Scroll untuk membaca artikel
Eviera Paramita Sandi
Jum'at, 01 April 2022 | 18:26 WIB
ILUSTRASI - Petugas melakukan pemantauan hilal awal Ramadhan 1443 Hijriah di Masjid Al Musyariin, Jakarta Barat, Jumat (1/4/2022). [Suara.com/Alfian Winanto]

SuaraBali.id - Balai Besar Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BBMKG) Wilayah III Denpasar bersama Kementerian Agama Bali dan sejumlah ormas melakukan Rukyat Hilal di Pantai Patra Jasa, Kuta Selatan, Badung, Bali pada Jumat 1 April 2022

Rukyat Hilal dilakukan untuk menentukan awal 1 Ramadhan 1443 H atau awal bulan puasa tahun 2021.

Koordinator Bidang Observasi BBMKG Wilayah III Denpasar, Dwi Hartanto menerangkan bahwa dari pengamatan yang dilakukan Hilal tidak terlihat karena cuaca berawan.

"Hasil Rukyat Hilal di Bali dari Pantai Patra Jasa tidak terlihat karena tertutup awan," kata Dwi kepada SuaraBali.id.

Dwi menjelaskan, kegiatan Rukyat Hilal dilakukan dengan meneropong posisi Hilal menggunakan alat teleskop yang sudah terkoneksi dengan teknologi infomasi komputer.

Data kemudian diolah secara sistematis dan dikirim ke server BMKG Pusat kemudian disebarluaskan secara online ke seluruh dunia melalui https://www.bmkg.go.id/hilal.

"Memang dari segi ketinggiannya, potensi untuk terlihat sangat kecil sekali, karena tinggi hilal berkisar hanya antara 1 derajat derajat, dan elongasi berkisar antara 3 derajat," bebernya. Rinciannya tinggi hilal 1 derajat, 57 menit, 42 detik, elongasi, 3 derajat, 59 menit, 33 detik.

Di Bali pada Jumat 1 April 2022 matahari terbenam paling awal pukul 18.23 Wita sedangkan terbenam bulan pukul 18.34 Wita.

Penentuan 1 Ramadan 1442 H atau Rukyat Hilal oleh sejumlah instansi terkait seperti Kementerian Agama hingga Organisasi Masyarakat Islam di Bali mulai sekitar pukul 17.00 Wita hingga pukul 18.34 Wita.

"Jadi untuk penentuan awal Ramadan tetap mengikuti sidang Isbat di pusat," tuturnya.

Kontributor : Yosef Rian

Load More