SuaraBali.id - Seorang veteran Indonesia asal Bali, I Ketut Gede dikenal sebagai sosok yang tegas, lugas dan berwibawa. Ia adalah Ketua Legiun Veteran Republik Indonesia (LVRI) Kabupaten Jembrana, Bali.
Meski keriput tampak di raut wajahnya, namun bukan berarti ia lemah, Ketut Gede masih tetap segar beraktivitas wara-wiri baik untuk kegiatan veteran maupun Persatuan Purnawirawan Warakawuri TNI-Polri (Pepabri) yang masih diembannya sebagai seorang mantan pejuang.
Diungkapkan Ketut Gede, sebagai seorang pemimpin mengemban tugas tak segampang seperti membalikkan telapak tangan, butuh perjuangan, butuh pemikiran dan konsentrasi serta logika yang matang.
"Anggota makan dulu baru ketua merasa kenyang walaupun itu sisa atau sama sekali tak makan. Yang terpenting adalah kesejahteraan anggota dan kekompakan yang tetap terbina," tuturnya.
Ia yang lahir di dunia militer tentu tak perlu takut lapar, tapi perlu cerdas dalam berpikir dan bertindak. Setelah dipercaya kembali sejak terpilih sebagai ketua LVRI Kabupaten Jembrana tahun lalu, kini ia mengurus anggota yang terdiri dari veteran dan janda veteran yang tiap tahun lantaran faktor usia tentu ada yang meninggal.
"Itu sudah tugas kami melakukan pendataan dan kelengkapan mereka," ujarnya.
Perjuangannya masuk keluar desa di 5 kecamatan di Jembrana adalah tugas mulia tanpa mengenal lelah. Bahkan saat hujan dan terjatuh dari sepeda motor tetap ia lakoni karena menurutnya itulah arti sebuah perjuangan.
"Di hari HUT LVRI Provinsi Bali yang ke-65 tahun tentu momentum rasa kebangsaan yang sangat mendalam dimana kita masih dilanda Pandemi Covid-19 yang belum benar-benar pulih. Kita pun mengingatkan agar para anggota veteran tetap menjaga kesehatan, kebugaran, dan juga protokol kesehatan," katanya.
Ia menyampaikan, tema yang diambil di HUT Legiun Veteran ke-65 adalah "Legiun Veteran bersama Kekuatan Nasional Lainnya, Siap Mendukung dan Mengamankan Pembagunan Nasional Terutama dalam Penanggulangan Pandemi Covid-19".
"Sebagai orang tua kita tetap membimbing generasi muda yang milenial dan jangan termakan isu yang menjerumuskan generasi muda ke arah yang justru merusak masa depan bangsa. Kita bangun negeri ini terutama daerah kita ke arah tahun keemasan bangsa yaitu tahun 2026," pungkasnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Ban Motor Anti Slip dan Tidak Cepat Botak, Cocok Buat Ojol
- 5 Mobil Bekas Senyaman Karimun Budget Rp60 Jutaan untuk Anak Kuliah
- Jordi Cruyff Sudah Tinggalkan Indonesia, Tinggal Tandatangan Kontrak dengan Ajax
- 5 Shio yang Diprediksi Paling Beruntung di Tahun 2026, Ada Naga dan Anjing!
- 5 Sabun Cuci Muka Wardah untuk Usia 50-an, Bikin Kulit Sehat dan Awet Muda
Pilihan
-
6 Rekomendasi HP Rp 3 Jutaan Terbaik Desember 2025, Siap Gaming Berat Tanpa Ngelag
-
Listrik Aceh, Sumut, Sumbar Dipulihkan Bertahap Usai Banjir dan Longsor: Berikut Progresnya!
-
Google Munculkan Peringatan saat Pencarian Bencana Banjir dan Longsor
-
Google Year in Search 2025: Dari Budaya Timur hingga AI, Purbaya dan Ahmad Sahroni Ikut Jadi Sorotan
-
Seberapa Kaya Haji Halim? Crazy Rich dengan Kerajaan Kekayaan tapi Didakwa Rp127 Miliar
Terkini
-
Menkeu Purbaya 'Sentil' Menteri Ara soal Lahan Rusun di Bali: Dia Bukan Bos Saya!
-
5 SUV Paling Laris Akhir 2025: Dari Hybrid Canggih Sampai Harganya 200 Jutaan
-
7 Jenis Heels Populer Bikin Kakimu Jenjang dan Elegan
-
5 Maskara Andalan Bikin Mata Hidup Maksimal
-
Eropa Kekurangan Tenaga Produktif, Ini Syarat Agar Anda Bisa Jadi Pekerja Migran