah Gen Z, Warganet : Kenapa Se Kiyowo Ini?
-
Idul Fitri di Bali: 12 Lokasi Salat Ied & Makna Kemenangan Menurut Ustadz Husni Abadi Al Bali
-
Ogoh-ogoh Tikus Berdasi Bawa Tuas Pompa BBM Viral, Warganet : Kayak Kenal
-
FKUB Sebut Tindakan yang Memviralkan Aktivitas Warga di Jembrana Saat Nyepi Provokator