Scroll untuk membaca artikel
Eviera Paramita Sandi
Jum'at, 04 Februari 2022 | 16:17 WIB
Ruang IGD Covid -19 di RSUD Kota Mataram, NTB. [Foto : Suara.com/ Lalu Muhammad Helmi Akbar]

SuaraBali.id - Sepekan mendekati akhir Januari, jumlah kasus Covid-19 di Kota Mataram terus melejit. Angka penambahannya pun cukup signifikan.

Melansir dari data Dinas Kesehatan Provinsi NTB, terjadi penambahan kasus positif Covid-19 sebanyak 57 orang per 3 Februari 2022. Namun tidak seluruhnya dirawat di rumah sakit.

Melainkan ada yang melaksanakan isolasi mandiri di rumah masing-masing.

“Pasien positif kita sekarang 25 orang, yakni 4 dirawat di rumah sakit, 2 di RSUD Kota Mataram, dan 2 di RSUP Provinsi NTB. Sedangkan 21 orang lainnya masih isolasi mandiri,” ujar Kepala Dinas Kesehatan Kota Mataram, dr H Usman Hadi di Mataram pada Jumat, (4/2/2022).

Usman mengatakan, sesuai dengan ketentuan. Setelah ada pasien positif. Puskesmas langsung melakukan pelakcakan (tracing) maupun testing terhadap warga yang pernah melakukan kontak erat dengan pasien positif.

“Itu sudah dilakukan oleh petugas Puskesmas sesuai dengan domisilinya,” katanya.

Dari kontak tracing yang dilakukan. Tujuannya untuk mengetahui dari mana warga terpapar Covid-19.

Hasilnya pun beragam. Mulai dari pelaku perjalanan dan lainnya.

“Ya terpaparnya itu beragam. Ada yang tidak pernah kemana-mana taunya positif juga,” jelasnya.

Dia mengatakan, penambahan kasus positif ini harus membuat warga masyarakat waspada. Diakui juga ada trend penambahan kasus di Kota Mataram.

Karenanya warga Kota Mataram diminta jangan abai memematuhi dan menerapkan protokol kesehatan.

“Dari awal kita ingatkan yang paling penting dan utama itu jangan abai dengan prokes. Harus tetap itu dilaksanakan,” ungkapnya.

Upaya pencegahan juga tetap diupayakan. Salah satunya dengan meningkatkan capaian vaksinasi. Vaksinasi ini cara yang cukup ampuh untuk membentengi diri dari fatalitas Covid-19.

“Kalau sudah divaksin itu biasanya tidak parah nanti. Karena kan sudah ada vaksinnya,” ungkapnya.

Direktur RSUD Kota Mataram, dr Hj Eka Nurhayati mengatakan, RSUD Kota Mataram saat ini masih merawat dua pasien positif.

“Iya tinggal dua orang yang kita rawat itu dari Kota Mataram,” katanya.

Selain itu, satu orang pasien laki-laki berusia 67 tahun asal Kota Mataram meninggal dunia dan positif Covid-19. Lalu dimakamkan sesuai protokol kesehatan yang ditentukan.

“Satu orang pasien meninggal dunia. Itu laki-laki 67 tahun punya penyakit komorbid dia,” ungkapnya.

Sementara itu, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Mataram, Mahfuddin Noor mengakui, warga yang terpapar Covid-19 kini eskalasinya mulai meningkat.

Kini tersisa 25 warga Kota Mataram yang terkonfirmasi positif Covid-19.

“Dengan lonjakan kasus seperti ini. Tentu kita di satgas harus siaga sekali. Paling tidak kita harus mulai memikirkan mempersiapkan lokasi rumah sakit darurat atau isolasi terpusat,” katanya.

Peluang untuk mengaktifkan rumah sakit darurat ataupun isolasi terpusat berpeluang dilakukan. Karena Kota Mataram tinggal memilih hotel ataupun tempat yang akan digunakan.

“Tinggal dilaksanakan sebenarnya. Kita di satgas tinggal mempersiapkan yang mana akan dipakai,” ungkapnya.

Lalu upaya pencegahan tetap masif dilaksanakan.

“Ini supaya angka terkonfirmasi positif tidak semakin banyak. Dari rilisnya itu yang banyak dari pelaku perjalanan. Jadi itu mungkin yang perlu penanganan,” katanya.

Kontributor : Lalu Muhammad Helmi Akbar

Load More