
SuaraBali.id - Tim Institut Pertanian Bogor (IPB) University melakukan respon cepat terhadap fenomena munculnya lapisan cokelat tebal di Teluk Bima, Nusa Tenggara Barat.
Hasil identifikasi cepat tim IPB University dan tim Universitas Mataram (Unram) menunjukkan adanya kelimpahan fitoplankton yang sangat tinggi dari kelas Bacillariophyceae (Diatom). Fitoplankton tersebut diduga mengarah pada genus Navicula atau Mastogloia dengan estimasi kelimpahan berkisar 10–100 miliar sel per liter.
Tim dari Program Studi Pengelolaan Sumberdaya Pesisir dan Lautan (SPL) Departemen Manajemen Sumberdaya Perairan (MSP) Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK) IPB University dipimpin oleh Prof Hefni Effendi yang merupakan Pakar Lingkungan IPB University.
Beranggotakan Mursalin Aan M Si, yang merupakan Ahli Kualitas Air; Reza Zulmi M Si, dosen IPB University dari Departemen MSP; dan Luluk DW Handayani, M Si, peneliti PPLH IPB University.
Baca Juga: Dampak Limbah di Teluk Bima, Kini Warga Keracunan Ikan Hingga Ribuan Bangkai Berbau Tak Sedap
Dalam pengambilan sampel pada Jumat (29/3/2022), Prof Hefni dan tim berkoordinasi dengan alumnus IPB University dari Departemen MSP FPIK, Maulana Ishak S Pi, yang berdomisili di Bima. Maulana juga merupakan Ketua Yayasan Kabua Dana Rasa (LSM Lingkungan).
Prof Hefni bersama tim juga berkoordinasi dengan Dr Paryono dari Unram. Tim Unram juga melakukan pengambilan contoh lapisan cokelat dan contoh air.
“Kesimpulan yang dapat diintisarikan dari kajian awal ini adalah, adanya lapisan coklat serupa jelly ini merupakan material biologis berupa biomassa fitoplankton (Bacillariophyceae) yang mengalami peledakan pertumbuhan pesat (blooming), yang sudah mati dan mengapung di permukaan laut,” kata Prof Hefni.
Dengan mengacu pada baku mutu air laut berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 2021, ambang batas kelimpahan fitoplankton bagi wisata bahari dan biota laut adalah 1.000 sel per mililiter. Dengan kata lain, kelimpahan fitoplankton yang melebihi ambang batas tersebut dianggap tidak baik bagi wisata bahari dan biota laut.
Tidak hanya itu, apabila dibandingkan dengan fenomena blooming lainnya, kelimpahan plankton jenis diatoms ini memiliki nilai yang sangat tinggi. Penelitian Damar et al. (2021) di Teluk Jakarta hanya melaporkan hitungan puluhan juta sel per liter.
Baca Juga: Tumpahan Minyak di Teluk Bima Menyulut Kegeraman Warga, Perairan Sempat Seperti Gurun
Konsentrasi unsur hara seperti nitrogen, fosfor, dan silikat yang berlebih, dapat memicu pertumbuhan pesat fitoplankton di kolom air. Pertumbuhan logaritmik yang pesat fitoplankton di kolom air bisa berlangsung 3-5 hari. Setelah itu, fitoplankton akan mengalami fase stationary (pertumbuhan normal) dan fase death (mati alami).
Berita Terkait
-
Ungkap Sikap Prabowo soal Demo Indonesia Gelap, Rektor IPB: Beliau Tahu Ada Gerakan Itu, tapi...
-
Mau Kuliah di IPB? Simak Prediksi Nilai Rapor SNBP 2025!
-
KKN-T IPB Ciptakan APS: Pendekatan Inovatif Mengurangi Sampah Desa Ciherang Bogor
-
16 Jurusan IPB yang Sepi Peminat, Peluang Masuk Makin Besar
-
Polemik Penghitung Kerugian Negara Rp271 T Dipolisikan, Mantan Menteri Ikutan Bersuara
Terpopuler
- Ungkap Alasan Dukung Pemakzulan Gibran, Eks KSAL: Dia Enggak Masuk, Saya Ingin yang Terbaik!
- Selamat Datang Pascal Struijk di Timnas Indonesia, Ini Bisa Bikin China Ketar-ketir
- 25 Kode Redeem FF Terbaru 2 Mei 2025: Klaim Token SG2 hingga Skin Senjata Menarik
- Kapan Pinjol Legal Hadir di Indonesia? Jumlahnya Makin Menjamur, Galbay Bisa Dipenjara!
- 6 Rekomendasi HP Mirip iPhone, Mulai Rp 1,1 Jutaan Terbaik Mei 2025
Pilihan
-
Persib Bandung Terancam Gagal Juara BRI Liga 1 2024/2025 Gara-gara Persebaya, Begini Hitungannya
-
Jual Data Demi Uang: Warga Bekasi Antre Pindai Retina di Worldcoin
-
Garuda Indonesia Tak Kuat Bayar Biaya Perawatan Pesawat, 15 Unit Terpaksa Parkir
-
Link Live Streaming Persik Kediri vs Persebaya Surabaya: Laga Persib Pesta Juara?
-
Soal Desakan Pemakzulan Gibran oleh Forum Purnawiran TNI, Ini Respon Jokowi
Terkini
-
GRIB Ditolak di Bali, Giri Prasta : Sudah Ada Ribuan Pecalang yang Menjaga Pulau Dewata
-
Strategi BRI: Fokus ke UMKM, Digitalisasi, dan Human Capital
-
Dari Balik Jeruji ke Pasar Nasional, BRI Jembatani Warga Binaan Pamerkan Karya di IPPA Fest 2025
-
Ada Dana Kaget Untuk Checkout di Shopee 5.5, Klaim Sebelum Lenyap
-
Puluhan Tahun Komitmen untuk Olahraga Panjat Tebing, EIGER Dukung Penuh IFSC World Cup Bali 2025