SuaraBali.id - Lapak UMKM di Taman Loang Baloq akan dialihkan bila pelaku UMKM yang sudah memesan lapak produk unggulan lokal tersebut tidak segera ditempati.
"Karena itu, kita minta pelaku UMKM yang sudah mendapat kuota lapak tersebut segera beroperasional. Kalau tidak, kita akan alihkan ke UMKM lainnya," kata Kepala Dinas Pariwisata (Dispar) Kota Mataram H Nizar Denny Cahyadi di Mataram, Rabu (12/5/2022).
Saat ini ada 14 lapak yang disiapkan untuk UMKM itu. Lapak ini merupakan lapak permanen seperti showroom dengan desain sarat dengan kearifan lokal yakni bangunan fisik berbentuk lumbung dan cat bertemakan motif tenun.
Sedangkan lokasinya juga strategis karena berada di areal objek wisata Loang Baloq.
Hal ini bisa mengundang wisatawan berkunjung ke wisata Loang Baloq untuk sekaligus berbelanja untuk oleh-oleh khas lokal daerah ini.
Hanya saja, dari 14 lapak UMKM produk unggulan lokal yang disiapkan semuanya sudah full booking, tapi yang sudah mulai beroperasional baru enam UMKM.
"Untuk itu, hari ini juga kami akan surati pelaku UMKM yang belum beroperasional, agar bisa segera menempati lapak tersebut," katanya.
Pelaku UMKM yang menempati lapak produk unggulan lokal seperti pangan olahan, mutiara, emas, perak, garmen, cukli dan lainnya itu dikenakan biaya Rp450 ribu per bulan.
Sedangkan lapak permanen di bagian selatan untuk kuliner dikenakan biaya sewa Rp600 ribu per bulan dan untuk lapak pedagang kaki lima tidak permanen sebesar Rp10.000-15.000 per meter per bulan.
Baca Juga: Hujan Masih Diperkirakan Mengguyur NTB Selama 2 Hari Ke Depan
Namun demikian, penetapan tarif sewa lapak itu masih menunggu ditetapkan peraturan daerah (Perda) yang saat ini masih dibahas oleh kalangan DPRD setempat.
"Targetnya bulan depan sudah rampung dan penarikan biaya sewa lapak sudah bisa dilakukan," katanya.
Denny mengatakan, setelah Taman Loang Baloq di revitalisasi, pihaknya menargetkan dapat menyumbang pendapatan daerah dari pengelolaan Taman Loang Baloq sekitar Rp1,2 miliar.
"Selama ini, Dispar belum pernah memberikan kontribusi PAD. Tapi dengan potensi di Taman Loang Baloq yang sudah mulai tertata, kami targetkan bisa sumbang PAD sekitar Rp1,2 miliar," katanya. (ANTARA)
Berita Terkait
-
PSIM Yogyakarta Dapat Kabar Baik, Donny Warmerdam Segera Comeback Pascacedera
-
Jeda BRI Super League, PSIM Yogyakarta Liburkan Aktivitas Seminggu
-
Ada Ancaman di Balik Korupsi NTB? 15 Anggota DPRD Ramai-ramai Minta Perlindungan LPSK
-
Akhir Karir Ipda Aris, Terdakwa Pembunuhan Brigadir Nurhadi Resmi Dipecat Tidak Hormat
-
Fakta-fakta Penting Soal Konflik Dua Raja di Keraton Kasunanan Surakarta
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 7 Rekomendasi HP RAM 12GB Rp2 Jutaan untuk Multitasking dan Streaming
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- BRI Market Outlook 2026: Disiplin Valuasi dan Rotasi Sektor Menjadi Kunci
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
Terkini
-
Batik Malessa, Dari Kampung Tipes Memberdayakan Perempuan dan Menggerakkan Ekonomi Keluarga
-
BRI Bersama BNI dan PT SMI Biayai Proyek Flyover Sitinjau Lauik Senilai Rp2,2 Triliun
-
Rekomendasi Rental Motor Murah di Bali Mulai Rp50 Ribu
-
5 Rekomendasi Penginapan Murah Meriah di Ubud Bali
-
7 Tempat Wisata Wajib Dikunjungi Saat Pertama Kali ke Bali