SuaraBali.id - Di tengah masa Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 3 Bali, ada saja ulah bule di Bali. Sesama Warga Negara Asing (WNA) terlibat keributan di sebuah diskotek di kawasan Canggu, Badung, Bali, pada Sabtu 19 Februari 2022 dini hari. Terjadi insiden pengeroyokan dan berakhir saling lapor ke Polda Bali.
Diduga kasus tersebut berawal dari tagihan pesanan makanan dan minuman yang dipesan ketiga bule tersebut, berinisial TS WN Rusia (37) bersama MAP WN Australia (46) dan FWA WN Inggris (40). Mereka berdebat alot soal pembayaran tagihan, terdapat satu orang WNI sebagai saksi.
Mulanya TS menerima tagihan dari pelayan bar di Behind The Green Door, Jalan Subak Sari Nomor 90 A, Brawa, Canggu, Kuta Utara, Badung itu, bill tersebut lalu diserahkan TS kepada MAP dan FWA.
MAP dan FWA ternyata juga tidak berkenan membayar penuh tagihan tersebut diduga karena tagihan yang besar. MAP dan FWA berdebat dengan TS hingga berujung penamparan oleh MAP kepada TS.
Menerima tamparan itu, TS terjatuh dan menderita keseleo pada tiga jari tangannya, baru bangun dari terjatuh setelah ditampar, TS diduga kembali mendapat perlakuan kekerasan dari FWA yang menggigit lengan kanan TS.
TS lalu meninggalkan lokasi dengan meninggalkan uang bayaran 20 persen dari total tagihan orderan. Sesampai pintu keluar, TS dikejar oleh MAP dan FWA. TS diduga kembali dipukul sehingga terluka di pelipisnya, rahang dan telinganya mengalami lebam.
Atas dugaan penganiayaan sebagaimana pasal 351 KUHP tersebut, TS mendatangi Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Polda Bali, mengadukan kejadian tersebut, aduannya terdaftar dengan nomor STTL/94/11/2022/SPKT/Polda Bali tertanggal 19 Februari 2022.
Sementara itu, dikonfirmasi secara terpisah mengenai kasus tersebut, Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Bali Kombes Pol Surawan membenarkan bahwa telah masuk laporan dugaan tindak penganiayaan antar bule.
Tak hanya itu, dikatakan Surawan, MAP dan FWA juga melaporkan TS, mereka saling lapor. Surawan menambahkan, bahwa Polda Bali menindaklanjuti setiap laporan yang masuk dengan memeriksa pelapor, terlapor, saksi, serta bukti-bukti di tempat kejadian perkara (TKP) seperti Closed Circuit Television (CCTV).
"Ada dua versi, bule Rusia klaim jadi korban, Bule Inggris dan Australia juga klaim jadi korban," terang Kombes Pol Surawan.
Kontributor Bali : Yosef Rian
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 HP RAM 8 GB Memori 256 GB Harga Rp1 Jutaan, Terbaik untuk Pelajar dan Pekerja
- 7 Sepatu Adidas Diskon hingga 60% di Sneakers Dept, Cocok Buat Tahun Baru
- 5 Mobil Bekas yang Anti-Rugi: Pemakaian Jangka Panjang Tetap Aman Sentosa
- Diminta Selawat di Depan Jamaah Majelis Rasulullah, Ruben Onsu: Kaki Saya Gemetar
- Kencang bak Ninja, Harga Rasa Vario: Segini Harga dan Konsumsi BBM Yamaha MT-25 Bekas
Pilihan
-
Kaleidoskop Sumsel 2025: Menjemput Investasi Asing, Melawan Kepungan Asap dan Banjir
-
Mengungkap Gaji John Herdman dari PSSI, Setara Harga Rumah Pinggiran Tangsel?
-
Aksi Adik Kandung Prabowo yang Makin Mencengkeram Bisnis Telekomunikasi
-
Sesaat Lagi! Ini Link Live Streaming Final Futsal ASEAN 2025 Indonesia vs Thailand
-
Cerita 1.000 UMKM Banyuasin: Dapat Modal, Kini Usaha Naik Kelas Berkat Bank Sumsel Babel
Terkini
-
TPA Suwung Ditutup, Kemana Sampah Warga Denpasar dan Badung Akan Dibuang?
-
8 Toko Oleh-Oleh di Bali: Dari yang Murah Meriah Sampai Wajib Diburu Turis
-
5 Destinasi Wajib di Ubud: Dari Tari Kecak hingga Adrenalin Rafting Sungai Ayung
-
Tips Nikmati Liburan Aman dan Tenang di Bali
-
Perkuat Ekonomi Akar Rumput, BRI Raih Penghargaan Impactful Grassroots Economic Empowerment