Scroll untuk membaca artikel
Eviera Paramita Sandi
Sabtu, 19 Maret 2022 | 09:46 WIB
Seorang wanita melakukan ritual tradisional agar cuaca cerah saat sesi latihan MotoGP Mnadalika 2022 di Sirkuit Internasional Mandalika, Lombok Tengah, Jumat (18/3/2022). [SONNY TUMBELAKA / AFP]

SuaraBali.id - Hujan terus mengguyur sejak hari pertama ajang MotoGP di Sirkuit Mandalika, Jumat (18/3/2022). Hujan turun sedari para pembalap melakukan Latihan bebas atau free practice pertama (FP1).

Akan tetapi meskipun diguyur hujan, tak ada genangan air di lintasan Sirkuit Mandalika dan Free Practice bisa digelar dengan lancar. Dalam mengendalikan cuaca, sebelumnya, Sirkuit Mandalika telah memiliki pawang hujan yang bekerja agar sirkuit tidak diguyur hujan.

Menurut pawang hujan terdahulu pawang yang digunakan kini berasal dari Bali.

“Bukan saya sekarang (yang menjadi pawang). Ada dari Bali yang sudah dipanggil,” kata mantan pawang hujan Mandalika, Amaq Daud, Jumat (18/3/2022) sebagaimana diwartakan beritabali.com – Jaringan suara.com.

Baca Juga: Penumpang dari Pelabuhan Padangbai Bali Padati Pelabuhan Bangsal Diduga Penonton MotoGP Mandalika

Menurut Amaq Daud pawang dari Bali sudah bertugas di Mandalika sejak pramusim MotoGP kemarin.

"Sejak pramusim kemarin sudah jadi pawang di sana,” ujarnya.

Seorang wanita melakukan ritual tradisional agar cuaca cerah saat sesi latihan MotoGP Mnadalika 2022 di Sirkuit Internasional Mandalika, Lombok Tengah, Jumat (18/3/2022). [SONNY TUMBELAKA / AFP]

Sebelumnya BMKG sudah memprediksi adanya hujan di gelaran MotoGP Mandalika. Pada 18 Maret diperkirakan terjadi potensi hujan sedang hingga lebat yang dapat disertai petir dan angin kencang di area Mandalika pada siang sampai sore hari.

Sedangkan pada tanggal 19 Maret diperkirakan cerah berawan hingga hujan sedang pada siang hari sampai sore hari. Adapun tanggal 20 Maret diperkirakan hujan sedang hingga lebat pada siang sampai malam hari.

Pawang hujan dari Bali yang dimaksud Amaq Daud adalah Rara Istiani Wulandari. Rara Istiani Wulandari selaku pawang hujan MotoGP Mandalika 2022 pun angkat bicara menyikapi hujan yang mengguyur Sirkuit di hari pertama event MotoGP.

Baca Juga: Tak Menginap di Mandalika, Sandiaga Uno Pilih Bermalam di Gili Trawangan

Rara yang kelahiran Papua namun besar di Yogyakarta dan tinggal di Bali tersebut menjelaskan perihal turunnya hujan yang mengguyur kawasan Mandalika terutama sirkuit.

"Kalau semalam itu dimintai lembab, lalu hari ini supaya pembalap merasa nyaman, jadi kita perlu sedikit gerimis setelah tadi pagi hujan," jelas Rara, yang menggunakan sarana es batu untuk menurunkan suhu kawasan Sirkuit.

Tak hanya itu Rara juga menggunakan sesajen, dupa, kayu bakar, garam dan beberapa item perlengkapan pawang hujan.

"Terutamanya memohon doa para dewa dan Sang Hyang Widhi Wasa," sebutnya.

"Tadi pagi memang sempat hujan, tapi tidak terlalu besar, terus baru gerimis pada waktu berikutnya. Alasannya kalau kita di Indonesia kan tropis, nah pembalap minta yang tidak terlalu panas," tambahnya.

Walaupun hujan sempat mengguyur sejak pagi, namun keadaan di sirkuit memang tampak kembali cerah. Latihan bebas pun bisa digelar pada hari pertama dan kedua pun berlangsung lancar di Sirkuit Mandalika, Jumat (18/3).

Seorang wanita melakukan ritual tradisional agar cuaca cerah saat sesi latihan MotoGP Mnadalika 2022 di Sirkuit Internasional Mandalika, Lombok Tengah, Jumat (18/3/2022). [SONNY TUMBELAKA / AFP]

Rekam Jejak Rara Isti Wulandari

Pawang hujan yang bisa diartikan sebagai teknologi berbasis kearifan lokal itu coba dimanfaatkan untuk mengatur cuaca sekitaran sirkuit selama penyelengaraan MotoGP Mandalika sejak tes pramusim lalu.

Dan pawang hujan Rara Isti Wulandari dipercaya dalam gelaran event ini. Rara mengaku mendapatkan tugas untuk bisa membantu kesuksesan MotoGP Mandalika 2022 dengan peran yang ia jalani.

Wanita yang pernah menjadi pawang hujan acara Opening Asian Games 2018 itu mengaku diajak untuk berkolaborasi dengan otoritas sirkuit.

Adapun bentuk kerjasama terbaru yang diterima Rara adalah modifikasi cuaca pada acara utama MotoGP Mandalika, yang digelar mulai Jumat (18/3/2022).

Rara mengaku diminta Marsekal TNI (Purn) Hadi Tjahjanto selaku Komandan Lapangan Sirkuit Mandalika untuk berkolaborasi dengan cara modifikasi cuaca.

Tanpa meninggalkan cara lama yang selama ini ia gunakan, Rara merasa dirinya perlu melek teknologi juga. Ajakan untuk berkolaborasi memodifikasi cuaca pun disambut dengan antusias oleh Rara.

"Saya merasa senang saja dengan ajakan tersebut karena saya juga tidak ingin ketinggalan teknologi alias melek teknologi," tambahnya.

Keberadaan Rara sebagai pawang hujan yang membantu kesuksesan MotoGP Mandalika 2022 seakan menjadi sisi menarik event ini. Hal ini mengingat teknologi berbasis kearifan lokal itu tampaknya tak banyak ditemui di event balapan internasional negara lainnya.

Sesajen yang digunakan saat ritual tradisional agar cuaca cerah saat sesi latihan MotoGP Mnadalika 2022 di Sirkuit Internasional Mandalika, Lombok Tengah, Jumat (18/3/2022). [SONNY TUMBELAKA / AFP]

Terlepas dari pro-kontra penggunaan pawang hujan, keberadaan sosok Rara tetaplah menjadi sorotan menarik yang mewarnai agenda MotoGP Mandalika 2022.

Sementara dari BMKG, memberi dukungan tentang prakiraan dan parameter cuaca untuk menentukan posisi potensi pertumbuhan awan di wilayah Mandalika.

"Ada teknologi modifikasi cuaca di Mandalika untuk mendukung perhelatan Moto GP. Untuk prosedure lengkap ada di ranah BRIN (Badan Riset dan Inovasi Nasional) yang bekerja sama dengan stake holder terkait seperti BMKG, BNPB, BPBD, TNI AU, dan AIRNAV," penjelasan Kepala Stasiun Meteorologi Zainuddin Abdul Madjid, Cucu Kusmayancu, S Kom, via whatsapp grup (WAG) Media & BMKG NTB, Jumat (18/3/2022) malam.

Load More