SuaraBali.id - Taman Nasional Tanjung Puting di Pulau Kalimantan menjelma menjadi salah satu destinasi andalan Indonesia yang paling diminati wisatawan mancanegara dalam satu dasawarsa terakhir.
Kawasan yang berada di semenanjung barat Provinsi Kalimantan Tengah ini memang punya daya pikat luar biasa yakni salah satu hutan hujan tropis tertua di dunia. Kawasan dengan luas 415.040 hektare atau sekitar enam kali luas DKI Jakarta ini juga punya ribuan jenis keanekaragaman hayati flora dan fauna.
Tanjung Puting menjadi habitat asli orangutan, satwa yang sangat dilindungi. Taman Nasional Tanjung Puting merupakan rumah alami dengan populasi terbesar Orangutan Kalimantan (pongo pygmaeus) yang sangat dijaga kelestariannya.
Seorang professor dan mahaguru orangutan, Birute Mary Galdikas bahkan menjuluki Tanjung Puting sebagai "Ibukota Orangutan Dunia".
Baca Juga: Kabar Gembira, Jalur Pendakian Gunung Merbabu Via Selo Boyolali Kembali Dibuka
Dia menyebut Tanjung Puting adalah bayangan dari Taman Firdaus di bumi, di mana semua makhluk dapat hidup bebas bersama secara harmonis dan segalanya telah dicukupkan oleh alam.
Hal itu dituturkan Galdikas dalam bukunya "The Reflection of Eden". Berikut ini sejarah dan seluk beluk Taman Nasional Tanjung Puting yang bisa menambah khazanah pengetahuan Anda.
1. Sejarah
Taman Nasional Tanjung Puting lebih dulu dikenal pada masa pemerintahan kolonial Belanda. Di masa penjajahan, tepatnya tahun 1937, kawasan tersebut awalnya memiliki luas sekitar 205.000 hektare dan ditetapkan sebagai Suaka Margasatwa Sampit. Kawasan itu ditujukan terutama sebagai area perlindungan satwa orangutan dan bekantan.
Di tahun 1941, area ini mendapatkan penambahan luas wilayah dan kemudian terdaftar sebagai Suaka Alam Sampit dengan luas 205.000 hektare serta Suaka Alam Kotawaringin yang mencakup 100.000 hektar.
Setelah masa kemerdekaan Indonesia, tepatnya pada tahun 70-an, Suaka Margasatwa Sampit berubah nama menjadi Suaka Margasatwa Tanjung Puting dan tercatat memiliki luas sebesar 270 ribu hektar. Beberapa tahun setelahnya, Tanjung Puting masuk ke dalam daftar Cagar Biosfer Indonesia oleh UNESCO.
Baca Juga: Beraksi Saat Nyepi, Pencuri Kayu di TNBB Gali 5 Pohon Sentigi
2. Jenis Flora Fauna
Pengunjung akan disambut hamparan hutan kerangas yang menjadi rumah spesies tumbuhan pemakan serangga seperti kantong semar di Tanjung Puting. Tak hanya itu, Anda dapat menemukan hutan rawa gambut yang memiliki tumbuhan dengan akar lutut serta akar udara. Deretan pohon gaharu, meranti, keruing, ramin, ulin dan kayu lanan juga bisa ditemukan di Taman Nasional Tanjung Puting.
Berita Terkait
-
7 Fakta Mengejutkan Ladang Ganja di Bromo: Skandal di Balik Kawasan Konservasi
-
Mentan Targetkan Produksi 1 Juta Ton Beras di Kalteng, Akselerasi Cetak Sawah 75 Ribu Hektare
-
Lagi Jadi Omongan, Segini Tarif Terbangkan Drone di Kawasan Gunung Bromo
-
Menelusuri Kekayaan Alam Indonesia di Taman Nasional Alas Purwo Banyuwangi
-
Prabowo Ditegur soal Proyek Food Estate, Gagal Swasembada Pangan Jadi Ancaman
Tag
Terpopuler
- Menguak Sisi Gelap Mobil Listrik: Pembelajaran Penting dari Tragedi Ioniq 5 N di Tol JORR
- Kode Redeem FF SG2 Gurun Pasir yang Aktif, Langsung Klaim Sekarang Hadiahnya
- Dibanderol Setara Yamaha NMAX Turbo, Motor Adventure Suzuki Ini Siap Temani Petualangan
- Daftar Lengkap HP Xiaomi yang Memenuhi Syarat Dapat HyperOS 3 Android 16
- Xiaomi 15 Ultra Bawa Performa Jempolan dan Kamera Leica, Segini Harga Jual di Indonesia
Pilihan
-
FULL TIME! Yuran Fernandes Pahlawan, PSM Makassar Kalahkan CAHN FC
-
Libur Lebaran, Polresta Solo Siagakan Pengamanan di Solo Safari
-
Dipermak Nottingham Forest, Statistik Ruben Amorim Bersama MU Memprihatinkan
-
Partai Hidup Mati Timnas Indonesia vs China: Kalah, Branko Ivankovic Dipecat!
-
Kronologi Pemerkosaan Jurnalis Juwita Sebelum Dibunuh, Terduga Pelaku Anggota TNI AL
Terkini
-
Belasan Granat Aktif Ditemukan di Huntara Pengungsi Gunung Lewotobi Laki-laki
-
Nyepi Jembrana Jadi Sorotan: Gubernur Koster Rencanakan Pertemuan dengan Tokoh Islam di Bali
-
Nasabah BRI Diimbau Waspada, Ini Tips Terhindar dari Penipuan dan Kejahatan Siber
-
Jadwal Pertandingan Bali United di Liga 1 Bulan April 2025, Teco Minta Pemain Jangan Gendut
-
Tradisi Unik Lebaran di Lombok: Tradisi Tiu Sampai Lebaran Topat