Scroll untuk membaca artikel
Eviera Paramita Sandi
Senin, 11 April 2022 | 18:31 WIB
Suasana demo aksi 11 April 2022 di Kota Denpasar Bali. [SuaraBali.id/Yosef Rian]

SuaraBali.id - Massa demo 11 April di Bali nyaris ricuh saat mencoba merangsek masuk di depan gerbang Kantor Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Bali pada Senin (11/4/2022).

Puluhan mahasiswa dan elemen masyarakat hingga driver ojek online pun ikut dalam aksi yang diserukan Badan Eksekutif oleh Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI). Mereka menyampaikan enam tuntutan kepada Presiden Joko Widodo.

Di Bali, mereka menamakan diri Liga Mahasiswa Nasional untuk Demokrasi (LMND), rombongan pendemo hadir dengan sebuah truk yang menajdi mobil komando

Mereka membawa bendera-bendera dan spanduk tuntutan, salah satunya bertuliskan "Turunkan harga kebutuhan pokok, BBM, PPN, hingga tarif tol".

Baca Juga: Denny Siregar Kecam Massa yang Keroyok Ade Armando, Sebut Seperti Kasus Suporter Persija

"Ada enam tuntutan yang kami sampaikan ini untuk menyuarakan kesusahan rakyat Bali atas kebijakan-kebijakan pemerintah saat ini," kata Humas Aksi LMND Gusti Ngurah Putra Ari Laksana dijumpai di sela demo.

Aksi Demo 11 April 2022 di Kota Denpasar Bali. [SuaraBali.id/Yosef Rian]

Pertama, mereka meminta agar pemerintah menurunkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) Pertamax saat ini, yang dinilai berdampak pada kelangkaan BBM jenis Pertalite.

Kedua, meminta pemerintah mengatasi kelangkaan solar untuk nelayan.

Ketiga, meminta pemerintah mengendalikan harga kebutuhan pokok.

Keempat, menolak penundaan pemilu serta perpanjangan masa jabatan presiden sesuai dengan konstitusi yang ada.

Baca Juga: Video Ade Armando Dipukuli Massa Aksi 11 April Viral, Datang ke Depan Gedung DPR RI Lalu Babak Belur

"Pendapat kami mengenai Presiden  Jokowi yang mengumumkan tidak akan menunda pemilu, kami percaya, tapi apakah pendukungnya, buzzer dan para menteri yang mendukung penundaan itu mau memberikan edukasi mengenai konstitusi, karena selama ini kan yang kami lihat mereka seperti belum paham konstitusi UUD 45," ungkap dia.

Load More