SuaraBali.id - Pemerintah Kabupaten Lombok Tengah berencana akan mengundang sejumlah grup musik (band) ibu kota pada Event Bau Nyale tahun 2022.
Hal tersebut, disampaikannya saat rapat koordinasi Bau Nyale 2022, di lantai 5, Ruang Rapat Bupati, Kantor Bupati Lombok Tengah.
Dalam rapat koordinasi tersebut, Bupati Lombok Tengah H Lalu Pathul Bahri rencananya akan mengundang sejumlah Band Ibu Kota, seperti Noah, Slank, dan Setia Band.
"Mengundang artis tersebut untuk menggebrak panggung Bau Nyale 2022 sesuai dengan aspirasi masyarakat yang saat ini sudah lelah dengan covid 19 dan butuh hiburan," kata Ketua DPD Gerindra NTB itu.
Berdasarkan hasil sangkep warige (musyawarah adat), puncak Bau Nyale (cacing laut) akan jatuh pada 20 – 21 Februari 2022 mendatang. Tepat sebulan sebelum event MotoGP Mandalika.
Keinginan pemda Lombok Tengah untuk mengundang band Ibu Kota ditanggapi miring oleh Masyarakat Adat Sasak (MAS). Namun pandangan berbeda disampaikan oleh (MAS) terkait rencana Bupati tersebut.
"Mengenai pertunjukan kesenian atau hiburan kita orang Sasak sangat toleran. Namun akan lebih baik jika dibagi adil, antara kesenian tradisional dan pop mungkin masihlah bisa diterima," kata Dr Lalu Irawan, Wasekjen Majelis Adat Sasak pada Kamis (19/1/2022).
Lalu Irawan berharap pemda Lombok Tengah memberikan porsi yang sama terhadap pegiat seni lokal dan nasional.
"Kalau pertunjukannya berat sebelah, tentu kurang bagus. Jika memang memungkinkan, pemerintah bisa mengatur dengan seksama agar kedua genre itu bisa ditampilkan," ungkap Wasekjen MAS tersebut.
Senada dengan Wasekjen MAS, pandangan sama juga disampaikan Dewan Kesenian Daerah (DKD) Kabupaten Lombok Tengah.
Lalu Dedi Purnawan, yang membidangi bidang pertunjukan di DKD Lombok Tengah, sangat menyayangkan jika kesenian Sasak tidak ikut ditampilkan dalam event Bau Nyale.
"Kesenian kita seharusnya sih juga ikut tampil, kan ini juga sebagai ajang promosi daerah." Ucap Lalu Dedi.
Bau Nyale sejatinya, kata Dedi, merupakan budaya lokal. Seyogianya pemerintah daerah memberikan ruang bagi kesenian daerah untuk tampil.
“Bau Nyale adalah event lokal, seharusnya kesenian daerah ini yang kita tonjolkan, Jangan dong kita hanya jadi penonton.” tandasnya.
Tradisi Bau Nyale, biasanya akan dilakukan pantai-pantai daerah selatan pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Ban Motor Anti Slip dan Tidak Cepat Botak, Cocok Buat Ojol
- 5 Mobil Bekas Senyaman Karimun Budget Rp60 Jutaan untuk Anak Kuliah
- Jordi Cruyff Sudah Tinggalkan Indonesia, Tinggal Tandatangan Kontrak dengan Ajax
- 5 Shio yang Diprediksi Paling Beruntung di Tahun 2026, Ada Naga dan Anjing!
- 5 Sabun Cuci Muka Wardah untuk Usia 50-an, Bikin Kulit Sehat dan Awet Muda
Pilihan
-
6 Rekomendasi HP Rp 3 Jutaan Terbaik Desember 2025, Siap Gaming Berat Tanpa Ngelag
-
Listrik Aceh, Sumut, Sumbar Dipulihkan Bertahap Usai Banjir dan Longsor: Berikut Progresnya!
-
Google Munculkan Peringatan saat Pencarian Bencana Banjir dan Longsor
-
Google Year in Search 2025: Dari Budaya Timur hingga AI, Purbaya dan Ahmad Sahroni Ikut Jadi Sorotan
-
Seberapa Kaya Haji Halim? Crazy Rich dengan Kerajaan Kekayaan tapi Didakwa Rp127 Miliar
Terkini
-
Menkeu Purbaya 'Sentil' Menteri Ara soal Lahan Rusun di Bali: Dia Bukan Bos Saya!
-
5 SUV Paling Laris Akhir 2025: Dari Hybrid Canggih Sampai Harganya 200 Jutaan
-
7 Jenis Heels Populer Bikin Kakimu Jenjang dan Elegan
-
5 Maskara Andalan Bikin Mata Hidup Maksimal
-
Eropa Kekurangan Tenaga Produktif, Ini Syarat Agar Anda Bisa Jadi Pekerja Migran