SuaraBali.id - Jasman (23), warga asal Dusun Setaye Jati Desa Pijot Utara Kecamatan Keruak Kabupaten Lombok Timur harus menelan pil pahit. Hal itu karena Rumah Sakit Umum Provinsi Nusa Tenggara Barat (RSUP) menahan kartu keluarga (KK) berikut kartu tanda penduduk (KTP) miliknya.
Pasalnya, Jasman tak mampu membayar biaya operasi yang dibebankan kepada dirinya sebesar 38 juta.
Sebelumnya, pria yang sehari-hari bekerja sebagai buruh bangunan ini memang harus menjalani operasi setelah tertimpa kemalangan pada bulan Desember 2021 lalu.
Keluarga korban, Wisnu Paradipta (46) mengatakan, Jasman tertimpa bahan bangunan saat mengerjakan pembuatan sumur di Sikor Lombok Timur pada 29 November 2021. Akibat peristiwa nahas itu, ia pun mengalami kelumpuhan pada bahu, tangan, dan kaki bagian kiri.
“Saat dia berada di dalam sumur, ember yang di gunakan untuk mengangkat material bebatuan tiba-tiba talinya terlepas dan menimpa pundak Jasman,” katanya pada Kamis, (24/2/2022).
Sejak itu pula, praktis membuat Jasman tidak bisa berbuat apa-apa. Di sisi lain, ia sangat sedih mengingat posisinya selama ini sebagai tulang punggung istri, kedua anaknya, serta orangtua yang sudah lansia.
“Dia ini menangis mikirkan anaknya masih kecil-kecil dan ibunya yang sudah lansia,” kata Wisnu.
Jasman langsung pingsan tertimpa ember berisi material galian sumur itu. Rekan kerjanya hanya bisa membantu mengevakuasi korban agar memperoleh penanganan keluarga.
“Jadi waktu itu dia kita bawa pulang untuk dirawat,” kata Wisnu.
Pihak keluarga pun berinisiatif membawanya ke Puskemas Keruak pada 1 Desember lalu. Karenanya tidak memiliki kartu Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan, Jasman akhirnya dibawa ke Rumah sakit Daerah Umum Kota Selong Lombok Timur.
“Setelah seminggu di RSUD Selong, tanggal 7 Desember 2021 dia dirujuk ke RSUP NTB di Mataram untuk dioprasi,” katanya.
Bersamaan pula, keluarganya mengurus BPJS Kesehatan di Lombok Timur guna meringankan biaya pengobatan.
Padahal selama itu pula Jasman harus menjalani operasi hingga opname sampai tanggal 23 Desember 2021. Total biaya dibebankan sebesar Rp38 juta sedangkan kartu BPJS Kesehatan belum aktif.
“Biaya operasi Jasman dihitung perawatan melalui jalur umum dan dia harus menyiapkan uang Rp38.009.014 (sesuai kwitansi) untuk biaya perawatan dan operasinya,” kata Wisnu.
Tagihan sebesar itu sontak membuat istri Jasman lemas tak mampu berkata sepatah kata. Saat keluar dari RSUP NTB, kata Wisnu, istri Jasman hanya membawa uang sebesar Rp100 ribu.
Berita Terkait
-
Ada Korban Bencana Sumatera Masih Hilang, Pakar UGM Desak Integrasi Drone dan AI dalam Operasi SAR
-
KPK Bongkar Aliran Dana Suap Bupati Lampung Tengah: Rp5,25 Miliar untuk Lunasi Utang Kampanye
-
KPK Tetapkan Tersangka Usai OTT Bupati Lampung Tengah, Amankan Uang dan Emas
-
Wajib Tahu! Kata Dokter, Korset Pasca Caesar Bukan Cuma Tren, Tapi Kunci Pemulihan Cepat
-
Fenomena Copet di Konser, Ide Awal Edy Khemod Garap Film Operasi Pesta Pora
Terpopuler
- 4 Daftar Mobil Bekas Pertama yang Aman dan Mudah Dikendalikan Pemula
- 6 Rekomendasi Mobil Bekas Kabin Luas di Bawah 90 Juta, Nyaman dan Bertenaga
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- Calon Pelatih Indonesia John Herdman Ngaku Dapat Tawaran Timnas tapi Harus Izin Istri
- Harga Mepet Agya, Intip Mobil Bekas Ignis Matic: City Car Irit dan Stylish untuk Penggunaan Harian
Pilihan
-
6 Smartwatch Layar AMOLED Murah untuk Mahasiswa dan Pekerja, Harga di Bawah Rp 1 Juta
-
4 Tablet RAM 8 GB dengan Slot SIM Card Termurah untuk Penunjang Produktivitas Pekerja Mobile
-
3 Fakta Perih Usai Timnas Indonesia U-22 Gagal Total di SEA Games 2025
-
CERPEN: Catatan Krisis Demokrasi Negeri Konoha di Meja Kantin
-
CERPEN: Liak
Terkini
-
5 Mobil Keluarga dengan 'Kaki-Kaki' Jangkung Anti Banjir
-
Urutan Makeup Sempurna Skin Prep hingga Setting Spray Khusus Pemula
-
Lari Makin Nyaman, Cedera Minggir! Ini 4 Rekomendasi Sepatu Lari Pria dan Wanita
-
Viral Bonnie Blues Bangbus di Bali Berujung Deportasi
-
7 Rekomendasi Sunscreen SPF 50: Perlindungan Extra dari Sinar Matahari