SuaraBali.id - Limbah yang mencemari perairan Teluk Bima hingga kini masih menyisakan masalah. Adapun sepanjang bibir pantai Kecamatan Soromandi Kabupaten Bima, ribuan bangkai ikan berbagai ukuran mengapung.
Bangkai ikan ini mengeluarkan bau busuk yang akhirnya mengganggu warga yang bermukim di pesisir. Adapula belasan warga yang keracunan akibat mengonsumsi ikan dari lokasi limbah.
Warga di lokasi setempat pun diimbau tidak mengambil ikan di sekitar Teluk Bima, sementara ini.
Kapolsek Soromandi Ipda Zulkifli juga mengeluarkan imbauan ini pasca belasan warga di kecamatan setempat keracunan setelah mengonsumsi ikan yang direndam limbah.
Akibat adanya bau menyengat, warga diminta untuk menguburkan ikan-ikan tersebut.
"Mulai dari pantai Lewintana, Bajo dan Punti semuanya ketutup limbah dan bangkai ikan," bebernya sebagaimana diwartakan beritabali.com – jaringan suara.com.
Kepala Desa Lewintana, Hidayat menjelaskan bahwa tumpukan bangkai ikan terlihat semakin banyak karena sudah tidak ada warga yang mengambilnya.
"Sudah tidak ada warga yang turun ke pantai lagi untuk mengambil ikan, seperti kemarin. Makanya banyak bangkai ikan sekarang," ungkapnya.
Untuk kondisi warganya yang mengalami keracunan, Hidayat mengaku sudah berangsur pulih.
"Hanya satu orang itu saja yang dirawat, selebihnya di rumah minum air kelapa," ungkapnya.
Menurut Hidayat selama ini yang menjadi masalah adalah bau busuk yang dikeluarkan bangkai-bangkai ikan tersebut
"Karena jumlahnya banyak sekali," tandasnya.
Sebelumnya warga Desa Lewintana, Bajo hingga Desa Punti kemarin sempat beramai-ramai mengumpulkan ikan yang keluar ke tepi pantai karena dampak limbah .
Sejak pagi hingga siang, dikagetkan dengan banyaknya ikan pari yang tiba-tiba keluar ke pinggir tepi laut, sehingga berbondong-bondong mengambilnya.
Warga setempat sudah biasa konsumsi ikan pari, tapi baru sekarang mengalami keracunan.
Ada 10 warga lain di Desa Lewintana yang juga merasakan gejala keracunan yang sama, yakni kepala pening dan pusing-pusing. Pada sore hari, belasan warga setempat dilaporkan keracunan, yang mana satu di antaranya terpaksa dilarikan ke PKM terdekat untuk dirawat.
Rata-rata warga mengeluhkan pusing dan pening, sedangkan yang dirawat mendapatkan gejala berat yakni muntah-muntah.
Berita Terkait
-
Pengakuan Keturunan Sultan Bima soal Silsilah Firdaus Oiwobo: Tidak Kenal
-
Hidup di Kegelapan Laut Dalam, Ikan Anglerfish Mendadak Muncul ke Permukaan
-
Firdaus Oiwobo Sempat Mengaku Cucu Sultan Bima, Seperti Apa Sejarah Kerajaan di Bima?
-
Setan Laut Hitam Muncul ke Permukaan, Pertanda Apa?
-
Hadiri Perayaan Cap Go Meh, Wamendagri Bima Arya Puji Toleransi di Kota Singkawang
Tag
Terpopuler
- Apa Sanksi Pakai Ijazah Palsu? Razman Arif dan Firdaus Oiwobo Diduga Tak Diakui Universitas Ibnu Chaldun
- Aset Disita gegara Harvey Moeis, Doa Sandra Dewi Terkabul? 'Tuhan Ambil Semua yang Kita Punya...'
- Ragnar Oratmangoen: Saya Mau Keluar dari...
- Ragnar Oratmangoen Tak Nyaman: Saya Mau Kembali ke Belanda
- Bagaimana Nih? Alex Pastoor Cabut Sebulan Sebelum Laga Timnas Indonesia vs Australia dan Bahrain
Pilihan
-
Rusuh Persija vs Persib: Puluhan Orang Jadi Korban, 15 Jakmania, 22 Bobotoh
-
Dukungan Penuh Pemerintah, IKN Tetap Dibangun dengan Skema Alternatif
-
Perjuangan 83 Petani Kutim: Lahan Bertahun-tahun Dikelola, Kini Diklaim Pihak Lain
-
Persija vs Persib Bandung, Ridwan Kamil Dukung Siapa?
-
Jordi Amat Bongkar Dugaan Kasus Pencurian Umur: Delapan Pemain..
Terkini
-
Pedagang di Lombok Timur Diharap Tak Menjual Sembako ke Luar Daerah Jelang Ramadan
-
Ada Cupid Dan Cokelat Saat Hari Valentine di Bandara I Gusti Ngurah Rai
-
Singapura Dan Jakarta Jadi Rute Terpadat di Bandara I Gusti Ngurah Rai
-
Cocoklogi Warganet, Temukan Akun Medsos Pelaku Penusukan Viral di Denpasar
-
Upah Harian Dipotong Rp 40 Ribu, Sopir Angkutan Siswa di Gianyar Protes