SuaraBali.id - Sejumlah gerai Pertamini di Kota Denpasar, Bali terpantau tidak lagi menjual BBM jenis Pertamax dan mereka hanya menjual BBM jenis Pertalite dikarenakan lonjakan harga Pertamax yang kini menjadi Rp 12.500,-
Pedagang toko kelontong yang menjual Pertamini, Mbok Ade mengaku hanya menghabiskan sisa stok BBM Pertamax karena menjual Pertamax sepi peminat di masa seperti sekarang ini dengan lonjakan harga Pertamax.
"Tinggal menghabiskan ini saja, nanti tidak jual Pertamax lagi, sepi yang beli apalagi harganya naik, tidak berani jual saya, habis ini jualan Pertalite saja itu pun kabarnya mau naik juga," kata Ade.
Begitu pula pedagang toko sembako, Kaira yang tampak membiarkan tabung bensin Pertamax-nya kosong lantaran harga eceran yang melambung.
Hal ini membuat dirinya enggan lagi menjual Pertamax di Pertamini miliknya.
"Sejak naik sudah tidak jual Pertamax lagi, pertalite saja, yang Pertamax dibiarkan kosong begitu saja, toh sepi yang beli," ungkapnya.
Kenaikan harga ini juga dikhawatirkan oleh Rini warga Denpasar pengguna BBM jenis Pertamax.
"Saya pengguna Pertamax, saya tadi mau isi bensin Pertamax di Hang Tuah, kosong, hanya ada Pertalite, terpaksa saya pakai Pertalite," kata Rini warga Denpasar.
Rini mengaku sudah sejak lama menggunakan BBM jenis Pertamax meskipun di kisaran harga Rp 9.000,- di atas Pertalite, karena dia meyakini BBM jenis Pertamax lebih awet untuk kendaraan roda duanya.
Baca Juga: Kadiskes : Bali Sangat Siap Diputuskan Endemi Covid-19
"Saya memang dari awal pengguna Pertamax, karena lebih trust saja untuk sepeda motor saya supaya lebih awet, karena dulu pernah saya di sebuah bengkel mengedukasi lebih baik pakai Pertamax dari situ saya rutin pakai Pertamax," bebernya.
Dengan kenaikan Rp 3.500,- ini, Rini kini harus pandai-pandai mengatur BBM yang digunakan.
"Saya masih pikir-pikir tetap pakai Pertamax atau beralih ke Pertalite, lumayan juga naiknya, per liter, sedangkan saya orang lapangan, per hari bisa menghabiskan satu liter atau lebih bensin kalau dikalikan 30 hari lumayan juga," ucap Rini
Lain lagi dengan seorang Driver GoCar, Melky juga menanggapi minor isu kenaikan BBM jenis Pertalite. Menurutnya, ia menggunakan Pertalite yang harganya murah untuk menghemat cost operasional, namun jika harga BBM naik seluruhnya akan dirasa memberatkan.
"Pertalite jangan naik, kasihan yang berprofesi sebagai Gojek seperti saya, saya memang jarang pakai pertamax cost-nya banyak," ungkapnya.
Begitupula Jamal, pengguna Pertalite juga mulai mengkhawatirkan isu kenaikan harga Pertalite
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Motor Bekas di Bawah 10 Juta Buat Anak Sekolah: Pilih yang Irit atau Keren?
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- 5 Mobil Bekas 3 Baris Harga 50 Jutaan, Angkutan Keluarga yang Nyaman dan Efisien
- Harga Mepet Agya, Intip Mobil Bekas Ignis Matic: City Car Irit dan Stylish untuk Penggunaan Harian
- 10 Mobil Bekas Rp75 Jutaan yang Serba Bisa untuk Harian, Kerja, dan Perjalanan Jauh
Pilihan
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
-
Agensi Benarkan Hubungan Tiffany Young dan Byun Yo Han, Pernikahan di Depan Mata?
-
6 Smartwatch Layar AMOLED Murah untuk Mahasiswa dan Pekerja, Harga di Bawah Rp 1 Juta
Terkini
-
BRI Bersama BNI dan PT SMI Biayai Proyek Flyover Sitinjau Lauik Senilai Rp2,2 Triliun
-
Rekomendasi Rental Motor Murah di Bali Mulai Rp50 Ribu
-
5 Rekomendasi Penginapan Murah Meriah di Ubud Bali
-
7 Tempat Wisata Wajib Dikunjungi Saat Pertama Kali ke Bali
-
5 Mobil Keluarga dengan 'Kaki-Kaki' Jangkung Anti Banjir